13

437 15 0
                                    

Malam hari yang indah, bulan bersinar terang, ribuan bintang menghiasi gelapnya langit malam, suara guyuran ombak pantai yang damai, dan suara pekikan ketakutan disebuah ruangan.

Lebih tepatnya bioskop kecil yang ada di hotel, anak kelas Ipa sedang berkumpul di sana sambil menonton sebuah film horor yang baru tayang bulan ini. Mereka mendapatkan file filmnya dari pemilik hotel.

Film itu masih terputar dimenit awal tetapi entah kenapa sudah terasa aura menakutkan nya, mungkin karena film ini benar benar dibuat disebuah pulau kosong mungkin?

Rencananya setelah film ini habis, akan mereka lanjutkan dengan menonton film zombie. Film zombie terbaru juga tentu saja, mumpung mereka semua belum nonton jadi kali ini akan mereka tonton bersama. Pasti akan terasa menyenangkan jika menonton nya bersama.

"Jenar popcorn aku habis" kata Naka berbisik. Semuanya sedang tegang saat ini, tidak ada yang berbicara. Mereka semua sedang fokus dengan adegan yang disajikan dari film hantu.

Jenar menoleh menatap Naka, ia memberikan popcorn miliknya yang masih belum ia sentuh. "Makan punyaku aja" kata Jenar menyerahkan popcorn miliknya, Naka mengambil popcorn Jenar senyum manis menghiasi wajahnya.

"Minum kamu masih ada?"

Naka menggeleng menunjukkan air minumnya yang sudah habis. "Tunggu sebentar ya aku pesan minum dulu didepan" kata Jenar sebelum beranjak pergi.

Naka duduk manis menunggu Jenar membawakan nya air, kedua sahabatnya sedang sibuk bercengkrama dengan kekasih masing masing. Reinal bahkan terlihat seperti sepasang kekasih dengan Galang, padahal keduanya belum pacaran.

15 menit kemudian Jenar kembali dengan dua botol minuman ditangan nya, ia membawakan susu untuk Naka, dan cappucino untuk dirinya. Sebenarnya ia tidak terlalu menyukai cappucino namun jika ia memesan kopi yang lain nanti Naka akan meminta dengan alasan cicip, jadi lebih baik ia memesan cappucino.

"Ini susu coklat, vanilla nya lagi habis nggak papa?" tanya Jenar takut jika Naka tidak menyukai rasa susu yang ia pesan.

Naka meraih susu dari tangan Jenar, ia mengangguk pelan. "Nggak papa, yang penting bukan rasa strawberry" jawab Naka membuat perasaan Jenar lega.

Keduanya kembali menikmati film bersama. Disaat hantunya muncul Naka akan berteriak dan memeluk Jenar dengan erat, Jenar yang dipeluk seperti itu hanya menikmati. Kapan lagi dipeluk dengan erat seperti ini? Bahkan dada Naka sangat terasa karena pelukan itu.

Jenar mesum memang ia akui, lagian cowok mana sih yang mengakui kalau dirinya tidak mesum. Ia lihat kedua sahabatnya juga menikmati, jadi ia ikut menikmati juga lah. Ya kali kagak dinikmati, rugi dong.

Setelah 2 jam film terputar akhirnya habis dan semua mendesah lega sebelum masuk pada sesi film kedua. Mereka terlihat beranjak dari tempat duduk masing masing, ada yang ingin ke toilet, ada yang memesan popcorn dan minuman, ada juga yang sedang mengabadikan momen.

Naka dan Jenar hanya duduk ditempat sembari mengobrol satu sama lain sebelum masuk ke sesi film kedua. Mereka sudah menyiapkan popcorn dan juga minuman tambahan, jadi tidak perlu repot repot keluar lagi.

Berbeda dengan Haikal dan Reinal yang saat ini sedang ditemani ayang masing masing untuk membeli popcorn serta minuman baru. Kasian sekali mereka harus mengantri karena ramai.

"Kamu udah liat sinopsis nya?" tanya Jenar dengan tangan yang sibuk mengusap surai lembut Naka.

Naka menggeleng dengan mata menatap ponselnya, ia sedang mengirimi pesan untuk sang Papa. "Belum makanya aku penasaran" jawab Naka.

Setelahnya keduanya diam dengan kesibukan masing masing. Naka yang sibuk grasak grusuk melihat apakah cemilan nya sudah cukup atau belum, dan Jenar yang sibuk mengusap surai Naka, dan mencium aroma wangi Naka.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang