Twenty Eight

287 21 2
                                    

Tidak hanya mengisapnya, Karina juga meremas payudara milik Winter. Jadi ia mengisap salah satu payudara milik Winter dan tangannya meremas payudara lainnya. Karina memainkan itu secara bersamaan, ia merasa puas dengan apa yang di dengarnya tadi. Winter memanggilnya sayang, entah karna merasa nikmat atau karna tidak sengaja menyebutnya.

Sepertinya Karina sudah cukup puas bermain dengan Winter, ia pun menghentikan aktivitasnya. Sebelum benar-benar menghentikannya, Karina kembali mencium bibir Winter dan melumatnya. Tangannya kini berada di leher Winter, ia sengaja mengalungkannya agar Winter bisa bermain-main di sekitaran payudaranya.

Posisi mereka saat ini, Winter berada di bawah sedangkan Karina berada di atas. Mereka berdua duduk, seakan mengerti dengan apa yang di mau Winter. Karina pun mempersilahkan Winter untuk memulainya, kini Winter sedang berjelajah menyusuri leher jenjang Karina. Kulit Karina sangat lembut, bahkan Winter suka dengan aroma tubuh Karina.

Setelah puas berjelajah, ia pun menciumnya dan meninggalkan beberapa tanda. Karina sangat menikmati sentuhan demi sentuhan yang di berikan oleh Winter kepadanya, ini membuat Karina terus mengeluarkan desahannya.

"Aghh inih sangathh eughhhhh~"

"Enakhhh~~"

Winter menyukai suara desahan yang di keluarkan dari mulut Karina, suaranya sangat candu. Ia berpindah tempat sekarang, kini Winter menjelajahi dada Karina tak lupa ia meninggalkan tanda di sana. Setelah meninggalkan tanda, ia lalu mulai meremas kedua payudara milik Karina.

Karina pun semakin menjadi, ia benar-benar menikmati apa yang Winter lakukan kepadanya. Winter benar-benar puas sekarang, ia menyudahi semuanya.

Winter kemudian membaringkan tubuh Karina di kasur miliknya, begitu juga dengannya. Ia berbaring di samping Karina, Winter mengelus kepala Karina dan mencium kening Karina.

Karina hanya tersenyum karna di perlakukan seperti itu oleh gadis yang ia sukai, ini benar-benar seperti mimpi. Mereka berdua melakukannya dengan kesadaran penuh, bahkan mereka sangat menikmatinya.

"Minjeongah" Ucap Karina

"Nee eonni?" Jawab Winter

"Na neo joahae" Ucap Karina

"Nee?" Ucap Winter

"Apa ucapan ku kurang jelas?" Tanya Karina

Karina pun mendekat ke arah Winter, ia lalu berbicara tepat di telinga Winter.

"Na neo joahae" Ucap Karina lagi

Setelah mengulangi ucapannya, Karina kembali ke tempat semula. Ia mengelus pipi Winter, Karina menunggu jawaban dari Winter. Mungkin Winter terkejut akan apa yang di ucapkan Karina, tapi menurut Karina akan lebih baik jika ia mengungkapkannya dengan cepat.

"N-na do neo joahae, eonni" Jawab Winter dengan gugup

"Mungkin ini terlalu cepat, karna kita baru saja bertemu tapi aku tidak ingin nantinya menyesal karna tidak mengungkapkan perasaan ku kepada mu dari sekarang" Jelas Karina

"Aku juga berpikir seperti itu, tapi aku belum siap untuk mengungkapkannya" Ucap Winter

"Hahaha, wae? Apa kamu takut? Atau apa?" Kekeh Karina

"Nee, aku takut kalo eonni tidak menyukai wanita" Ucap Winter

"Awalnya aku memang tidak suka, tapi setelah melihat mu rasanya ada yang berbeda" Ucap Karina

"Benarkah eonni?" Tanya Winter

"Benar, aku benar-benar tidak bisa fokus saat berada di kelas kemarin" Ucap Karina

Lovin' you in silence [Jiminjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang