10

638 23 0
                                    

Jenar dan kedua sahabatnya sudah sampai di mall, mall terdekat dari kawasan sekolah mereka. Mobil Jenar berada di parkiran dengan posisi tidak sesuai arah parkir yang diberi tau, Jenar meletakkan nya dengan asal asalan di sana.

Untungnya mall ini milik salah satu dari keluarga Jenar, jadi ia tidak akan ditegur nantinya. Mungkin hanya diberi ceramah sedikit sama saudaranya itu.

"Cepat mencar, yang ketemu sama mereka duluan jangan lupa hubungin kita berdua" kata Marka sebelum melangkah pergi.

Marka sudah meminjamkan powerbank miliknya pada Jenar karena hp milik sahabatnya itu mati, percuma hp mahal tapi boros batre nya, pikir Marka.

Jenar mengangguk lalu ikut melangkah pergi lurus ke depan, Galang ke kiri, dan Marka ke kanan. Mereka memilih untuk memeriksa lantai satu terlebih dahulu lalu naik ke lantai dua dimana tempat permainan berada, dan lantai terakhir tempat bioskop.

Naka tidak memberitahu kemana mereka akan pergi lebih dulu, begitu juga dengan kedua sahabatnya itu.

Sedangkan di tempat lain,

Naka beserta kedua sahabatnya sedang sibuk menikmati Parfait yang mereka pesan di sebuah cafe, mereka memasuki cafe ini karena sedang ada kerja sama dengan anime favorit mereka. Tentu saja tanpa berpikir dua kali mereka langsung menuju kesana walaupun harga makanan nya sudah pasti sedikit lebih mahal, tapi tidak ada yang mahal jika itu makanan bagi mereka bertiga.

"Enak banget" ucap Naka mengomentari rasa Parfait miliknya, Parfait milik Naka adalah rasa vanilla. "Gue jadi pengen pesan lagi" sambung Naka lagi.

Haikal mengangguk menyetujui, "Gue juga" katanya, Parfait milik Haikal adalah rasa strawberry. Naka tidak terlalu menyukai strawberry sebenarnya jadilah ia memesan rasa vanilla karena Reinal sudah memesan rasa coklat.

"Gue pengen pesan lagi tapi takut gemuk kayak Haikal" kata Reinal dengan wajah lesu.

Haikal mendelik kesal, enak saja namanya dibawa bawa. "Congor lo mau gue geprek? Badan gue nih bukan gemuk tapi montok" ucap Haikal yang tidak terima dengan perkataan Reinal.

Naka hanya tertawa ngakak melihat kedua sahabatnya itu, sejujurnya ia juga bertambah gemuk akhir akhir ini. Mungkin karena nafsu makan nya agak naik akhir akhir ini, tapi papa nya bilang tidak apa karena hal itu wajar untuk anak seusia Naka yang sedang dalam masa pertumbuhan. Alhasil Naka jadi tidak terlalu mempedulikan berat badan nya, lagipula Jenar bilang itu bagus saat Naka berpose seksoy didepan Jenar.

.
.
.

Awas Kalau Selingkuh Lagi

.
.
.

Jenar sudah mencari di seluruh tempat dilantai satu, bahkan toilet wanita juga sudah ia masuki demi mencari pujaan hati miliknya. Tetapi bukan nya mendapatkan sang pujaan hati di sana, ia malah mendapatkan lemparan tempat make up dan juga teriakan para wanita di sana, sungguh menyebalkan.

Frustasi dilantai satu akhirnya Jenar naik ke lantai dua, dilantai dua ini lebih banyak wahana permainan, dan juga ada beberapa cafe dilantai ini.

Jenar menatap sekeliling dan memilih berjalan sembari melihat ke sana kemari. Ia melewati satu persatu wahana permainan dan terakhir adalah cafe yang terlihat sedang melakukan event dengan anime atau apalah itu.

Insting Jenar mengatakan jika kelinci nya ada di sana, dan dengan langkah tegas ia berjalan memasuki cafe yang sedang ramai itu. Dapat Jenar lihat banyak sekali orang disini, hingga akhirnya matanya tertuju pada kelinci yang sudah membuatnya panik setengah mati.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang