40

8 0 0
                                    

Setelahnya.

Eiji melirik Yoshihiro yang berjalan bergandengan tangan dengannya keluar dari gedung apartemen, "Kau baik-baik saja?"

Yoshihiro menghela nafas dalam, lalu memandang Eiji menyesal. "Aku minta maaf, aku tidak tau apa yang terjadi padaku tadi."

Eiji tersenyum, "Ummm.. kita memang belum boleh melakukannya sebelum menikah." Ucapnya pelan, "Tapi... aku menyukainya tadi." Jawabnya malu-malu.

Yoshihiro tertegun mendengar itu, ia memalingkan wajah merasakan kedua pipinya merona. Ia mengulum bibirnya sembari mengelus ujung hidungnya malu.

Eiji menggenggam tangan Yoshihiro yang memegang tangannya lebih erat.

Yoshihiro memandang Eiji merasakan itu.

"Aku mendengar banyak pasangan yang melakukan hubungan seksual ketika bersama, tapi kita ada pantangan secara adat." Eiji tertawa kecil setelah mengatakan itu, "Tapi... mungkin kita bisa mencari cara lain agar tidak benar-benar melakukannya." Lanjutnya setengah berbisik.

Yoshihiro cukup terkejut mendengar ucapan berani itu keluar dari mulut Eiji, tak lama bibirnya membentuk senyuman gemas. "Jika kau berkata begitu.." bisiknya balik.

Eiji tertawa malu.

Yoshihiro mengayun-ayunkan tangan mereka yang bergandengan, senyuman mengembang lebar di bibirnya.

+++

Nonoka yang sedang mempersiapkan acara Malam Api Unggun menatap Tatsuya kaget, pria itu akhirnya masuk ke klub yang sama dengannya. "Kyoto bertunangan dengan si kembar?! Wuaah!!" Ucapnya kagum dan menyusun gelas-gelas plastik ke atas meja.

Tatsuya membantu Nonoka, "Ya, dia berkata seperti itu. Pasti dia juga anak orang kaya." Ucapnya terkagum-kagum sendiri.

Nonoka menatap Tatsuya aneh, "Dengan hanya melihat penampilannya, aku sudah bisa menebak dia anak orang kaya." Sahutnya.

Tatsuya menatap Nonoka sebal, "Aku kan tidak pernah punya teman orang kaya."

Nonoka menghembuskan nafas sebal, lalu teringat sesuatu. "Ohh.. tapi kan.. Eiko sedang berada di Amerika, bagaimana mungkin dia bisa datang?"

Tatsuya berpikir dulu, "Dia kan anak orang kaya, terbang kesana kemari dengan pesawat pasti tidak berat." Jawabnya.

Nonoka mengangguk membenarkan, "Bisa jadi." Jawabnya. Pandangannya pindah pada pria-pria bertubuh atletis yang bertugas menyiapkan area api unggun. "Ohh.. Klub Pecinta Alam memang keren-keren, tidak heran Kyoto masuk kesana." Komentarnya.

Tatsuya menoleh dan langsung setuju dengan komentar Nonoka. Walaupun Yoshihiro terlihat paling tampan diantara yang lain, anggota yang lain tidak kalah atletis darinya. Sedetik kemudian ia langsung menatap Nonoka sebal, "Maksudmu aku tidak keren?" Protesnya.

Nonoka langsung cengengesan, "Bukan begitu..." ia memeluk lengan Tatsuya manja, "Kau yang paling keren dari semua pria yang ada disini." Ucapnya manis.

Tatsuya menyipitkan matanya sebal, "Kau ini..."

Nonoka tertawa manja di lengan Tatsuya.

Sementara itu.

Yoshihiro dengan serius membantu para seniornya menyiapkan area pembakaran.

Ketua Klub melirik Yoshihiro, "Tunanganmu benaran akan datang?" Godanya.

Yoshihiro tertegun menatap Ketua Klub, ia mengulum bibirnya menahan senyuman dan mengangguk pelan.

Yang lain langsung bersorak menggoda rona di wajah Yoshihiro.

"Enak sekali yang sudah punya tunangan." Ledek Senior berkacamata.

Yang lain menatapnya sebal, "Pacarmu ada disana!" Ucap mereka sembari menunjuk gerombolan dari klub lain.

Senior berkacamata menatap teman-temannya aneh, "Aku hanya berkomentar."

Ketua Klub menyikut lengan Yoshihiro, "Nanti kau akan mengenalkannya pada kami kan?" Godanya.

Yoshihiro menahan senyuman, lalu mengangguk. "Hmm.." jawabnya setuju.

"Hei.. hei.. ayo, kita harus mengambil kayu bakar lagi. Sebelum langit gelap." Ucap senior lain.

Yoshihiro mengangguk, "Baik.." ia bergerak bangkit dan pergi bersama pria itu.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

FiancéeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang