05

933 23 0
                                    

Masih di tempat yang sama, yaitu pantai.

Tiga uke dengan sifat yang berbeda sedang sibuk berfoto foto bahkan tidak peduli dengan panasnya matahari. Jika itu orang lain maka akan lari berteduh melindungi kulit mereka.

"Haikal pose yang bener" omel Reinal karena dari tadi Haikal hanya mengumpulkan foto aib, tidak ada yang aesthetic.

Berbeda dengan Naka yang fotonya sangat bagus dan aesthetic.

"Iya iya kali ini serius nih" kata Haikal membuat pose yang lebih serius kali ini.

Setelah mendapatkan foto yang memuaskan, Reinal menyuruh Haikal pergi karena menurutnya foto Haikal sudah sangat banyak dan cukup.

Haikal dengan senang berlari mendekati Naka dan mengumpulkan kerang bersama sama, mereka berencana ingin membuat sesuatu yang aesthetic dengan kerang kerang itu nanti.

Jenar, Marka, dan juga Galang yang sudah selesai dengan pembahasan mereka segera berjalan mendekati tiga uke lucu itu.

"Udah selesai foto fotonya?" tanya Marka mendekati Haikal.

Haikal mengangguk, tangan nya mencipratkan air pada Marka dan dibalas cipratan lagi oleh Marka, keduanya bermain dengan asik.

Berbeda dengan Jenar dan juga Naka yang saat ini sibuk berfoto berdua. Sedangkan Galang dan Reinal masih adu dingin hingga saat ini, sebenarnya hanya Reinal yang masih marah sampai saat ini, Galang sudah terlihat biasa saja.

"Oii Reinal" panggil Galang setelah berusaha menurunkan gengsinya.

Reinal tidak menoleh dan hanya membalas dengan deheman singkat, mata dan tangan nya masih sibuk memfoto pemandangan indah yang ada dipantai.

Galang tidak menyerah dan mengikuti setiap langkah kaki Reinal, mau Reinal jalan kemana pun akan Galang ikuti meskipun hanya saling diam diaman.

"Oii Jenar liat tuh teman lo" tunjuk Marka kearah pasangan Reinal dan juga Galang.

Ia tertawa geli melihat Galang yang seperti itu, begitu juga dengan Jenar yang ingin menertawakan teman bodoh nya itu.

Menasehati orang lain sangat pandai, tapi menasehati diri sendiri tidak bisa, itulah Galang.

"Biarin, biar dia usaha sendiri" sahut Jenar.

Naka dan Haikal menatap Reinal dengan pandangan mengejek, "Temen lo tuh" kata Naka menunjuk Reinal menggunakan wajahnya.

Haikal menatap Naka sinis, "Temen lo juga ege" balasnya menempeleng kepala Naka.

Jenar yang melihat kepala kekasihnya ditempeleng tepat didepan matanya ingin marah, tapi tidak jadi karena ia tau seperti apa sifat orang yang menempeleng kepala Naka itu.

Jika bocah itu dimarahi, maka ia akan ngambek, kemudian diam, dan tiba tiba tantrum tidak jelas.

Intinya dua sahabat Naka termasuk Naka sendiri tentunya, memiliki sifat yang tidak jauh jauh beda. Terkadang bisa terlihat polos, lugu, rapuh, terkadang juga bisa terlihat menjengkelkan, mengerikan, dan menakutkan.

Sifat ketiganya tergantung mood mereka.

"Haikal foto di air yok, lo duduk gitu sambil main air atau apa kek gitulah pokoknya" lah kok malah marah?

Haikal cemberut, "Apaan sih nggak jelas" marahnya tapi tetap mengikuti perintah Marka yang menyuruh nya duduk di tepi pantai dan berpose ala ala bule aesthetic.

Marka sudah siap sedia untuk mengambil foto Haikal, begitu juga dengan Haikal yang sudah duduk di tepi pantai dan sedang berpikir ingin gaya seperti apa. Namun, bukan nya dapat gaya yang diinginkan nya, tiba tiba saja datang ombak menerjang tubuh dan wajahnya.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang