Setelah berjalan cukup lama, akhirnya Hearlin dan Senja pun sampai di rumah Hearlin. Mereka masuk dan meletakkan bahan-bahan belanjaan di atas meja.
Sedangkan Hearlin, ia pergi ke kamarnya untuk menaruh belanjaannya.
"Ja, Hearlin mana?" tanya Ray.
"Hearlin tadi ke kamar noroh belanjaannya," jawab Senja datar.
Ray menggaguk lalu berjalan menuju dapur untuk membantu kekasihnya.
Setelah Ray pergi, tak lama kemudian Karina datang. Dan menghampiri Senja yang sedang berkutat dengan handphone-nya.
"Ja, Hearlin tadi gue liat banyak banget belanja. Belanja apa dia?" Karina mencoba mencairkan suasana.
"Beli skin care. Katanya skin care-nya lagi habis," jawab Senja acuh tak acuh.
Karina menggaguk. "Lo nggak ada masalah sama dia kan?"
"Nggak ada," ucap Senja cuek.
Hening tidak ada percakapan apapun lagi. Hearlin menuruni anak tangga satu persatu, lalu menghampiri Karina.
"Hello... Sory, tadi gue beres-beres bentar," ujar Hearlin.
"Hm, yaudah ke dapur yuk! Kasian Haifai di dapur sendiri." Karina menggenggam tangan Hearlin lalu berlalu dari sana.
Sesampai mereka di dapur, ternyata ada Ray dan Khai di sana.
"Oi, lo berdua ngapain di sini? Sana ini bukan tugas kalian," usir Hearlin.
"Dih, kita bisa juga kali kalo masak," elak Khai.
"Bukannya masak, tapi bikin pasar dapur ala Ray dan Khai," ledek Hearlin senang.
Ray dan Khai pun pergi meninggalkan dapur menuju ruang santai yang ada di rumah Hearlin.
Satu jam lamanya tiga sahabat berkutat di dapur, merekapun selesai membuat kue. Mereka lalu membawa kue itu ke ruang santai, agar bersantai di sana.
Itupun mereka sempat membantu Haifai cuci alat yang kotor.
"Hai, hai, semua, kita sudah selesai bikin kuenya!" heboh Haifai.
"Wihh, udah jadi aja kuenya, pasti enak kuenya," puji Ray.
"Iya donk, siapa dulu yang bikin kuenya?" ucap mereka bertiga berbarengan.
Mereka lalu tertawa dan menikmati kuenya sambil bercanda. Hingga jam menunjukkan pukul 20.49 wib. Senja dan sahabatnya pun meninggalkan ruang santai menuju kamar mereka nginap di rumah Hearlin.
Sedangkan Hearlin dan sahabatnya membereskan tempat yang kotor bekas mereka makan. Setelah selesai, Hearlin dan sahabatnya pun menuju kamar Hearlin untuk tidur.
Keesokkan harinya, Hearlin dan sahabatnya bangun lebih cepat dan menyiapkan sarapan pagi.
Khai datang lebih awal mengunakan seragam sekolahnya, di susul dengan Ray yang menggunakan seragam sama seperti Khai, dan yang terakhir Senja datang dengan seragam basketnya.
Ia lalu mencomot sandwich yang tersaji di meja. Khai dan Ray saling tatap penuh kebingungan.
"Ja, lo mau kemana pakai baju basket segala?"
"Gue ada acara main basket hari ini," jawab Senja, lalu mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya dan menegak minumannya hingga tandas.
"Sorry, semuanya, gue langsung cabut sekarang soalnya takut telat," pamit Senja lalu meninggalkan ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
goodbye my beloved (Hiatus)
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA 🤗 CERITA BELUM DI REVISI Hiatus untuk sementara waktu. CERITA INI BENAR-BENAR PEMIKIRAN KU BUKAN PLAGIAT. JIKA ADA YANG MEM PLAGIAT DIA DOSA!!! KALO SAMPAI KETAHUAN PLAGIAT SEMOGA PANTATNYA KELAP KELIP 😁😁 Baca ceritanya y...