5. putus?

210 54 0
                                    


Happy or sad?
>>>>
_

______________________________________

"Pada dasarnya, cinta tak akan bertahan lama jika tanpa restu"


      -Senjaasykaraalgivear

    Pagi ini cuaca kota Jakarta sangat cerah. Tetapi tidak secerah hari seorang pria yang termenung di depan jendela kamarnya. Suasana hatinya lagi tidak baik-baik.

   Dia masih teringat perkataan orang tuanya. Pria itu lalu mengacak rambutnya frustasi.
   
                                 🌊

     Pagi ini keluarga Narendra sedang sarapan. Keluarga mereka adalah keluarga humoris. Dan jangan lupa hari ini Kevin juga bela-belain nginap di rumah karena di suruh orang tuanya.

      "Vin, ayah mau nanya sesuatu." Ayah Kevin membuka pembicaraan saat mereka sudah selesai makan dan pada ngumpul di ruang santai.

      "Mau nanya apa yah?" Kevin meletakkan hpnya di atas meja yang tersedia di ruang santai.

    "Kamu sudah punya pacar kan?" Kevin menggaguk membenarkan pertanyaan ayahnya. "Ayah dan mama mau ke rumah dia. Ayah pengen mengenal keluarganya" ucap ayah Kevin tegas.

    "Yah, bukannya aku gak mau ayah ketemu sama keluarganya tapi..." Kevin ragu untuk mengucapkan semuanya. Lidahnya terasa kelu untuk melanjutkannya.

      "Tapi kenapa, Kevin?" Kevin memejamkan matanya lalu ia menarik nafas sejenak dan menghembuskannya.

     "Tapi itu susah ayah! Aku sama dia pacaran sembunyi-sembunyi. Dan kenapa aku melarang kalian buat ketemu keluarganya. Ya, karena itu. Aku dan dia pacaran tanpa di ketahui keluarganya." Kevin menggeluarkan seluruh unek-uneknya yang selama ini ia pendam. Kevin memang lemah jika sudah berhadapan dengan keluarganya.

     Muka ayahnya Kevin sudah merah, ia benar-benar benci jika anaknya berpacaran tanpa restu. "Mulai sekarang kamu harus putusin dia!" ucap ayah Kevin lantang.

Duarr.

  Bagai di sambar petir di siang hari. Sakit? Ya, sangat sakit. Kevin menatap ayahnya lalu menggeleng tegas.

   "Yah, tapi gak kayak gini caranya, aku sama dia saling suka! Aku gak mau ninggalin dia begitu saja!" Kevin tak kalah tegas mengucapkannya.

    "Kevin!! Ayah gak nyangka anak ayah sudah berani sekarang buat ngebela pacarnya?" Ayah Kevin geleng-geleng kepala.

     "Yah, gak kayak gitu..."

    "Terus, mau kayak gimana kamu, hah?"

  "Besok lusa kita akan terbang ke Korea. Dan kamu, Kevin, bakal pindah sekolah ke Korea!" Setelah mengucapkan itu ayah Kevin berlalu begitu saja.

    Kevin menangis sejadi-jadinya di bahu mamanya. "Ma, Kevin sayang Hearlin. Kevin gak mau ninggalin dia begitu saja." Kevin terus meracau di pelukan mamanya.

                               🌊

     Kevin merogoh saku celananya, lalu membuka layar hpnya dan membuka aplikasi berwarna hijau yang berbentuk pesan.
 
                                                           Kevin
                               Lin, ketemuan yuk 🥰

   Kevin menatap hpnya menunggu balasan pesan dari Hearlin.

Hearlin
Boleh
Mau kemana?

    Kevin tersenyum membaca pesan dari Hearlin. Lalu tangannya dengan lincah bergerak di atas keyboard.

goodbye my beloved (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang