"Jangan pernah terlalu membenci orang, karena bisa saja orang yang kamu benci jadi kamu cintai"
-KhailinggaJaydenAgrantara-
______________________________________"Lo boleh membencinya, tapi hati-hati kalo lo jatuh cinta,"
-Ray Arkan Mahendra
Hearlin menatap Senja dengan curiga. "Lo ngapain ngikutin gue terus dari tadi? Gue ke sini ada lo! Terus gue pesan makanan lo juga ngikutin! Mau lo apa sih njir?"
Senja balas menatap Hearlin, "Lo bilang gue ngikutin lo? Ck! Gue gak pernah ngikutin lo paham kan!" jawab Senja penuh penekanan. "Dan makanan itu emang makanan kesukaan gue. Masalah ya kalo gue pesan itu? Gue mau lo jangan pernah munculin muka jelek lo!" lanjutnya.
Hearlin bergeming tidak menjawab ucapan Senja sama sekali. Senja merasa menang karena Hearlin tidak bisa menjawab ucapan dia.
"Eh, tunggu, harusnya gue yang nanya sama lo. Lo kenapa pesan makanan yang sama kayak gue? Apa jangan-jangan lo naksir sama gue? Hayo ngaku!" tuduh Senja. Hearlin membulatkan matanya lalu ia memukul tangan Senja yang berada di atas meja.
Senja meringis pelan saat Hearlin memukul tangannya. "Najis banget gue suka sama lo! Makanan itu bukan hanya kesukaan lo tapi gue juga! Ngapain cewek cantik kayak gue suka sama cowok yang stres dan gila!" ucap Hearlin menekan kata akhir.
Senja memutar bola matanya malas. Cewek di depannya ini terlalu narsis. Senja ingin beranjak ke toilet pun terhenti ketika mendengar ucapan Hearlin.
"Wait! Your name was Senja? Bukannya Senja itu nama cewek?" ucap Hearlin sedikit meledak dan menyindir Senja. Senja memelotot lalu menatap Hearlin tajam.
"Catat baik-baik apa yang gue ucapkan! Nama Senja itu bukan hanya untuk cewek, cowok juga bisa pake! Dan nama Senja sendiri artinya PESONA DAN KHARISMA! Paham!" Senja menatap nyalang Hearlin ingin rasanya ia mematahkan leher cewek gila di depannya ini.
Melihat keributan di antar keduanya sahabat Hearlin maupun Senja pun bingung. "Whay, kalian sangat ribut ya... Apa kalian tidak bisa diam satu jam saja?" Haifai frustasi melihat ini.
"Dia yang mulai duluan," ucap Hearlin dan Senja berbarengan dan saling menunjuk satu sama lain, seperti anak kecil.
Para sahabat Hearlin dan Senja menepuk jidat mereka, melihat kelakuan aneh kedua orang berbeda jenis ini. "Wait, jangan-jangan kalian jodoh!" ucap Karina terkekeh.
"Hih, najis banget gue jodoh dia lebih baik nikah sama yang lain dari pada sama nih cowok."
Malas ribut, Senja memilih pergi ke toilet karena ada yang ketinggalan. "Gue izin ke toilet, soalnya ada barang yang ketinggalan," ucap Senja, setelah itu berlalu begitu saja tanpa jawaban mereka.
Hearlin lalu menyalakan hp-nya dan membuka room chat dirinya dengan sang mantan. Huf, betapa hampanya ia saat tak bersama Kevin. Hearlin menggeleng kepalanya kuat, ia tidak boleh memikirkan Kevin lagi ia pasti bisa muv on. Pasti bisa.
Tak lama kemudian Senja pun datang, setelah habis dari toilet. Khai menatap bingung Senja, perasaan Senja ke toilet hanya empat menit.
"Lo ke toilet beneran?" tanya Khai.
"Hmm"
Pesanan yang mereka tunggu pun datang. "Permisi, ini pesanannya....," ucap pelayan sembari mengucapkan pesanan mereka satu satu.Setelah selesai, pelayan pun pergi. Semuanya mulai menyantap makanan masing-masing, sedangkan Senja memakan makanannya sambil tersenyum, ntah apa yang di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
goodbye my beloved (Hiatus)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA 🤗 CERITA BELUM DI REVISI Hiatus untuk sementara waktu. CERITA INI BENAR-BENAR PEMIKIRAN KU BUKAN PLAGIAT. JIKA ADA YANG MEM PLAGIAT DIA DOSA!!! KALO SAMPAI KETAHUAN PLAGIAT SEMOGA PANTATNYA KELAP KELIP 😁😁 Baca ceritanya y...