01

1.5K 69 3
                                    

Hari ini, tepat satu bulan Naka dan kekasih nya pacaran. Selama satu bulan ini, mereka bisa dibilang tidak terlalu dekat. Entah karena apa, tetapi Naka tidak terlalu peduli.

Naka tidak terlalu memusingkan hal seperti itu, walaupun terkadang ia iri melihat teman nya serasi dengan kekasihnya.

Kalau ditanya apakah Naka menyimpan perasaan untuk kekasihnya tentu saja jawaban nya,

50% suka
50% tidak suka

Setengah setengah saja.

"Halo Jenar kenapa?"

"Gue jemput ya?"

"Oke"

Tut

Dan ya, seperti itulah mereka.

Aneh?

Mereka memang pasangan yang aneh, sangat aneh. Bahkan teman teman mereka saja bingung saat melihat mereka.

Mereka seperti tidak peduli satu sama lain, tapi mereka memiliki hubungan, dan hubungan itu adalah PACARAN.

Sahabat Naka yang bernama Haikal sudah berulang kali mengingatkan pada Naka jika seorang Jenar tidak akan mungkin bisa setia pada satu pasangan.

Sama hal nya seperti Reinal salah satu sahabat Naka yang sudah berulang kali memarahi Naka karena terlihat bodoh. Reinal juga sudah sering kali melihat pacar sahabatnya itu selingkuh, dan sebagai sahabat yang baik tentu saja Reinal memberitahu kan bahkan memberikan bukti foto kepada Naka. Tapi tetap saja Naka terlihat tidak terlalu peduli.

Padahal biasanya Naka akan langsung tancap gas untuk melabrak seseorang yang membuat nya tidak senang atau sakit hati.

Apakah Naka sudah jatuh cinta pada pesona kadal itu? Pikir kedua sahabat Naka.

Tin tin tin

Naka berlari kecil mengambil tasnya yang ada diatas sofa dan segera berlari keluar lalu menutup pagar dan tidak lupa mengunci pintu pagar juga. Kalau pintu rumah nanti akan dikunci oleh pembantu nya.

"Tumben jemput" kata Naka dengan nada ketus dan wajah tidak bersahabat.

Jenar mengangkat bahu nya acuh, "Lagi pengen aja" jawabnya dengan nada datar dan tidak lupa wajah dingin nya.

Naka membalikkan kepalanya dan menatap kearah Jenar yang sedang menyetir mobil dengan serius. Jenar menyetir hanya menggunakan satu tangan saja, sungguh sangat terlihat tampan.

"Apa?" tanya Jenar menotis jika kekasihnya itu sedang menatapnya dengan serius.

Huh

Naka membuang nafas dengan kasar, tangan nya ia lipat ke dada, mulutnya dimonyongkan kedepan, "Jenar hubungan kita tuh sebenarnya apaan sih?" akhirnya pertanyaan yang sudah beberapa hari ini ia pendam akhirnya ia tanyakan.

Jenar mengalihkan pandangan nya sebentar menatap Naka dengan pandangan datarnya lalu kembali menatap jalanan, "Kita pacaran" jawabnya enteng.

Naka menatap Jenar dengan pandangan kesal, enteng sekali kekasihnya ini menjawab. Sebenarnya Jenar serius tidak sih? Kalau tidak serius tidak usah memainkan hati anak orang.

"Jenar lo itu serius nggak sih sama hubungan ini?"

"Serius"

Ahkkkk

Rasanya Naka ingin mencakar wajah sok dingin itu. Kalau dengan perempuan wajah itu akan berubah menjadi sedikit lembut, tetapi jika dengan dirinya kenapa wajah itu sangat menjengkelkan.

Keduanya akhirnya terdiam sampai memasuki kawasan sekolah Naka lebih dulu membuka pintu dan membanting pintu mobil dengan kencang lalu pergi sembari menghentak hentak kan kakinya kesal. Tidak lupa dengan wajahnya yang sudah sangat memerah karena menahan amarah.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang