[Âlünâ]

879 104 35
                                    



Bentala | Elemental Prince

Au Boboiboy

Kingdom Story and prince full of mystery

•○•

~ Anakku, kamulah kuncinya ~

•○•

"Happy Reading"

•○•


Gempa menatap sekelilingnya, mencari tawa kecil dan suara yang berdengung di dekat telinganya.

Deruan angin dan tanah bergetar masih belanjut semakin keras, Gempa menghalangi wajahnya dengan kedua lengannya.

Banyak batuan kecil tersentak ke udara, ia tidak bisa mengontrol getaran tanah ini dengan maksimal karena energinya yang sudah terkuras sebelumnya.

Ditambah kondisi tangannya yang terluka lebar, darahnya hingga kini masih menetes mengenai seluruh pakaiannya.

Syukurnya Golem tanah miliknya masih terjaga dan melindungi para warga, setidaknya ia bisa mengurangi korban berjatuhan.

Kristal yang sudah penuh dengan darahnya semakin tertanam ke bawah tanah, akar - akar pepohonan mulai keluar dari tanah di bawahnya.


"Setelah sekian lama akhirnya ada yang memahamiku, aku sudah terlalu lama tertimbun di tanah yang tandus ini!"


Kedua manik emas Gempa melebar, ketika beberapa sulur akar kayu melilit kakinya. Tidak menarik, hanya saja magisnya seakan diserap dengan kuat.

Kepala sang Pangeran Ke-tiga berdenyut semakin keras, darah keluar dari kedua hidungnya. Bahu belakangnya memanas, tepat pada tanda lahir kuasa elemental miliknya.

Kedua matanya semakin memburam, ia terbatuk keras mengeluarkan darah kering.

Jauh di belakang sang Pangeran Ke-tiga, Liony membawa kedua Pangeran yang masih terikat menjauh dari beberapa kejaran sulur pepohonan.

Sulur kayu ini seakan meminta mereka untuk pergi, menjauhi ladang tandus dan mulai menyerap bangkai para belalang ke dalam tanah.

"Liony, kenapa kau melawan Tuanmu sendiri hah?!" Blaze berteriak nyaring.

Ia tidak bisa melihat kakaknya berkorban kembali, hatinya tidak kuat melihatnya terluka tepat dihadapannya.

"Kau lupa dengan ancaman Halilintar?!" Ice menimpali saudaranya.

Mereka berdua seakan memiliki pemikiran yang sama, cukup sewaktu kecil mereka selalu dilindungi oleh Gempa dari kejamnya pembelajaran Kerajaan.

Kakak mereka rela dikatakan tidak berakal dan tidak tahu adab oleh guru mereka, mengabaikan semua tatapan penuh benci dari pengurus Kerajaan.

Kakak mereka selalu menjadi tempat mereka kabur, menggunakan nama sang Pangeran Ke-tiga sebagai tameng bagi mereka berdua.

Hanya demi kebahagiaan mereka, Gempa akan tersenyum indah ke arah mereka dan berkata.

"Kalian masih kecil, seharusnya bermain seperti anak kecil lainnya. Jadi, selamat bermain hehehe."

Tak hanya itu saja, banyak sekali kejadian yang hampir menewaskannya. Baik dari pembunuhan berencana, makanan kakak mereka yang di racuni, dan masih banyak hal lagi.

𝑩𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍𝒂 | 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang