03

908 54 0
                                    

Pagi telah tiba, dan kini Naka sudah sampai disekolah dengan selamat. Sejujurnya ia berangkat terlalu pagi kesekolah, sekolah masih sangat sepi saat ini. Alasan Naka cepat datang kesekolah karena takut si babi itu datang kerumah nya untuk menjemput dirinya.

Terdengar ge-er memang, tapi siapa tau kan si babi itu betulan datang kerumah nya?

Naka memang bilang 'putus' tapi kan Naka nggak tau si babi itu terima atau enggak, terlihat jelas kemarin si babi itu berusaha menjelaskan kepadanya. Tapi Naka akan tetap memilih putus, Naka sudah terlanjur kecewa.

Naka kecewa berat.

Baru pertama kali pacaran tapi sudah dibuat se kecewa ini, semua cowok emang kayak babi.

"Eh? Tumben lo datang cepat Na?"

Naka yang sedang menelungkupkan kepalanya di meja terpaksa mengangkat wajahnya dan melihat orang yang bertanya padanya.

"Lagi rajin aja" jawab Naka malas setelah melihat siapa orangnya.

Orang itu adalah Haikal, anak itu datang cepat pasti karena ada pr yang belum ia kerjakan. Untung saja Naka sudah mengerjakan pr nya jauh jauh hari.

Krettt

Haikal menarik kursinya dan mengeluarkan buku tulis dari tasnya, tangan Haikal mencolek Naka membuat Naka merasa terganggu.

"Apaan sih Kal?"

"Lo dah siap pr belum? Kalau udah nyontek dong" jawab Haikal dengan wajah yang di imut imut kan.

Naka rasanya ingin muntah sekarang.

Naka mengambil tas miliknya dan mengeluarkan buku tulis miliknya, lalu memberikan kepada Haikal. "Itu, besok besok lo nyontek lagi kagak bakal gue kasih" ancam Naka.

Haikal hanya mengangguk tidak peduli, ancaman Naka tidak perlu dipercaya. Ia sudah sering kali mencontek pada Naka dan selalu mendapat ancaman yang sama.

Kelas kita hening karena dua orang yang ada dikelas itu sedang sibuk dengan kerjaan masing masing, yang satu tidur dan yang satu lagi sibuk menyalin pr.

Ini masih jam 06.17, tentu saja sekolah dan kelas masih sepi. Masuk sekolah saja jam 07.30, emang dasarnya mereka berdua yang kurang kerjaan.

"Btw gimana hubungan lo sama si Jenar?" tanya Haikal kepada Naka, mereka terlalu hening untuk sekolah yang besar ini, dan suasana itu terlalu menakutkan bagi Haikal.

Naka membalikkan kepalanya menghadap Haikal namun kepalanya masih tetap dalam posisinya, yaitu berbaring di meja.

"Gue putus" jawab Naka dengan wajah datar, tidak menunjukkan ekspresi sedih padahal semalam ia menangis hingga malam hari.

Sedihnya semalam aja, sekarang harus happy. Lagian cowok masih banyak kok, nggak cuman si babi itu saja, pikir Naka.

Bahkan ia menyayangkan waktunya yang terbuang sia sia karena menangis, padahal waktu beberapa jam itu bisa ia pakai nonton drakor.

"Ohh putus"

Naka menganggukkan lalu melanjutkan tidurnya.

Haikal diam sebentar dan langsung tersadar, bahkan tangan nya menggebrak meja saking terkejut nya.

Brakkk

"Hah? Putus?"

Naka terkejut dan menatap Haikal dengan tajam.

"Berisik" kata Naka dengan ketus

Brakkk

Pintu kelas dibuka dengan barbar dan terlihat ada pria pendek disana, menatap Haikal dan Naka dengan mata melotot.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang