35

9 0 0
                                    

Eiji berdiri di depan manekin yang sudah terpasang kain namun baru di pentulkan, "Lihat.. aku sudah memotong kainnya.."

Melalui panggilan video, Eiko tersenyum lebar melihat manekin itu. "Wuaaah.. keren sekali!" pujinya, "Kau akan memberikan itu pada Yoshihiro?"

Eiji membalikan layar kamera ke arahnya, "Ya... menurutmu apa dia akan suka?" tanyanya dan bergerak duduk ke kursi meja belajarnya.

Eiko cemberut, "Jika dia tidak suka, aku akan memukul wajahnya." ucapnya sebal.

Eiji menahan tawa.

Eiko tertawa kecil, "Kau akan memberikannya sebagai hadiah ulang tahun ke 20 kan?"

Eiji mengangguk, "Ya.. kurang dari dua bulan lagi, aku khawatir tidak selesai tepat waktu." ucapnya khawatir.

"Jangan khawatir, kau pasti bisa menyelesaikannya." ucap Eiko menyemangati, "Bahkan jika lewat dari waktunya juga tidak apa-apa. Kan ini pakaian pertamamu."

Eiji menghela nafas dalam, "Aku tau.. Aku takut belum sempurna dalam menjahitnya."

Eiko tersenyum, "Tidak apa-apa, kalian akan bersama untuk waktu yang lama. Dia akan melihat perkembanganmu setiap tahunnya, bukankah itu romantis?"

Bibir Eiji membentuk senyuman lebar, "Oh... nanti aku akan membuatkanmu pakaian untuk musim panas disana ya.." janjinya.

Eiko langsung sumringah, "Yang memperlihatkan pusat ya.." candanya.

Eiji tertawa lucu, "Jangan terlalu terbuka."

Eiko cengengesan, "Kau sudah terdengar seperti Ibu.." ledeknya."Oh ya, musim dingin nanti kau jadi kemari kan?"

Eiji mengangguk membenarkan, "Setelah ujian tengah semester aku akan berangkat kesana." jawabnya, "Mungkin nanti akan pergi dengan kak Benjiro atau dengan Ibu."

Mata Eiko menyipit, "Tidak membawa tunanganmu sekalian?" ledeknya.

Eiji tersenyum malu, "Ayah berkata sebaiknya Yoshihiro tidak ikut."

Eiko manyun, "Humm... padahal seru jika kalian pergi berdua."

"Lagipula, kan kita sudah lama tidak bertemu. Sekalian Twins Time lagi seperti yang biasa kita lakukan dulu." ucap Eiji bersemangat.

Wajah Eiko kembali cerah, "Yeaaaaaay!! Twins Time!!" soraknya.

Eiji tersenyum lebar melihat reaksi Eiko.

"Oh iya..." Eiko kembali terlihat serius, "Sepertinya kau belum pernah mengunggah wajah Yoshihiro di akun media sosialmu, kenapa?"

Eiji diam dulu, "Ummm... hanya... kau tau lah. Kami berdua pria. Walaupun pertunangan kami di akui kedua keluarga, aku hanya tidak ingin dia merasa tidak nyaman, dunia nyata dan sosial media kan berbeda." jelasnya.

Eiko diam dulu, "Yoshihiro tidak punya media sosial, juga... kedua keluarga kan sudah menyetujui hubungan kalian. Kenapa kau khawatir?"

Eiji kembali diam lagi, "Entahlah...Aku hanya khawatir."

Eiko manggut-manggut mengerti, "Lakukan saja ketika kau sudah siap." ucapnya pelan, "Kau benar, dunia nyata tidak seperti sosial media. Semua orang di sosial media hanya ingin melihat apa yang mereka inginkan saja. Saat ada sesuatu yang tidak sesuai, mereka akan mulai membenci walaupun tidak mengerti apa yang terjadi."

Eiji mengangguk, "Kita berdua besar di Tokyo, jadi sudah terbiasa dengan kehidupan sosial media sejak kecil. Berbeda dengan Yoshihiro. Dia lebih suka ke alam daripada sosial media." jelasnya, "Hmm.. mungkin aku juga akan melakukannya."

"Heeiii..." sorak Eiko memprotes, "Lalu aku akan menjadi Princess Kajiyashiki seorang diri?" Protesnya.

Eiji tertawa lucu, "Tidak.. tidak.. hanya bercanda." ucapnya.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

FiancéeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang