06

793 35 0
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Naka yang ke 17 tahun. Dihari spesial nya ini Naka tidak berharap banyak, mau dirayakan yah boleh, nggak dirayakan juga nggak masalah.

Memang sih orang tua Naka sudah menanyakan apakah Naka ingin dirayakan atau tidak, tapi Naka jawabnya tidak. Kalau Jenar, jangan ditanya,

Itu cowok dari dua hari yang lalu batang hidungnya tidak keliatan. Naka sudah menghubungi pria itu puluhan kali tapi tetap tidak dijawab, entah kemana si babi itu pergi.

"Sayang kamu yakin nggak mau dirayain?" tanya Papa Naka yang bernama Winny.

Pria cantik yang memiliki sifat anggun, lembut, dan selalu baik dimanapun ia berada. Sangat berbeda sifatnya dengan sang Daddy, kenapa coba Papanya ini mau dengan Daddy nya yang jelek?

"Naka nggak mau Pa, lagian Naka udah gede. Masa iya mau dirayain kayak anak kecil lagi" cemberut Naka dengan tangan memegang sepotong roti bakar dengan isi coklat didalam nya.

Winny tersenyum menanggapi ucapan anaknya, tidak tau saja anak nya ini bagi ia dan Daddy nya Naka itu masih sangat kecil, bahkan masih bayi di bayangan mereka. Mereka tidak terima jika anak mereka sudah besar, padahal rasanya baru kemarin ia dan suaminya menggendong Naka dengan tangis haru saat Naka baru dilahirkan ke dunia.

"Kamu masih kecil dek, kata siapa kamu udah besar?" sahut Daddy Naka yang sedang turun menggunakan tangga, dan terdapat dasi ditangan nya.

Winny berjalan mendekati sang suami, dan mengambil alih dasi dari tangan suaminya. Daddy Naka mengecup kening sang istri dengan sayang, sebelum sang istri memasang dasi miliknya.

Naka ingin muntah melihat pemandangan itu, Daddy nya sudah tua tapi masih saja manja kepada Papanya. Dasar tidak ingat umur, pikir Naka.

"Aku udah gede tau Dad, bukan anak kecil lagi" marah Naka dengan mata melotot garang menatap sang Daddy.

Daddy nya yang bernama Yuttaka ini memang sangat menjengkelkan, dihadapan karyawan nya saja ia akan bersikap dingin dan kejam. Tapi jika dirumah maka Daddy nya itu akan bertingkah menjengkelkan, menyebalkan, pokoknya selalu buat Naka marah sama ngambek pokoknya.

Anaknya sehari nggak diganggu mungkin ada perasaan lain gitu dihati sang Daddy, makanya Naka jengkel.

"Kamu masih kecil dek, tuh liat makan aja masih disediain sama Papa. Tidur aja kadang masih berdua sama Papa" kata Daddy Naka dengan pandangan mengejek.

Muka Naka memerah, "Naka udah gede buktinya Naka udah punya pacar" ucap Naka dengan suara yang agak meninggi.

Yuttaka yang sedang minum kopi menyemburkan kopinya karena terkejut dengan ucapan sang anak, sedangkan Winny yang sedang berada didapur segera berlari ke ruang makan karena terkejut dengan teriakan sang anak.

Anaknya sudah punya pacar? Siapa pria yang mau dengan anak manja dan mood swing itu? Pikir Winny.

"Kamu punya pacar? Siapa nama pacar kamu itu? Apa nama keluarga nya? Punya kekayaan berapa banyak dia sampai berani pacarin anak dari seorang Yuttaka Athariz?" tanya sang Daddy beruntun.

Daddy nya terlihat menarik dan membuang nafas dengan cepat dan penuh emosi. Wajahnya bahkan mengeras, dan matanya menatap Naka dengan tatapan tajam.

Winny mengabaikan sang suami yang sedang dilanda kesal itu, tangan nya cepat meraih wajah sang anak dan menatap anaknya dengan pandangan lembut menenangkan.

Tangan nya mengusap surai lembut sang putra hingga Naka menikmati usapan lembut yang diberikan oleh sang Papa. "Naka sayang, kamu balikan sama mantan kamu itu?" tanya sang Papa.

Papanya memang mengetahui ia jadian dengan Jenar dan putus setelah satu bulan pacaran, lalu kabar mereka balikan Naka lupa memberitahukan pada sang Papa.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang