29

11 1 0
                                    

Eiji tersenyum melihat layar ponsel Yoshihiro, "Kau akan bergabung dengan kegiatan kampus?" tanyanya senang.

Yoshihiro menghela nafas dalam, "Kau selalu berkata untuk membuat teman, tapi aku sudah terbiasa tidak berteman. Jadi aku berpikir untuk bergabung dengan kegiatan yang kusukai, mungkin aku bisa mendapatkan teman." jelasnya.

Eiji meletakkan ponsel ke karpet tempat mereka bersantai di ruang tengah apartemen dan mengelus kedua pipi Yoshihiro bangga, "Hummm... kau keren sekali..." ucapnya gemas.

Yoshihiro mengerutkan hidungnya, namun ia malah menghela nafas berat.

"Kenapa?" tanya Eiji lucu.

Yoshihiro menarik kedua tangan Eiji dari pipinya dan menggenggamnya, "Hanya... canggung sekali untuk memulai pembicaraan." ucapnya pelan.

Eiiji mengelus punggung tangan Yoshihiro dengan ibu jarinya, "Tentu saja tidak mudah.." ucapnya menenangkan, "Tapi kau akan bertemu minimal satu orang yang akan membuatnya mudah..."

Yoshihiro menatap Eiji lucu, "Aku sudah menemukannya satu.." ucapnya, jari telunjuknya mengacung ke arah pria itu.

Eiji melirik jari Yoshihiro dan mulai tertawa lucu.

Yoshihiro tersenyum lebar melihat Eiji tertawa.

Eiji meremas dagu Yoshihiro gemas, "Tapi aku tidak di kampus yang sama denganmu, kita tidak bisa berbicara selama di kampus kan."

Yoshihiro menahan tawa, "Ya..." jawabnya mengerti, ia ikut meremas dagu Eiji gemas dan mengecup pipinya.

Eiji tertawa geli, "Yosh~~"

Yoshihiro menatap Eiji gemas, "Aku suka mendengarmu memanggilku seperti itu.." ucapnya.

Eiji manyun mendengar ucapan itu, "Karena sudah terbiasa, aku jadi memanggilmu begitu terus." protesnya.

Yoshihiro terlihat senang mengingat apa yang terjadi sebelumnya. "Jika tidak begitu, kau tidak akan punya panggilan manis itu untukku."

Eiji mengerutkan hidungnya gemas, "Kau ini..." ucapnya.

Yoshihiro tertawa kecil, perhatiannya teralih pada ponsel Eiji yang berbunyi di sebelah ponselnya.

Eiji menoleh ke arah ponselnya, "Oh... sepertinya supir keluargaku sudah tiba." ucapnya dan mengambil benda itu.

Yoshihiro mengangguk mengerti dan bergerak bangkit sembari membantu Eiji bangkit. Lalu mereka berjalan bersama keluar dari apartemen menuju pintu depan apartemen mewah itu dengan tangan bergandengan.

Eiji melirik tangan mereka, lalu memandang sekitar saat mereka menunggu lift. "Apa tidak apa-apa kita bergandengan seperti ini di luar apartemenmu?" bisiknya.

Yoshihiro melirik tangan mereka, lalu memandang Eiji. "Semua orang berpasangan bergandengan tangan." jawabnya.

Eiji mengulum bibirnya menahan senyuman, "Benar.." jawabnya, "Tapi kita kan pasangan pria."

Yoshihiro mengangkat kedua bahunya, "Biarkan saja..."

Eiji tersenyum lucu dan mendongak memandang angka di atas lift.

Depan gedung apartemen.

Yoshihiro menghampiri pintu mobil terlebih dulu dan membukakannya untuk Eiji. Langit sudah gelap ketika itu, "Selamat malam, Paman." sapanya.

Supir keluarga Eiji mengangguk sopan pada Yoshihiro dari balik stir mobilnya.

Yoshihiro menggeser posisi berdirinya dan membiarkan Eiji lebih dekat dengan pintu.

Eiji tersenyum dan berhenti dulu di ambang pintu mobilnya, "Kau akan segera mendaftar ke kegiatan kampusmu itu?"

Yoshihiro menghela nafas dalam,"Batas pendaftarannya sampai besok, mungkin aku akan melihat-lihat kesana."

Eiji mengangguk mengerti, "Baiklah.. sampai jumpa, terima kasih sudah mengantarkanku."

Yoshihiro tersenyum dan mengangguk.

Eiji melambai, "Masuklah, udara sudah dingin."

Yoshihiro mengangguk lagi, "Besok kenakan pakaian yang lebih hangat ya." pesannya pada Eiji.

Eiji mengangguk mengerti, lalu masuk ke dalam mobil.

Yoshihiro melambai sekali lagi sembari bergerak mundur saat mobil perlahan menjauh. Helaan nafas berat keluar dari mulutnya, setiap kali Eiji harus pulang dari apartemennya adalah hal yang tidak ia sukai. Itu berarti ia harus menunggu hingga mereka bertemu lagi. Dengan perasaan hampa ia berbalik dan berjalan masuk lagi ke apartemennya.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

FiancéeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang