Kehangatan yang tercipta antar manusia atas izin Tuhan dan Semesta akan menciptakan rasa nyaman dan syukur yang sungguh luar biasa
____
Sore ini Nadhira sudah ada janji sama Mama untuk main ke rumah Je — sekalian menjemput Mama. Hari ini Mama mau menginap di rumah Ibu Nadhira, beliau ingin merasakan vibe Ramadhan yang sesungguhnya dengan melaksanakan jamaah shalat tarawih di masjid dekat rumah.
Ketika Nadhira mengetahui hal tersebut tentu saja dia sangat excited. Demi merasakan vibe Ramadhan itu Mama membujuk Papa untuk kepulangan mereka diundur yang harusnya hari ini, di reschedule dua hari lagi demi memenuhi salah satu impian Mama.
Nadhira tengah bersiap sembari menunggu Ibu selesai mandi. Ibu ikut menjemput Mama — beliau sendiri yang meminta melalui sambungan telepon pagi tadi. Beliau berkata, "besan, ikut ke rumah ya. Je bilang ingin mengajak dua Ibunya makan soto kemiri bersama."
Ibu pun menerima ajakan itu dengan senang hati. Jam setengah tiga berangkat dari rumah dijemput oleh Arif asisten pribadi nomor dua Je — aspri nomor satu adalah Nadhira.
Kedatangan Ibu disambut riang oleh Mama. Beliau menggandeng lengan Ibu dengan penuh semangat. Nadhira yang melihat itupun merasa hangat dalam hatinya. Sekali lagi, ia tidak menyangka jika hal ini benar - benar hadir di hidupnya.
Je baru saja selesai mandi. Ia sengaja mengejutkan Nadhira dengan merangkul pundak gadis itu. "You look so happy, Ra." Seru Lelaki itu.
Nadhira tersenyum manis, "tentu saja, lihat lah betapa bahagianya mereka bersama Je. Aku senang senyuman Ibu yang seperti itu ketika bersama Mama."
Je mengusap kepala Nadhira penuh sayang, lalu mencium kening gadis itu. "Kebiasaan ada saja cara curi kesempatan." Nadhira berkata sambil mencubit kecil lengan Je. Je tersenyum memperlihatkan deretan giginya. "Kan romantis Ra."
"Wuek," jawab Nadhira geli dengan ucapan Je yang terdengar pasaran tersebut. "Selesai mandi tuh segera ganti baju, bukan kayak gini — sengaja mau pamer perut roti sobek nya hem?" Je sedikit menjengkit oleh ulah Nadhira yang mencubit kecil perutnya.
"Aw...sakit, Ra." Seru Lelaki itu.
"Aku aduin Mama." Ancam Je, yang dibalas Nadhira dengan. "Silakan aja."
"Nantangin kamu?"
"Iya, silakan."
Sedetik kemudian Je berniat melakukan apa yang dikatakannya tadi. Tapi Je kalah cepat dengan Nadhira, gadis itu mencuri start dan mengatakan yang nggak - nggak...meskipun hanya bercanda namun yang dikatakan oleh Nadhira terkadang diluar nalar manusia pada umumnya.
Gadis itu bilang, "Ma lihat deh Je nggak mau pakai baju, katanya dia mau pakai kalau aku mau diajak ke hotel."
Je dengan menyahut dengan cepat, "heh...ngomongnya!!"
"Jeden?! Are you serious? Don't you remember your promise?"
"I do Ma!!"
"Nggak Ma, dia tadi menggoda aku."
"Jeden?"
"Not, Ma. Dhira is just kidding."
"Jangan dengarkan Dhira, Bu. Anak itu memang suka menggoda Je." Ibu berusaha menenangkan Mama. Meskipun Ibu tidak paham bahasa Inggris, tetapi dilihat dari situasi Je dan Mamanya sedang terjebak oleh candaan Nadhira yang diluar nalar itu.
"You see? Ibu said. Dhira is just kidding, Ma."
Mama masih belum yakin sepenuhnya itu terlihat jelas raut wajahnya yang menatap intens ke arah Je. Nadhira yang melihat hal tersebut mencoba menahan tawanya tapi berujung jebol juga. "Mama lihat, Dhira tertawa. Ini hanya bercanda jadi jangan serius seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World - Wilujeng Tepang
FantasyHidup ini bisa diibaratkan seperti pancaroba... musim tahunan yang nggak bisa tertebak. Kalau kata orang jawa 'ujuk - ujuk kok ngene, padahal jane rendengan kan udan kok malah panas ngetang - ngetang.' Hidup juga seperti itu - inginnya bahagia sampa...