[Unperfect]

1.3K 107 152
                                    


- Sesuatu hal besar akan terjadi -

•○•



Sinar mentari pagi mulai timbul secara perlahan, malu - malu dalam menyinari dunia.

Beberapa kicauan burung mulai terdengar, saling menyahuti satu sama lain.

Cukup membantu, dalam membangunkan seseorang dari tidurnya yang lelap.

Seperti seseorang yang masih nyaman di dekapan selimutnya, tak terusik sedikit pun dengan sinar mentari yang menelisik kedua matanya.

Seseorang itu adalah Pangeran ke-lima Kerajaan Emperor, laki - laki muda yang banyak digandrungi oleh gadis - gadis.

Lengannya tanpa sengaja berpindah, mengecek sesuatu yang hilang. Tak menemukannya, laki - laki itu akhirnya membuka kedua matanya.

Manik ocean blue terlihat suntuk, mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya.

"Gem, Gempa?" panggilnya dengan suara yang serak.

Dahinya mengerut, ia yakin semalam tertidur dengan didalam pelukan kakaknya.

Namun saat ia membuka mata, tak ada sosok kakaknya tertidur disebelahnya.

Ia mulai bangkit dari tidurnya, spekulasi negatif mulai memenuhi benaknya.

Tidak mungkin ada yang menculik kakaknya, seluruh kawasannya berada dibawah pengaruh kuasanya.

Jika seseorang atau benda mencurigakan memasuki wilayahnya, maka ia akan bangun.

Kali ini, ia tidak mendapatkan peringatan. Kakaknya tidak mungkin diculik hantu kan?

Suara pintu terbuka memasuki telinganya, ia langsung mengeluarkan panas es miliknya.

"Selamat Pagi Pangeran Ice, woah inikah sambutan yang didapatkan setiap hari oleh pelayan saat membangunkanmu?"

Gempa menggeleng pelan lalu mendorong troli yang berisikan sarapan untuk dirinya dan adiknya.

Melihat kakaknya datang dengan seragam pelayan Kerajaan, cukup membuat hatinya tenang.

Sayangnya, ada sesuatu yang tak tenang.

Tubuh kecil dan langsing kakaknya sungguh menggoda imannya, ditambah ia baru bangun.

Pemandangan pagi yang sangat indah, pikirnya.

Gempa mengabaikan tingkah adiknya yang aneh, ia lalu membuka semua korden dan jendela di kamar tersebut.

"Cepatlah bangun Pangeran, matahari mulai meninggi. Cepat mandi, sarapan, dan kerjakan tugasmu" pinta Gempa.

Ia juga menarik tangan adiknya, berusaha menjauhkan Ice dari kasur tempat hibernasinya.

Ice hanya diam dan menikmati perhatian dari Gempa, tapi semakin kakaknya mendekatinya, semakin susah ia berjalan.

Tak bisa ditahan, akhirnya Ice melepaskan tangan Gempa dan berlari menuju kamar mandinya.

Gempa menatap kepergian adiknya bingung, ia lalu berbalik menatap troli besar yang ia bawa.

Ia lupa menyerahkan handuk dan juga pewangi pada air mandi adiknya, "Dasar pelupa",

Gempa pun membawa barang yang terlupa tadi, melangkah pelan menuju kamar mandi adiknya.

Ia melangkah pelan, mengangkat sedikit seragamnya agar tidak basah terkena air.

Anehnya, tidak ada pelayan lain untuk membantu adiknya mandi.

Sekejap, ia mendengar suara rintihan adiknya.

𝑩𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍𝒂 | 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang