20. menyerahkan diri?

126 22 0
                                    

Happy or sad?
>>>>

Mobil Haifai sangat berisik, mereka terlihat sedang tertawa. Tiba-tiba tawa mereka terhenti saat lima motor mengepung mereka. Mobil Ray bahkan sudah meninggalkan mereka.

   "Lin, Fai. Ini kita kok tiba-tiba di kepung," jerit Karina ketakutan.

  Hearlin berusaha baik-baik saja, ia lalu segera menghubungi Senja, tapi ternyata nihil, hp Senja tidak aktif.

    Mereka berlima turun dari mobil, dan menyuruh orang mobil untuk keluar.

   "Jegat mereka! Jangan biarkan mereka lepas!" peringat cowok yang dari tadi mengikuti mobil Ray dan Haifai.

    "Baik, bos." Mereka menggetok kaca mobil tempat Karina duduk.

   "Tolong turun dari mobil! Tolong turun sebelum kami yang bertindak!" teriak cowok yang menggetok kaca mobil tempat Karina duduk.

    Mereka bertiga semakin gelagapan. Hearlin terus mengirimi Senja pesan,  Haifai dan Karina pun juga mengirimi pacar mereka pesan.

   "Bos! Mereka sepertinya sedang menghubungi orang," beritahu cowok yang berada di kaca mobil Hearlin.

   "Bawa kayu balok yang ada di dalam mobil. Beri mereka pilihan! Mereka mau keluar atau kalian yang akan memecahkan kaca mobil," titah Dion. Ya, cowok itu Dion, ketua wols.

    Angrios dan wols sudah lama tidak berurusan, tetapi sekarang wols sepertinya ingin berurusan dengan ketua angrios.

    "Kami beri kalian peringatan! Jika kalian tidak ingin terluka, maka serahkan diri kalian, dan sebaliknya, jika kalian tidak ingin keluar terpaksa kami akan menghancurkan kaca mobil kalian!"

   Hearlin, Haifai, dan Karina keringat dingin. Mereka saling tatap. Mereka bingung. Haruskah mereka menyerahkan diri mereka?

   "Lin, Rin kita keluar apa nggak?"

   "Kita keluar aja, gue takut di antara kita ada yang terluka," tutur Hearlin. Walaupun dirinya sedikit tidak yakin untuk keluar, tetapi mau gimana lagi.

  Ini demi keselamatan mereka juga. Jika mereka tidak menyerah maka mereka akan terluka, dan mereka tau jika mereka keluar tidak tentu mereka selamat.

   Hearlin, Haifai, dan Karina pun keluar dari mobil, mereka tetap was-was dengan keadaan sekitar.

   "Bawa cewek cantik ini," perintah Dion menunjuk Hearlin.

  "Terus teman-temannya? Apa mereka di bawa juga?" tanya seorang cowok.

   "Nggak! Gue mau cewek itu... Gue mau dia malam ini puasin gue," ucapnya berat.

   Hearlin menelan salivanya. Gadis itu tidak bodoh, ia tau mereka ingin membawa dirinya. Hearlin sedikit melihat saat tangan cowok itu menunjuk dirinya. Hearlin dan sahabatnya memang menundukkan kepala mereka.

   Dua orang cowok sedikit berisi menarik tangan Hearlin. Hearlin refleks melepas kasar tangan mereka.

   Haifai dan Karina pun memukuli mereka. Hearlin, Haifai, dan Karina ternyata sudah berencana sebelum keluar dari mobil tadi.

    "Shit! Kalian berdua tahan dua gadis itu! Kalo kalian berhasil kalian boleh menikmati mereka," ucap Dion lalu menghampiri tiga anak buahnya yang terkapar.

   Yaps, Hearlin, Haifai, dan Karina bisa dengan mudah melumpuhkan mereka.

   Dor!

Dion melepaskan pelurunya ke atas. Hearlin, Haifai, dan Karina sontak kaget mendengar suara tembakan.

goodbye my beloved (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang