24

461 15 0
                                    

Suara tawa terdengar di malam hari yang damai ini, musik dinyalakan dengan lagu tenang dan bukan dj, bukan lagu galau juga.

Bintang pesta malam ini, Naka terlihat menggunakan pakaian berwarna putih karena disuruh oleh Buna Tion. Tadinya Naka menolak karena ini bukan lah pesta pernikahan, kenapa harus menggunakan pakaian formal berwarna putih seperti ini?

Bahkan para tamu undangan memakai pakaian berwarna hitam, coklat, dan yang lain selain warna putih.

Terlihat seperti pesta pernikahan bukan?

Entah ide siapa yang membuat tema dresscode seperti ini, jika Naka tau siapa orang nya. Naka akan segera protes.

"Eh? Naka lo mau nikah?"

"Kagak. Siapa coba yang mau nikah, gue baru lulus belum ada satu hari masa udah mau nikah aja."

Haikal mengangguk kemudian membawa Marka yang sedang menggandeng tangan nya berkeliling lagi. Mencari makanan tentu saja, memang nya mau apa lagi.

"Wah Naka lo cantik banget. Btw lo mau nikah ya?" tiba tiba Reinal datang dengan wajah tengil mengusili Naka.

Ada Galang yang mengikuti pria galak itu dari belakang.

Naka menatap Reinal tajam, "Lo mau gue tonjok hah?" ancam Naka yang hanya dibalas tawa oleh Reinal.

Bukan nya merasa tenang kini Naka malah semakin jengkel pada sahabatnya itu, kenapa mereka bisa sampai berteman?

"Nah lo juga ngapain pakai baju warna coklat kek gini?" tanya Naka membuat Reinal berhenti tertawa.

Reinal membuka ponselnya dan memberikan pesan chat dari Buna Tion. "Emak nya Jenar yang nyuruh. Semua tamu juga dapat pesan nya kok." balas Reinal membuat Naka menjadi bingung.

"Papa nggak tau?"

"Entah," jawab Reinal mengangkat bahu nya.

Baiklah kalau begitu, nanti akan Naka cari tau apa alasan nya. Sekarang ia hanya perlu diam ditempat menyambut tamu dengan senyum manis walaupun tidak ikhlas.

Walaupun raganya ada di sini, hanya saja pikiran nya melayang kemana mana. Hati dan pikiran memikirkan satu orang yang sudah lama ini menghilang tanpa kabar.

Sembari melamun tiba tiba saja seorang pelayan datang memberikan sebuah kertas kecil dilipat, pelayan itu menyuruh Naka untuk membuka kertas itu saat sudah pukul 9 pas. Sekarang sudah pukul 08.55 berarti sebentar lagi, baiklah Naka akan menunggu dengan sabar.

Setelah menunggu selama 5 menit akhirnya pukul 9 sudah tiba, dan Naka membuka kertas kecil berwarna hitam itu dengan pelan. Naka melihat ada sebuah tulisan disitu, isinya 'carilah seorang pelayan yang membawa bunga mawar putih' perintah yang ada didalam surat.

Naka mengernyit bingung tetapi tetap mengikuti perintah dari kertas itu, mungkin saja akan ada yang memberikan nya suprise hanya saja sedikit sulit untuk menemukan hadiah nya.

Naka berkeliling bergabung dengan para tamu, kakinya melangkah kesana kemari mencari seorang pelayan yang membawa 'mawar putih' tetapi setelah 15 menit berjalan, Naka tidak menemukan satu pun pelayan yang membawa 'mawar putih'

Ini Naka dikerjain atau gimana?

Kenapa dari tadi tidak ada satupun pelayan yang membawa 'mawar putih'?

Naka mendudukkan tubuhnya di kursi, pandangan nya mengarah ke segala arah berusaha mencari pelayan itu. Setelah berusaha akhirnya Naka menemukan satu orang pelayan yang membawa 'mawar putih' ditangan nya.

Tetapi, mengapa pelayan itu tidak terlihat seperti pelayan?

Hais, sudah lah.

Naka berdiri memanggil pelayan itu, tetapi pelayan itu malah berlari setelah sekilas menatap Naka.

Awas Kalau Selingkuh Lagi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang