Thirteen

342 39 0
                                    

Sekarang hanya ada keheningan yang memenuhi mobil Winter. Winter ingin sekali membicarakan banyak hal tapi ia takut kalo nantinya semua yang ia bicarakan akan menggangu Karina.

Karina yang menyadari bahwa gerak gerik Winter seolah tidak nyaman dan seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya, ia pun memegang tangan Winter. Sang pemilik tangan pun terkejut dan menghentikan mobilnya secara mendadak. Kening mereka pun terbentur dasbor mobil, Winter melihat Karina mengusap usap keningnya.

"Eonni, gwenchanayo?" Tanya Winter sambil memegang kening Karina yang terbentur tadi

"Mianhaeyo eonni" Ucap Winter

"Gwenchana Winter, tapi kenapa kamu menghentikan laju mobilmu secara mendadak?" Tanya Karina

"A-aku terkejut karna eonni memegang tangan ku secara tiba-tiba" Gugup Winter

"Ahh, mianhae telah mengejutkan mu" Ucap Karina

"Aniyo eonni, aku yang salah. Lihatlah sekarang kening eonni merah karna kecerobohan ku" Ucap Winter menyesal

Winter merasa bersalah dan di saat itu juga ia ingin menangis karna perbuatannya.

"Stt, nan gwenchana Winter" Ucap Karina sambil mengarahkan jari telunjuk miliknya ke bibir Winter

"Ayo lanjutkan perjalanannya" Ucap Karina lagi

Winter pun hanya mengganggukan kepalanya sebagai respon, akhirnya Winter melajukan mobilnya segera. Sepanjang perjalanan Winter hanya fokus kepada jalan di depannya, ia tidak mau Karina celaka karna ulahnya. Winter sebenarnya ingin menangis di saat itu juga karna kejadian tadi.

Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di cafe, Winter dengan segera melepaskan seatbelt miliknya. Setelah melepas seatbelt miliknya, ia pun melepaskan seatbelt milik Karina dan turun dari mobil terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk Karina.

Saat ini mereka sudah berada di dalam cafe, mereka pun memesan beberapa makanan dan minuman. Setelah memesan mereka berjalan menuju ke tempat duduk, suasana di cafe tersebut lumayan sepi karna cafenya baru saja buka hanya ada beberapa pengunjung di cafe tersebut.

Karina melihat ke sekeliling cafe, ia mengagumi desain cafe yang terlihat unik dan aesthetic.

"Daebak, cafe ini sangat unik dan keren. Bagaimana Winter tahu keberadaan cafe ini?" Batin Karina

Sementara itu, Winter hanya menundukkan kepala. Ia masih merasa bersalah dan menyesal karna mengendarai mobilnya kurang hati-hati, Karina yang menyadari bahwa Winter hanya menunduk saja sedari tadi merasa khawatir.

Karina melihat ke arah Winter, ia bertanya-tanya kenapa Winter terus menundukkan kepalanya. Perasaan Karina tidak enak, sepertinya terjadi sesuatu yang membuat Winter terus menundukkan kepalanya.

Tak lama pesanan yang mereka pesan sudah sampai di meja mereka, posisi Winter tidak berubah sama sekali. Ia masih menundukkan kepalanya, ini membuat Karina semakin cemas. Karina pun berdiri dan duduk di samping Winter, Winter menyadari kalo Karina pindah ke sampingnya sekarang.

Sebenarnya Winter sedang menangis, ia menangis tanpa mengeluarkan suaranya agar Karina tidak merasa khawatir. Tapi sepertinya Karina tetap khawatir karna ia tidak mengangkat kepalanya.

Karina pun memegang tangan Winter dan bertanya kepada Winter.

"Winter, gwenchana?"

Bukan berhenti menangis, Winter malah semakin menangis karna pertanyaan Karina. Kali ini badannya bergetar tapi tetap tidak mengeluarkan suara.

Karina terkejut dan memeluk Winter, ia tidak mengetahui bahwa Winter menangis sedari tadi.

"Wae? Ada apa denganmu?" Tanya Karina

Winter tidak menjawab pertanyaan Karina, ia hanya terus menangis. Ini membuat Karina bingung dan khawatir, kenapa Winter tiba-tiba menjadi seperti ini.

Di sisi lain, Winter yang sedang di peluk oleh Karina merasakan kenyamanan dan kehangatan. Tetapi ia tak bisa menghentikan nangisnya, Winter benar-benar masih merasa bersalah atas semua kejadian di dalam mobilnya.

Setelah puas menangis di pelukan Karina, akhirnya Winter pun melepaskan pelukan tersebut. Karina menghapus sisa air mata Winter lalu memberikan senyuman kepada Winter.




Beberapa menit kemudian mereka sudah berada di dalam mobil, sedari tadi Winter hanya terdiam. Karina akhirnya menatap wajah Winter lekat, Winter yang menyadari kalo dirinya sedang di tatap oleh Karina hanya bisa menghadap ke arah Karina tanpa melihat Karina langsung.

"Wae? Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Karina memecahkan keheningan

"Ee-ee, mianhaeyo eonni" Ucap Winter

"Akhirnya kamu mau bicara juga" Ucap Karina lega

"Kamu meminta maaf untuk apa?" Tanya Karina

"Soal kejadian tadi, aku tidak sengaja mencium bibir mu dan aku juga tidak sengaja menghentikan laju mobilku secara tiba-tiba" Ucap Winter

Karina hanya tersenyum mendengar semua yang di ucapkan Winter, menurut Karina itu sangat lucu.

"Ah jadi kamu tadi menangisi itu semua?" Tanya Karina

"Nee, mianhaeyo eonni. Jinjja mianhaeyo" Ucap Winter yang nada bicaranya seolah ingin menangis lagi

"Gwenchana, Winter. Itu semua ketidak sengajaan benar? Kejadian tadi tidak ada yang tau, setiap orang juga mengalami hal yang serupa" Ucap Karina meyakinkan Winter

Akhirnya Winter memberanikan diri untuk menatap Karina, Karina pun tersenyum dan memeluk tubuh mungil Winter. Winter yang di peluk terkejut, ia pun membalas pelukan Karina.

Mereka berdua hanyut dalam pelukan itu, ada rasa nyaman dan hangat di dalam pelukan itu. Winter sudah mulai tenang sekarang.

Winter pun ingin melepaskan pelukan tersebut, tapi Karina menahannya. Setelah beberapa menit mereka berdua saling berpelukan Karina akhirnya melepaskan pelukan tersebut dan menatap lekat wajah Winter.

Sebenarnya pada saat Winter tidak sengaja mencium bibirnya, ia seperti ingin lagi. Tapi Karina harus menahannya karna takut Winter akan menjauhi dirinya nanti.

Karina pun mencium bibir dan pipi Winter. Winter hanya terdiam di tempat, Karina hanya memberikan senyuman manisnya.

"Biar aku saja yang menyetir mobilnya, kamu pasti lelah kan?" Ucap Karina

"Aniyo eonni, aku tidak lelah" Ucap Winter

"Kamu tidak bisa berbohong kepadaku" Ucap Karina

Winter hanya bisa pasrah, akhirnya mereka berdua bertukar tempat duduk. Kali ini Karina yang memakaikan seatbelt milik Winter, setelah itu ia memakai seatbelt miliknya. Winter pun tersenyum karna Karina memakaikan seatbelt miliknya.

"Gomawoyo eonni" Ucap Winter dengan nada seperti anak kecil

Karina hanya menganggukkan kepalanya, ia merasa gemas dengan cara bicara Winter. Karina pun melajukan mobil dan meninggalkan cafe tersebut.

To be continue

Hii! Apa kabar? Akhirnya aku bisa lanjut lagi setelah melawan rasa mager >< btw gimana puasa dan hari raya kalian lancar? Pasti lancar dong, kan ada thr yg menunggu.

Aku sedih deh pas denger Winter abis di operasi, kaget juga pas denger kabar itu. Mana pas hari ultahnya Karinaㅠㅜ mudah mudahan aja Winter sehat selalu setelah ini dan jga pastinya buat anggota lain. Mohon maaf lahir batin ya semua, makasih udah mau mampir^^

Kalo nanti telat up, maaf ya semua. Selamat membaca!

Jangan lupa vote & komen!

Lovin' you in silence [Jiminjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang