Karina masuk kedalam mobil milik Winter dengan wajahnya yang memerah, jantungnya kembali berdegup lebih kencang. Winter hanya tersenyum, ia melihat Karina yang masuk kedalam mobilnya dengan wajah yang memerah.
Winter pun menyusul, ia masuk ke dalam mobil miliknya dan bersiap untuk melajukan mobilnya. Saat ia ingin memakai seatbelt, Winter melihat Karina yang sedang kesulitan menggunakan seatbeltnya. Tidak biasanya Karina kesulitan menggunakan seatbelt, sepertinya Karina sedang merasa gugup saat ini karna perlakuan Winter kepadanya tadi.
Winter memberanikan diri mendekati Karina dan berinisiatif membantu Karina.
"Eonni, boleh kah aku membantu mu?" Tanya Winter
"E-ee, tentu" Gugup Karina
Akhirnya Winter mengambil tali seatbelt yang di pegang oleh Karina, ia lalu memasangkan seatbelt tersebut. Kini wajah mereka berdua sangat dekat tidak ada jarak di antara mereka jika salah satu dari mereka bergerak, mereka akan berciuman.
Winter telah selesai memasangkan seatbelt Karina, ia pun kembali ke bangku kemudi. Saat ingin kembali ke tempatnya, Winter kehilangan keseimbangannya. Terjadilah sesuatu yang seharusnya tidak mereka inginkan.
"Cup"
Winter tidak sengaja mencium bibir Karina. Sang pemilik pun terkejut wajahnya terasa panas di saat itu juga. Winter pun kembali ke tempatnya, ia memakai seatbelt, menyalakan mesin mobilnya lalu melajukan mobil tersebut menjauh dari apartemen milik Karina.
Suasana di dalam mobil sangat canggung sekarang, karna kejadian yang terjadi tadi. Karina semakin gugup, padahal gugup yang sebelumnya belum hilang tapi kejadian tersebut membuatnya semakin gugup. Winter sedang mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara dengan gadis yang ia suka.
Winter benar-benar merasa gila dengan apa yang terjadi tadi, ia tidak sengaja melakukan hal bodoh yang tidak ia sangka.
"Michoso?! Sepertinya Karina eonni akan membenci ku setelah ini" Batin Winter
Ingin rasanya Winter berteriak sekeras yang ia mau, tapi tidak mungkin karna ia sedang berada di dalam mobil bersama dengan Karina.
Sementara itu Karina hanya melamun menghadap ke jendela mobil, ia melihat mobil yang berlalu lalang di luar. Jantungnya berdegup lebih kencang sedari tadi untuk mengalihkan apa yang terjadi beberapa saat lalu, ia melihat ke arah luar.
Tanpa ia sadari handphonenya berbunyi, notifikasi di handphonenya sangat banyak. Tidak henti-hentinya berbunyi, pada akhirnya handphone Karina berhenti berbunyi. Tak lama handphonenya berbunyi lagi kali ini ada telpon masuk dan menyadarkan lamunan Karina. Ternyata yang menelponnya adalah Giselle, Karina pun langsung mengangkat telpon itu tanpa pikir panjang.
"Yeoboseyo"
"Ya! Aku mengirimimu pesan, apa kau tidak membacanya?"
"Oo mianhe, Aku tidak membacanya"
"Aish kau ini, sedang apa kau saat ini kenapa bisa kau tidak membaca pesan ku?"
"Aku sedang di jalan, wae?"
"Di jalan?"
"Em, apa ada yang ingin kau sampaikan?"
"Ah ya nanti kita akan berkumpul dan berangkat bersama"
"Geurae"
"Kami akan ke apartemen mu nanti"
"Okay"
"Kalo begitu sampai jumpa nanti"
Karina pun mematikan telpon itu secara sepihak, ia tidak menunggu Giselle mengatakan apa yang ingin di katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovin' you in silence [Jiminjeong]
RomanceBercerita tentang seorang gadis cantik (yoo jimin) yang jatuh cinta dengan gadis lain yang menggemaskan (kim minjeong). Yoo jimin memiliki nama panggilan yaitu Karina, ia tinggal sendirian di apartemennya, orang tuanya adalah orang berpengaruh. Ayah...