Twenty Six

263 20 0
                                    

Leeseo hanya mengangguk sebagai responnya, mereka melepaskan pelukannya. Winter membukakan pintu untuk Karina, setelahnya ia membukakan pintu lain agar adiknya bisa membawa belanjaannya.

Karina pun turun dari mobil, ia merasa gemas saat melihat adik Winter berlari dan memeluk Winter. Karina hanya tersenyum melihat adegan adik kakak tadi, ia ingin sekali berkenalan dan dekat dengan adik Winter.

Winter membantu adiknya membawakan belanjaan, ia membawa milik Karina sedangkan Leeseo membawa belanjaan miliknya yang di belikan oleh Winter.

Karina menutup pintu mobilnya lalu menunggu Winter dan adiknya selesai, ia melihat Winter sangat kerepotan jadi Karina membantunya.

"Winter, biar aku bantu membawakan itu" Minta Karina

"Gwenchana eonni, aku bisa membawanya sendiri" Ucap Winter

Leeseo terkejut karna ada Karina, ia ingat betul dengan wajah Karina. Bagaimana tidak, ia melihatnya di foto yang di kirimkan oleh eonninya.

"Annyeonghaseyo" Ucap Leeseo spontan

Ia lalu membungkukkan tubuh setelah menyapa Karina, Leeseo seperti bermimpi karna bisa bertemu langsung dengan Karina.

"Oww, annyeonghaseyo" Balas Karina membungkukkan tubuh lalu tersenyum

"Eonni, bukankah.." Ucap Leeseo

Ucapannya terpotong begitu saja, seolah tau apa yang ingin di katakan oleh adiknya. Winter meresponnya dengan menganggukkan kepala, Leeseo masih tidak menyangka kalo orang yang bersama dengan eonninya saat di foto kini sedang berada di hadapannya.

"Bawa belanjaan yang ada di tangan mu kedalam" Ucap Winter

"Ice cream yang kamu pesan ada di kantong itu, cepat masuk atau ice creamnya akan menjadi cair semua" Ucap Winter lagi

Leeseo melihat isi kantong yang ia pegang, ternyata ada banyak ice cream di dalamnya. Ia langsung berjalan cepat kedalam rumah tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Winter hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat adiknya pergi begitu saja.

Karina memegang tangan Winter, ia juga mengusap tangan Winter juga. Winter menoleh kearah Karina, raut wajahnya seperti ada yang ingin di tanyakan.

"Waeyo eonni?" Tanya Winter

"Belanjaan ku taruh saja di dalam mobil mu, apa boleh aku menitipnya terlebih dahulu?" Tanya Karina

"Ahh, geurae" Ucap Winter

Winter kembali menaruh belanjaan milik Karina di dalam mobilnya, ia hanya membawa kantong berisi makanan yang di beli saat beristirahat di sebuah restoran. Winter menutup pintu mobilnya, ia menggandeng tangan Karina lalu berjalan masuk kedalam rumah.




Saat mereka sampai di dalam rumah, Karina semakin kagum dengan rumah Winter. Sangat rapih dan luar biasa, cat rumahnya berwarna putih dan semua isinya sangat menyatu dengan warna cat rumah.

Winter melihat adiknya sedang menonton tv sambil memakan snack yang tadi ia beli.

"Ya! Apa kamu sudah mengerjakan tugas sekolah mu? Apa kamu tidak belajar?" Tanya Winter

"Kamjagiya" Ucap Leeseo

"Kenapa eonni berteriak, eonni membuat ku terkejut" Ucap Leeseo lagi

Winter hanya terkekeh, ia berhasil membuat adiknya terkejut. Bukan hanya Leeseo yang terkejut tapi Karina pun ikut terkejut, Karina sampai mengelus dadanya.

"Eonni, duduk lah bersama adikku" Ucap Winter

"Ahh nee" Ucap Karina

"Aku akan menyiapkan makanan untuk adikku" Ucap Winter

Winter berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makanan adiknya, sedangkan Karina berjalan menuju sofa yang di sana ada adiknya Winter. Ia lalu duduk di sebelah adiknya Winter, menurut Karina rumah ini sangat nyaman untuk di tinggali beberapa orang.

"E-ee, apa eonni senior di kampus Minjeong eonni?" Tanya Leeseo tiba-tiba

"Nee, aku senior di kampusnya" Ucap Karina tersenyum

"Eonni sangat cantik" Puji Leeseo

"Gomawo, kamu sangat lucu seperti eonni mu" Ucap Karina

"Gomawoyo eonni" Ucap Leeseo

Karina hanya tersenyum sebagai responnya, tak lama Winter kembali dengan membawa makanan milik adiknya serta beberapa snack, ice cream dan juga minuman. Winter menaruh semuanya di atas meja, ia kemudian berjalan kearah Karina dan duduk di sebelahnya.

"Taruh snacknya, makanlah terlebih dahulu" Ucap Winter

Leeseo menuruti perintah Winter, ia tak mau eonni merasa kerepotan atau nantinya merasa bersalah karna di anggap tidak bisa mengurus dirinya. Leeseo menawarkan makanannya kepada Karina, tapi Karina meresponnya dengan gerakkan bahwa ia sudah makan tadi.

Leeseo pun akhirnya bisa makan sekarang setelah menahan rasa lapar yang berkepanjangan, Winter mengambil satu buah ice cream. Ia membuka kemasan ice cream tersebut dan memberikannya kepada Karina, Karina menoleh kearah Winter lalu ia mengambil ice cream yang berada di tangan Winter. Karina tersenyum dan memegang tangan Winter, ia lalu memakan ice cream tersebut.

Winter pun bersandar di sofa, ia tidak melepaskan pegangan tangannya. Winter semakin senang karna hal sesederhana itu, sepertinya ia tidak akan bisa tidur.

"Leeseo, setelah ini ambil buku pelajaran mu" Ucap Winter

"Nee" Ucap Leeseo

Karina melihat kearah Winter, wajah menunjukkan keheranan yang sangat luar biasa. Seharusnya Winter membiarkan adiknya beristirahat terlebih dahulu lalu kemudian baru menyuruhnya untuk belajar, tapi ini malah langsung.

Winter memang seperti itu anaknya, ia menyuruh adiknya untuk giat belajar agar bisa seperti dirinya. Bahkan ia tidak memandang apakah adiknya sudah selesai makan lalu langsung menyuruhnya belajar atau bahkan sebaliknya, tapi ia sangat perhatian kepada adiknya.

Beberapa menit kemudian, Leeseo berdiri dari sofa lalu berjalan menuju dapur untuk menaruh piring kotor. Setelah itu ia berjalan menuju ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Winter dan Karina, seharusnya Leeseo mengambil buku pelajarannya lalu kembali ke ruang tamu tapi kenapa ia malah pergi ke kamarnya.

Winter merasa heran dengan adiknya, ia menyuruhnya untuk belajar di sini agar adiknya bisa bertanya kepadanya dan juga Karina jika ia tidak mengerti. Winter memutuskan untuk menyusul adiknya, ia berdiri dari sofa dan hendak berjalan menuju ke kamar Leeseo tapi Karina menahannya.

Winter melihat kearah Karina, raut wajah Karina seolah ingin ikut dengannya. Karna Winter sudah mulai bisa memahami apa yang Karina mau, jadi ia mengangguk.

Karina pun berdiri dari sofa dan menggenggam tangan Winter, mereka akhirnya berjalan menuju kamar adik Winter. Sesampainya di depan kamar Leeseo, Winter mengetuk pintu kamar adiknya dan meminta izin untuk masuk kedalam. Setelah mendapat izin mereka berdua pun masuk, mereka melihat Leeseo sedang membaca buku pelajarannya.

"Leeseo, eonni menyuruh mu untuk mengambil buku pelajaran mu dan belajar di ruang tamu agar kami bisa mengajari mu jika kamu tidak mengerti" Jelas Winter

"Aku mengerti semuanya eonni, jadi tidak perlu khawatir lagi pula aku tidak ingin mengganggu waktu kalian" Ucap Leeseo

Sepertinya adiknya Winter mengerti apa yang Karina inginkan, Karina ingin berduaan dengan Winter. Winter hanya menghela nafas, ia ingin marah kepada adik tapi tidak bisa. Jadi ia hanya mengelus rambut Leeseo dan mencium pucuk rambutnya, di satu sisi Winter merasa bangga dengan adiknya karna bisa mengerti apa yang dirinya butuhkan walaupun sedikit menyebalkan juga.

To be continue

Buat para readers sehat sehat ya kalian, semoga hasil nilai waktu ujian/ulangan dapet nilai yg memuaskan. Makasih udah mampir ke sini.

Kalo nanti telat up, maaf ya semua. Selamat membaca!

Jangan lupa vote & komen!

Lovin' you in silence [Jiminjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang