Prolog - Rara

32.7K 839 8
                                    

24 tahun Rara sedang memandangi langit pagi di kotanya. Kota yang selama 5 tahun ini menjadi tempatnya untuk mencari ilmu serta menemukan kehidupannya. Dan tahun ini adalah tahun yang dia harapkan menjadi tahun terakhir baginya untuk berada di kota ini.Dia berencana pulang, memulai usaha dan menikah -entah dengan siapa- .  Namun, yang namanya manusia tak bisa apa-apa, ketika Qodlo Allah sudah berbicara. April lalu, Sang Bapak sosok bersahaja yang senantiasa menyediakan apa yang dia butuhkan telah tiada. Mau tak mau Rara harus tetap bertahan di kota ini untuk sementara waktu, menyambung hidupnya agar tak menyusahkan Mak-nya, seorang ibu tangguh yang sangat mencintai dirinya, adik dan kakaknya


perjalanan masih panjang, tambahkan semangatmu Ra. Allahu Akbar. Aku punya Allah yang Maha Besar. Tiada masalah yang tak bisa diselesikannya. Rara menyemangati dirinya, sembari dia bergegas. mengantarkan pesanan pakaian yang sudah dipesan oleh kliennya.

Tak perlu banyak drama. Tak perlu banyak mengada. Ikuti saja petunjuk Sang Pencipta.  

Pasti aku bisa". Gumam Rara, sembari men-starter motor beat kesayangannya.si Bety, dia menyebutnya


MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang