15

459 16 0
                                    

Liburan sekolah telah usai dan kini waktunya anak anak berangkat sekolah dengan semangat. Liburan ke pantai yang diadakan oleh kelas 11 Ipa1 berakhir dengan sangat menyenangkan.

Pagi ini Naka bangun pagi sekali untuk berangkat sekolah, entah kenapa ia jadi semangat sekolah. Padahal sebelumnya malas malasan, apa mungkin karena Jenar yang ikut menjemput dirinya?

Ya, bisa jadi.

Saat ini Naka sudah tiba disekolah dengan selamat, tentu saja selamat yang bawa mobil kan Jenar. Kalau tidak selamat mungkin Jenar akan dihabisi oleh Daddy Naka, Yuttaka.

Para guru juga menyambut kembali kedatangan para siswa dan siswi, dan berbicara tentang hal hal tidak penting lain nya. Naka sudah cukup bosan mendengar celotehan para guru yang tiap tahun isinya hampir sama. Tentang kebersihan sekolah salah satunya.

"Gila capek banget anjer upacara panas panasan"

"Yang namanya upacara udah pasti panas ege" ucap Reinal menoyor kepala Naka.

Naka mendelik, memasang wajah manyun. "Ya udah sih wirrr" balasnya.

Haikal sedang sibuk mengipas-ngipasi wajah nya menggunakan buku yang ia curi dari tas salah satu siswi, untung siswi yang ia palaki buku tidak marah dan hanya memberikan nya buku kosong secara gratis. Mungkin nanti ia akan menyuruh Marka untuk menggantikan buku yang ia palak.

"Weee kalian mau pesan minum nggak?" tanya Haikal, ia sudah selesai mengipasi wajahnya dan sekarang ia merasa haus. Dan sebagai sahabat yang baik Haikal menawari kedua sahabatnya apakah ingin memesan sesuatu.

Reinal menganggukkan kepalanya, mengeluarkan uang berwarna biru dan memberikan nya pada Haikal. "Gue pesan es teh satu"

"Kalau lo?" tanya Haikal pada Naka.

Naka melihat Haikal sekilas lalu kembali melihat ponselnya, "Samain aja" jawab Naka singkat.

Haikal segera melangkah pergi setelah mendapatkan pesanan kedua sahabatnya.

Kini tinggal Naka dan Reinal yang ada di meja, Reinal meminjam buku tulis yang Haikal curi dari adik kelasnya untuk mengipasi wajah cantiknya, ia rasa wajahnya akan terlihat belang karena ia memakai masker saat upacara tadi. Sedangkan Naka tidak peduli karena ia sudah dipakaikan sunscreen oleh Jenar sebelum berangkat sekolah tadi.

"Oii Naka lo chatan sama siapa sih? Kok asik bener keliatan nya" tanya Reinal risih melihat Naka sedari tadi senyum senyum seperti orang bodoh.

Naka terlihat seperti orang yang sedang kesurupan sesuatu, itu yang dipikirkan oleh Reinal.

Naka menoleh menunjukkan ia sedang chatan dengan siapa, dan ternyata Jenar. Reinal jadi merasa menyesal karena sudah bertanya, seharusnya ia tidak bertanya agar tidak iri. Jika sudah begini kan Reinal jadi iri setengah mati.

"Cih bucin terus" cibir Reinal yang merasa iri.

Naka memutar bola matanya malas menarik ponsel miliknya, lebih baik tadi ia tidak menunjukkan pesan chat yang ia berikan pada Jenar. Lagian sudah tau statusnya belum jelas, malah penasaran sama isi chat orang yang statusnya jelas.

Agak lain emang.

Kemudian Haikal kembali dengan nampan berisi 3 gelas es teh, ada beberapa cookies juga yang dibeli oleh Haikal, dan tentu saja ia beli dengan menggunakan uang Reinal. Sebagai pajak karena sudah Haikal bantu untuk membeli es teh.

"Nih kembalian lo"

"Kok kurang?" tanya Reinal setelah menghitung uang kembalian yang diberikan oleh Haikal. Perasaan es teh tidak semahal itu lah.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang