19. Pantai

118 24 0
                                    

Happy or sad?
>>>

  Sesuai rencana mereka kemarin, mereka sekarang sedang sarapan pagi. Mereka berangkat ke pantai dari jam tujuh.

   Sedangkan di tempat lain, atau di tempat Ray. Senja, Ray, dan Khai sedang ngumpul, rencananya mereka jam setengah sembilan nanti akan menyusul ke pantai juga.

   "Lo punya rencana apa, Ja?" Ray menyeruput minumannya.

   Senja mengedikkan bahunya acuh tak. "Liat aja nanti, gue juga lagi bingung."

   🌊

  "Lin!! Lo ikut berenang di pantai nggak?" seru Haifai menendang-nendang air pantai.

   "Nanti aja, gue lagi kedinginan," balas Hearlin memeluk tubuhnya yang kedinginan. Mereka terlalu pagi ke pantainya, jadi cuacanya dingin.

   Haifai dan Karina pun bermain air di pantai, sedangkan Hearlin ia duduk di gazebo pantai.

    Sekitar setengah jam lamanya Hearlin duduk di gazebo. Ia lalu berdiri untuk menghampiri sahabatnya, ia ingin bermain air juga.

   "Gue datang," pekik Hearlin berlari menghampiri Haifai dan Karina.

   Mereka bertiga bermain air. Hearlin pun berjalan ke pinggiran pantai. Ia sedang mencoret-coret sesuatu di pasir pantai.

   Tidak jauh dari tempat mereka, terlihat Senja, Ray, dan Khai berjalan menuju mereka.

   Ray dan Khai berjalan menghampiri Haifai dan Karina, Senja berjalan menghampiri Hearlin.

    Hearlin sedang asik menulis di pasir. Ia menulis 'i love you', Senja tersenyum tipis melihat tulisan Hearlin.

   Ia menetralkan napasnya, lalu menyentuh pundak Hearlin. "Lin!"

   Merasa tidak asing dengan suara itu, Hearlin menoleh ke belakang, dan benar, ternyata Senja yang memanggilnya.

   Tunggu, Hearlin mengernyit bingung, kenapa Senja ada di sini?

   "Senja..." Hearlin mencoba untuk meyakinkan bahwa yang di depannya ini adalah Senja.

   "Hm." Senja lalu duduk lesehan di pasir pantai. Hearlin pun ikut duduk di samping Senja.

   "Nggak jadi, gue cuma mau memastikan."

   Setelah itu hening, mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing, Hearlin juga enggan untuk berbicara lebih dulu. Lidahnya terasa kelu untuk mengucapkan kata maaf.

   "Lo di sini sampai kapan?" tanya Senja basa-basi.

  "Kita di sini sampai agak malam kayaknya, kita mau sekalian liat sunset," jawab Hearlin dengan sorot mata menatap ke depan.

   Hearlin menggaruk pipinya, ia lalu menatap Senja. Setelah itu, ia menatap ke depan.

   "Eumm, Ja...," panggil Hearlin, berusaha menurunkan egonya.

  "Kenapa, hm?"

  "Gue mau minta maaf, soal kemarin. Gue nggak ada niatan nyinggung lo, jujur, gue bilang gitu karena gue merasa nyaman berada di sisi lo," jelas Hearlin. Senja terdiam mendengar penuturan Hearlin.

goodbye my beloved (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang