16

372 18 0
                                    

Waktu terus berputar, hari terus berganti, bulan terus beralih, tahun ikut berganti. Tidak terasa kini hanya tinggal menunggu waktu satu bulan lagi, dan akhirnya Naka dan semua sahabat serta teman nya akan lulus.

Waktu berlalu begitu cepat bukan? Bahkan Naka sendiri ikut terkejut melihat waktu yang terus berlalu dengan cepat, ia sekarang bukan anak kecil lagi.

Ia dan semuanya akan segera menginjak dunia kebebasan yang penuh kesedihan, sedikit tidak rela namun memang sudah seperti itu lah yang tertulis di buku dunia. Tidak ada yang bisa menentang tulisan semesta, semuanya sudah di atur.

"Kita bukan anak anak lagi ya? Waktu secepat itu berlalu, gue belum siap demi apapun gue belum siap" ucap Naka dengan nada sedih, Naka berpikir menjadi dewasa akan sangat menyakitkan.

Dunia orang dewasa amat sangat menyeramkan, dan Naka tidak berani menginjak dunia dewasa. Namun sekarang ia sudah dewasa bukan?

Tetapi, bagi kedua orang tua Naka mungkin ia masih bayi kecil yang manis dan perlu selalu dijaga disetiap waktu. Dan Naka sedikit tenang dengan hal itu, setidaknya ada tempat yang menerimanya di saat ia ingin bertingkah seperti anak anak lagi.

Jenar, pria itu sudah berangkat keluar negeri dari satu minggu lalu, saat ujian kelulusan sudah selesai pria itu langsung berangkat tanpa menunda sampai sekolah benar benar siap. Dan Jenar akan menetap selama 4 tahun di sana tanpa bisa pulang karena universitas yang akan ia masuki sangatlah ketat dan memberikan waktu libur sedikit untuk para mahasiswa nya.

Daddy Jenar lah yang sudah meminta Jenar untuk kuliah diluar negeri, namun alasan utama nya adalah agar Jenar bisa dapat mewariskan perusahaan yang dikelola oleh sang Daddy. Dan itu juga menjadi salah satu agar Jenar mendapatkan izin untuk membawa Naka menuju jenjang yang lebij serius lagi, Daddy Yuttaka yang menyampaikan hal itu.

Yuttaka tidak ingin setelah anaknya menikah nanti, anaknya malah diajak hidup susah. Walaupun harta kekayaan keluarga Agraish sangat banyak, bahkan melebihi harta kekayaan keluarga Athariz. Tapi tetap saja tidak menutup kemungkinan Jenar tidak akan mewarisi semua kekayaan itu jika dia tidak kuliah.

Alhasil Jenar mau tidak mau harus menyetujui permintaan dua keluarga besar itu. Naka juga mengetahui tapi ia tidak bisa melakukan apapun karena itu adalah perintah yang tidak bisa dibantah. Begitu juga dengan sahabat mereka yang tau, mereka hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk keduanya.

"Percaya nggak percaya tapi kita udah dewasa sekarang, kita sebentar lagi bukan lagi siswa sma. Kita bakal bekerja untuk menghidupi diri kita, yah mungkin bisa diplesetin karena kita bakal jadi Papa rumah tangga yang baik nantinya" balas Haikal tertawa. "Karena yang bakal bekerja dan nyari duit itu nanti tugas suami kita, kita jadi istri yang baik aja. Dirumah, ngurus anak kalau punya, tidur tiduran, makan, nonton, kumpul kumpul bareng udah itu doang" ucap Haikal melanjutkan ucapan nya sembari mengusili Marka.

Ia sedang mencolek colek lengan Marka saat ini, memang suka sekali memancing emosi Marka. Tapi walaupun Marka marah, Marka tetap akan memarahi dengan nada lembut selembut sutra. Makanya Haikal tidak ada kapoknya untuk menjahili Marka.

Marka mengambil tangan Haikal dan menguncinya, ia menjilat bibirnya menatap Haikal dengan tatapan mesum. "Dan jangan lupa tugas istri yang harus melayani suaminya diatas ranjang" ucap Marka tanpa mempelankan volume nada nya.

Sontak Haikal, Naka, dan Reinal menyembunyikan wajah malu. Marka kok kalau ngomong nggak bisa di filter sih, kesal mereka di dalam hati.

Plakkk

"Lo kalau ngomong tuh bisa di filter nggak sih" ucap Reinal memukul kepala Marka.

Marka melepaskan tangan Haikal yang sedari tadi ia tahan, kini tangan nya beralih untuk mengelus kepalanya yang sakit. "Sakit njirrr, lo kalau nikah sama Galang mungkin Galang bakal lo kdrt tiap hari" ucap Marka sedikit mengasihani Galang.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang