18

12 2 0
                                    

Eiji memegang bingkai fotonya riang dan berjalan menuju pintu, hal lain masuk ke pandangannya. "Ohhhh..." ia langsung berjongkok ke meja belajar Yoshihiro karena melihat kaktus pemberiannya beberapa bulan lalu ada disana. Bahkan sudah ada bunga merah muda cantik diatasnya.

Yoshihiro tersenyum lucu, "Kita sudah di tunggu.." ucapnya memberitau.

Eiji mendongak memandang Yoshihiro, ketika itu ia melihat gelang dengan huruf Y kecil dari sela lengan kimono. Senyumannya semakin lebar melihat itu.

Yoshihiro melirik tangannya, ia menyadari apa yang membuat Eiji tersenyum lebar. Ia tersenyum malu dan menepuk belakang kepala pria itu pelan. "Ayo..."

Eiji bergerak bangkit, lalu berjalan keluar terlebih dulu.

Halaman Belakang.

Eiko menjadi pusat perhatian semua orang karena menjadi putri pertama yang berhasil tumbuh besar selama 100 tahun terakhir.

"Nak, kau cantik sekali. Dimana Yoshihiro?" Tanya seorang Bibi jauh dari keluarga Kyoto.

Eiko tersenyum canggung, "Dia... akan segera keluar bersama saudaraku." Jawabnya.

Bibi itu terlihat bingung, ia juga kebingungan tidak melihat cincin tunangan yang seharusnya berada di jari manis gadis muda itu. "Kau tidak mengenakan cincin tunanganmu, nak?" Tanyanya heran.

Eiko melirik jarinya, terlihat bingung bagaimana cara menjelaskannya.

Benjiro menghampiri adiknya, "Maaf, Bi. Kembaran Eiko yang bertunangan dengan Kyoto Yoshihiro, karena itu dia tidak mengenakan cincin." Jelasnya.

Bibi itu terlihat bingung, "Ha? Bukankah kembaranmu seorang pria?"

Eiko hanya tersenyum canggung.

Sementara itu.

Yoshihiro berhenti dan menoleh ke belakang sebelum keluar dari pintu menuju ke halaman belakang.

Eiji sangat gugup sudah melihat banyak keluarga mereka di halaman belakang.

Yoshihiro menatap Eiji dalam, tangannya menggapai tangan pria itu.

Eiji memandang Yoshihiro.

"Ayo..." ajak Yoshihiro.

Eiji menghela nafas dalam, lalu mengangguk mengerti.

Yoshihiro mengaitkan jari-jarinya dan Eiji, lalu menarik pria itu agar melangkah bersamanya.

Semua orang di halaman menoleh melihat orang yang mereka cari muncul, senyuman sumringah sudah terpampang jelas di bibir mereka karena Ramalan Buruk keluarga mereka sudah terpatahkan, itu berarti mereka akan bisa memiliki anak perempuan lagi, juga bisnis keluarga mereka akan semakin baik-baik saja. Namun, sedetik setelah Eiji juga muncul di sisi Yoshihiro, senyum sumringah itu mulai berubah dengan wajah bingung.

Eiji mengatupkan bibirnya mendapat tatapan tak mengerti dari kedua sisi keluarga besar itu, lalu menunduk ke bawah.

Yoshihiro menggenggam tangan Eiji semakin erat, lalu membawanya dengan penuh percaya diri menghampiri orangtuanya dan orangtua Eiji.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

FiancéeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang