[Ŋàtïve]

980 117 43
                                    


Bentala | Elemental Prince

Au Boboiboy

Kingdom Story and prince full of mystery

•○•

~ Keturunan? ~

•○•

"Happy Reading"

•○•



Sekali layangan lengan, sebuah busur panjang terbuat dari es muncul dengan gagah.

Anak panahnya yang tajam tengah mengarah ke leher sang wanita pohon, hawa dingin menguar dari busur serta anak panahnya.

"Apa maumu?" desis Ice tajam.

Kedua manik jingga milik Pangeran ke-empat memincing tajam ke arah sang wanita, kedua tangannya semakin memeluk erat tubuh Kakaknya.

"Heh, kau belum membunuhnya?" Blaze memandang Halilintar penuh tanya.

Halilintar menggulingkan kedua matanya, ia menjentikkan jemarinya dengan pelan. Tak menunggu lama, aliran listrik menyerang tubuh sang wanita.

Wanita roh pohon plum itu berteriak kesakitan, perlahan sebuah lambang petir hitam muncul pada lengan atasnya.

"Tak bisakah, kau lebih lembut pada wanita?!" pekiknya tak terima.

Wanita roh itu bangkit dari duduknya, ia mengibaskan surai putih panjangnya ke belakang pundaknya.

Kedua netranya menatap Halilintar tajam, ingin rasanya ia mengikat sang Pangeran Mahkota dengan akar pohonnya lalu mencekiknya hingga mati

"Hn," timpal Halilintar singkat.

"Dasar keturunannya Gurjia, selalu kurang bahasa." Roh Kayu itu mendengus kasar.

Ia melirik kearah sosok yang sedang melemah di salah satu pelukan sang Pangeran, namun kekuatannya masih menguar dari tubuhnya.

Kekuatan alami yang mampu mengguncangkan dunia, melihat punggungnya dan hawa kekuatannya mengingatkannya pada puisi tua yang berharga.

Puisi yang mengayatkan banyak makna yang tersembunyi, pembuatnya merupakan seorang seniman yang sangat terkenal dimasanya.

Wanita roh itu mendekati Gempa yang berada dipelukan Blaze, tangannya mengarah ke kepala Gempa untuk diusap.

"Aku rindu dengan kekuatan ini," gumamnya sendu.

Tidak mau Kakaknya terluka kembali, Blaze mengeluarkan cakram apinya. Hewan spiritnya juga melakukan hal yang sama, Liony merubah dirinya menjadi besar.

"Mendekat atau mati!" desis Blaze tajam.

Tangan wanita itu terhenti di udara, ekspresinya semakin sendu ketika ia tidak bisa berada dekat dengan legendanya.

"Disaat bunga Magnolia ke- seratus mekar, disana aroma yang menenangkan serta memabukkan beresonansi menjadi sebuah kenyamanan.

Kala itulah, dia terlahir dengan kekuatan yang melimpah sekaligus membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

Dia kuat seperti tajamnya batang pohon plum, tetapi ia juga rapuh seperti kelopak bunga Magnolia.

Jagalah ia, berikan kasih sayang seperti kau menanam bunga Magnolia ini. Karena bunga yang indah bisa menjadi racun yang berbahaya"

𝑩𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍𝒂 | 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang