17

278 10 0
                                    

Dikarenakan saat ini masih masa liburan sebelum masuk universitas, rata rata para murid yang baru tamat sma menggunakan waktu ini untuk bekerja mencari pengalaman tambahan. Ada yang bekerja diperusahaan orang tuanya, ada yang memilih untuk bekerja santai di cafe, dan ada juga yang memilih untuk bersantai di rumah.

Seperti Naka yang memilih untuk bersantai di Mansion, selain karena malas bekerja sang Daddy, Yuttaka. Melarangnya untuk bekerja diperusahaan, Yuttaka bilang sebaiknya ia menghabiskan waktu belajar memasak dengan sang Papa di Mansion. Belajar untuk menjadi calon istri yang baik untuk Jenar di masa depan.

Naka tentu saja menurut,

"Papa, hari ini kita mau buat apa?"

"Kita buat Cheesecake hari ini, Daddy lagi pengen makan Cheesecake buatan Papa"

Naka mengangguk kemudian membantu Winny untuk mengeluarkan bahan bahan yang akan digunakan untuk membuat Cheesecake. Sudah hampir satu minggu ini Naka dan sang Papa membuat beraneka kue manis, dan sang Daddy selalu menjadi bahan percobaan untuk mencicipi makanan yang sudah keduanya buat. Yuttaka tentu saja tidak bisa menolak, makanan itu dibuat oleh kedua orang yang sangat ia sayangi sepenuh hati.

"Pa, Papa belajar masak dari siapa?" tanya Naka yang saat ini sedang mencampur gula, telur, dan emulsifier untuk di mixer.

Winny yang sedang melelehkan mentega menoleh menatap anaknya sebentar lalu kembali menatap mentega yang sedang ia leleh kan. "Papa dulu belajar dari Nenek. Nenek kamu tuh jago banget masak, semua masakan beliau bisa. Resep Cheesecake yang sekarang lagi kita buat ini resepnya dari Nenek juga" jawab Winny dengan mata sendu menceritakan dari mana dirinya belajar memasak sembari mengingat ingat kenangan bersama sang Ibu yang sudah lebih dulu berpulang.

Naka menundukkan kepalanya merasa bersalah karena melihat sang Papa menjadi sedih. "Maaf, karena Naka Papa jadi inget sama kenangan sedih Papa" ucap Naka lirih.

Winny mematikan kompor, meraih tubuh kecil putranya dan memeluk tubuh itu erat. "Papa nggak sedih sayang, malah Papa ngerasa senang karena ingat kenangan bahagia Papa sama Nenek kamu dulu" ucap Winny yang sama sekali tidak masalah karena putranya sudah menanyakan hal itu.

"Pa, Nenek udah bahagia di sana sama Kakek. Papa juga udah bahagia sama Daddy sama Naka juga di sini, jadi Papa jangan nangis diam diam lagi ya, janji" kata Naka mengarahkan jari kelingking nya pada Winny.

Winny tersenyum mengaitkan jari kelingking nya juga. "Papa janji"

Naka tersenyum senang membalas pelukan sang Papa, ia selalu merasa sedih saat melihat sang Papa yang menangis sedih sembari memeluk foto mendiang kedua orang tuanya. Kematian Nenek dan Kakeknya selalu dirahasiakan dan tidak pernah dibahas oleh keluarga pihak Daddy nya. Demi menjaga perasaan Winny dan juga rahasia keluarga yang sangat sulit untuk dipahami. Naka sendiri merasa sulit untuk memahami masalah itu.

"Dah sekarang ayo lanjut masak lagi, itu mixernya udah siap? Kalau udah kita langsung campur bahan nya" ucap Winny kembali mencampur bahan untuk membuat Cheesecake.

Masa lalu biarlah menjadi masa lalu, sekarang Winny hanya perlu fokus pada masa depan nya dengan keluarga.

"Papa Cheesecake nya yang original aja, jangan dikasih toping di atasnya. Daddy nggak suka kalau udah ada campuran toping di atasnya" kata Naka kembali mengingatkan Winny tentang apa yang tidak disukai oleh suaminya.

Bertemu dengan Yuttaka adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya, walaupun harus berjuang lebih dulu diawal.

"Naka nggak mau dikasih toping?"

"Nggak mau, Naka mau foto kuenya aja terus dikirim ke Jenar" tolak Naka.

Winny tersenyum gemas, kisah anaknya hampir mirip dengan kisahnya dulu. Hanya saja kisahnya sedikit lebih pahit.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang