Di sepanjang perjalanan mereka semua tertidur, kecuali yang menyetir. Mereka yang menyetir hanya bisa mendengarkan musik sebagai teman mereka, perjalanan dari tempat mereka sebelumnya ke restoran lumayan memakan waktu yang lama itu sebabnya mereka lebih memilih tidur hingga mereka semua sampai di restoran.
Chaewon merasakan ada yang aneh dengan Karina, bagaimana bisa ia melakukannya secepat itu. Mereka berdua baru saling mengenal, itupun tidak sengaja karna mereka berdua menabrak satu sama lain.
Akhirnya Chaewon bertengkar dengan pikirannya sendiri, ia benar-benar merasa ada yang aneh. Tidak hanya Karina, tetapi kedua temannya yaitu Giselle dan juga Yeji.
Chaewon cukup lama bertengkar dengan pikirannya sendiri, di sepanjang perjalanan ia hanya bisa bertengkar dengan pikirannya sendiri. Tak terasa mereka sudah sampai di sebuah restoran, walaupun bertengkar dengan pikirannya Chaewon tetap mengemudikan mobilnya dengan fokus.
Setelah memarkirkan mobilnya, masing-masing dari mereka membangunkan teman-teman mereka yang tertidur. Kini suasana di dalam mobil masing-masing cukup kacau, mereka yang baru saja bangun mulai merenggangkan otot-ototnya dan juga mengeluh karna ini lumayan memakan waktu yang cukup lama.
Tak lama Chaeyeon dan yang lain keluar dari mobil, mereka berjalan menuju ke dalam restoran. Mereka seperti orang-orang yang ingin merampok restoran, karna jumlah mereka yang lumayan banyak.
Saat di dalam mereka di sambut ramah oleh pelayan restoran, mereka membalasnya dan tersenyum. Restoran ini ternyata sudah menjadi tempat favorit mereka sebelum mereka pulang ke rumah, mau dari mana pun mereka pergi pasti mereka akan mampir ke restoran ini.
Mereka mencari tempat duduk yang bisa mereka duduki bersama, Chaeyeon mencari tempat yang pas untuk mereka semua agar mereka tidak terpisah-pisah. Setelah menemukan tempat yang pas, mereka juga setuju akhirnya mereka berjalan ke meja tersebut.
Di saat itu juga mereka melihat daftar menu, pelayan sudah siap untuk mencatat pesanan mereka. Kini satu persatu menyebutkan pesanan mereka, pelayan itu juga mencatatnya dengan cepat.
Di rasa sudah cukup, pelayan pun pergi untuk mengantarkan pesanan yang tadi di catat. Mereka semua kini menunggu, sambil menunggu pesanan. Mereka mengobrol ringan, salah satu dari mereka memoto daftar menu tersebut.
Itu di lakukan karna salah satu dari mereka akan membayar makanan yang mereka makan, jadi mereka akan mengganti uang tersebut nantinya.
Mereka membahas banyak hal di sini, dari mulai kegiatan sehari-hari dan juga soal kuliah. Mereka semua satu kampus hanya saja ada yang berbeda jurusan, mereka banyak mengeluh karna dosen mereka.
Beberapa menit kemudian makanan yang mereka pesan akhirnya datang juga, mereka kini sangat senang karna yang di tunggu tiba juga. Pelayan itu pun menurunkan makanan yang ada di tampan bawaannya, ia menurunkan satu persatu begitu juga Chaeyeon dan yang lain mereka menggeserkan makanan tersebut agar pelayan bisa terus menurunkan makanan yang di bawanya.
•
•
•
•Di waktu yang sama di tempat yang berbeda, Karina terbangun dari tidurnya. Ia dan Winter masih dalam keadaan berpelukan, Karina tersenyum lalu mengelus kepala pacarnya yang sedang tertidur. Ia merasa gemas dengan Winter, di saat tertidur Winter lebih menggemaskan lagi.
Karina ingin sekali melepaskan pelukannya bersama Winter, karna ia ingin memakai bra dan bajunya tapi Karina takut nanti Winter akan mencarinya.
Ia akan mencoba melepaskannya secara perlahan, jika tidak secara perlahan Winter akan terbangun. Karina tidak ingin nantinya Winter terbangun dari tidurnya yang nyenyak, akhirnya ia berhasil melepaskan pelukan tersebut dan kini Karina harus bangun secara perlahan lalu berjalan mengambil bajunya.
Baru saja akan turun dari kasur, Winter menahan tangan Karina. Sang pemilik tangan pun terkejut, Karina hanya bisa terdiam sekarang. Winter akhirnya terbangun juga, usaha Karina sia-sia. Menurut Karina apa yang di lakukannya sudah perlahan tapi kenapa Winter terbangun juga pada akhirnya, Winter pun memeluk Karina dari belakang.
"Eonni mau kemana?" Tanya Winter
Karina melihat ke arah Winter, ternyata pacarnya masih memejamkan matanya itu membuat Karina terkekeh sekarang. Karina akan menjahili Winter sekarang, ia akan berpura-pura ingin pergi dan Karina ingin tau reaksi pacarnya akan seperti apa.
"Eonni? Kenapa diam saja? Aku bertanya kepada mu? Eonni mau kemana?" Tanya Winter lagi
"Oo, aku akan pergi sekarang" Ucap Karina
"Andwae, eonni tidak boleh pergi" Ucap Winter
"Kenapa aku tidak di perbolehkan pergi, hm?" Tanya Karina
"Karna eonni pacar ku sekarang jadi eonni tidak boleh pergi" Ucap Winter
Kini pelukannya cukup erat, Karina merasa puas karna sudah menjahili pacarnya yang menggemaskan ini. Ia melihat ke arah Winter lagi, betapa terkejutnya Karina saat melihat kalo Winter sudah menangis.
Karina dengan segara membalikkan tubuhnya menghadap ke Winter, ia menghapus air mata yang keluar.
"Kenapa kamu menangis?" Tanya Karina
"Aku takut eonni pergi meninggalkanku" Ucap Winter
Ia pun memeluk tubuh mungil Winter, Karina juga mengelus kepala Winter.
"Aku tidak akan meninggalkanmu, cintaku" Ucap Karina
"Jinjjayo eonni?" Tanya Winter dengan nada sendunya
"Nee, aku tidak akan meninggalkanmu" Ucap Karina meyakinkan Winter
Karina melepaskan pelukannya, ia mengarahkan tangan Winter ke dadanya.
"Apakah kamu bisa merasakan detak jantungku?" Tanya Karina
Winter akhirnya terbangun juga, ia menatap wajah cantik Karina dengan lekat.
"Nee, aku bisa merasakannya bahkan aku juga bisa mendengarnya" Ucap Winter
"Aku tidak bisa berbohong denganmu, saat bersamamu jantungku berdegup kencang" Ucap Karina jujur
Winter juga mengarahkan tangan Karina ke dadanya.
"Nado eonni, jantungku berdegup kencang saat bersamamu" Ucap Winter
Karina meresponnya dengan anggukan kepala, ia juga mengelus pipi Winter.
"Tubuhku sekarang sudah menjadi milikmu, eonni begitu juga dengan tubuhmu" Ucap Winter lagi
"Nee, aku tau itu sayang" Ucap Karina
"Apa aku boleh minta lagi?" Tanya Winter
"Tentu, tapi setelah ini jangan meminta lagi" Ucap Karina
"Assa, gomawo eonni" Ucap Winter
Karina hanya bisa tersenyum sebagai responnya, ia senang kalo Winter seperti anak kecil.
Kini Winter bersiap untuk menghisap payudara Karina, ia benar-benar bersemangat. Setelah sudah meminta izin kepada pacarnya, ia segera menghisapnya tanpa berlama-lama.
Karina sedang menikmati apa yang di lakukan Winter kepadanya, ia benar-benar merasa puas sekarang. Winter terus menghisapnya bahkan sesekali ia menjilat puting milik Karina, Winter juga mengelus pipi Karina.
Ia terpesona dengan pacarnya sendiri saat ini, karna wajah bantal dan juga wajah saat sedang menikmati semua yang di lakukannya. Lebih cantik saat seperti ini, rambut panjangnya pun tergerai begitu saja.
Setelah puas menghisap dan menjilatnya, Winter langsung menciumnya. Ia mencium kedua puting Karina, di tutup dengan ciuman lain yang mendarat di bibir milik Karina.
To be continue
Tamatin aja kali ya, aga cape jga aku mikirin alurnya.
Kalo nanti telat up, maaf ya semua. Selamat membaca!
Jangan lupa vote & komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovin' you in silence [Jiminjeong]
RomanceBercerita tentang seorang gadis cantik (yoo jimin) yang jatuh cinta dengan gadis lain yang menggemaskan (kim minjeong). Yoo jimin memiliki nama panggilan yaitu Karina, ia tinggal sendirian di apartemennya, orang tuanya adalah orang berpengaruh. Ayah...