08

777 27 0
                                    

Satu minggu sudah berlalu, dan selama satu minggu ini Jenar berusaha untuk meyakinkan calon mertuanya jika ia serius pada anaknya. Dan untuk masalah foto yang dikirimkan pada Naka, sebenarnya itu adalah fotonya dengan sang sepupu.

Ia meminta bantuan pada sepupu perempuan nya untuk mencarikan hadiah untuk ulang tahun Naka. Tapi entah siapa yang dengan tega memfitnah Jenar berselingkuh.

"Daddy udah ih itu kasian Jenar nya, nanti Jenar gosong loh Dad. Daddy mau punya menantu gosong?" rengek Naka yang sudah tidak tahan melihat Jenar panas panasan selama satu minggu ini untuk membuat kolam ikan sendirian.

Daddynya itu memberikan syarat pada Jenar agar bisa mendapatkan Naka lagi dengan cara Jenar harus bisa menyelesaikan kolam ikan untuk ikan hias milik Daddy Naka yang sebentar lagi akan datang.

Tentu saja dengan mau tidak mau Jenar harus menerima syarat dari Daddynya Naka bukan?

Sedangkan Daddy Jamalio dan Bubu Tionny hanya menyuruh putra mereka untuk menerima syarat dari Daddynya Naka, jadi ya mau tidak mau harus ia kerjakan bukan?

"Ya gapapa dong punya menantu gosong, biar keliatan kece nya" kata Yuttaka tidak menatap putranya.

Naka melangkah pergi dengan kaki yang di hentak hentakkan kesal. Daddy nya itu memang tidak bisa diharapkan.

"Jenar"

"Sayang"

Naka mendekati kekasihnya dan mengelap keringat yang ada di kening Jenar dengan kain lembut. Ia mengipasi wajah Jenar dengan sebuah buku yang ia bawa, tidak lupa memberikan minum juga kepada Jenar.

"Panas ya? Jenar nggak capek? Aku aja yang liat capek loh" kata Naka dengan pandangan sendu.

Kasian sekali pacarnya ini, pikir Naka.

Jenar menggeleng pelan dengan senyum lembut, ia mengusap wajah lembut sang kekasih dengan pelan. "Enggak, aku sama sekali nggak capek. Lagian yang aku buat sekarang ini sebagai tanda seriusnya aku ke kamu" balas Jenar.

Naka terharu mendengar ucapan sang kekasih, air mata sudah keluar dari mata indahnya. Entah kenapa sejak pacaran dengan Jenar ia jadi cengeng seperti ini, padahal biasanya ia selalu galak dan pemarah.

"Hiks nanti kalau kita nikah kolam ikan nya dijadiin mahar aja ya? Ini kan tanda bukti perjuangan kamu untuk aku" ucap Naka dengan wajah polos.

Jenar menatap terharu wajah Naka, kekasihnya ini sangat menghargai semua yang dibuat dan diberikan oleh Jenar.

Jenar mengangguk dengan semangat, dan memeluk tubuh Naka yang lebih kecil dari tubuhnya. "Iya, nanti ini kita jadiin mahar ya? Kalau kita punya anak kita ceritain kalau ini adalah tanda perjuangan aku ke kamu" ucap Jenar ikut menyetujui perkataan sang kekasih.

Yuttaka yang tadinya ingin menyuruh calon menantunya itu istirahat langsung ilfil saat mendengar ucapan dari kedua pasangan itu.

"Sudahlah biarkan saja si bodoh itu kepanasan, lagian enak saja ingin menjadikan kolam ikan sebagai mahar. Emang dipikir anak ku setidak berharga itu? Minimal maharnya pulau lah ya" cibir Yuttaka dalam hati.

Ia melangkah masuk kedalam mansion nya dengan perasaan kesal.

"Loh Dad? Jenar nya mana? Kok nggak sama kamu?" tanya Winny yang membawa piring berisi tempe goreng ditangan nya.

Yuttaka meraih piring itu dari istrinya, "Lagi bucin sama pacarnya" balas Yuttaka singkat dan melangkah masuk sembari memakan tempe goreng.

Winny yang ditinggal hanya memasang wajah bingung, kenapa ia ditinggal sendirian?

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang