Happy or sad
>>>>Sudah lima kali lebih Senja membujuk Hearlin, tapi tak ada hasilnya hingga sekarang. Senja menemukan kekasihnya lagi membeli lolipop dan es krim.
"Sayang, maaf ya..."
"Sumpah aku nggak sengaja ngetawain kamu," bujuk Senja. Ia menangkupkan kedua tangannya di dada. Ia akan merutuki dirinya jika Hearlin sampai tidak ingin meminta maaf dengannya.
Hearlin bergeming sembari memakan es krimnya. Senja harus di kasih pelajaran agar tidak mengejeknya lagi.
Senja menghela napas. Ia bingung harus berbuat apa lagi. Ingin menyerah tapi, nanti Hearlin bakal makin ngambek. Senja mengelus dadanya, sabar.
"Cantik, jangan marah donk!! Aku minta maaf," bujuk Senja. Kalau tau gini, ia tidak akan menertawai kekasihnya.
"Cantik, aku minta maaf ya... Mau beli es krim nggak? Aku beliin nih." Senja menaik turunkan alisnya, ingin menyogok kekasihnya dengan es krim.
Hearlin menatap kekasihnya lalu menggaguk. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membeli es krim. Katakan saja jika ia sangat mudah di sogok.
"Beneran di maafin nie?"
Hearlin dengan pipi eyesnya menggaguk. "Hm, iya." Senja langsung mencubit pipi kekasihnya. Bagaimana ia tidak gemas?
🌊
Di sisi lain, tepat di restoran tempat keberadaan Khai, Ray, Haifai, dan Karina.
Mereka ber empat sibuk dengan pikiran dan dunia sendiri. Kecuali Haifai, ia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Ray, Khai," panggilnya.
Khai mengangkat sebelah alisnya menunggu pertanyaan yang akan di lontarkan Haifai.
"Gue mau tau tentang Senja! Dan, kalian harus jujur!"
"Apaan?" tanya Ray menghentikan aktivitas main gamenya.
"Senja punya masa lalu nggak? Gue mau kalian jangan bohong!" Ray menatap Khai, Khai menggaguk menyetujui keputusan Ray.
"Oke, gue bakal jawab jujur... Asal kalian bisa menjaga rahasia ini? Kalo kalian setuju gue bakal kasih tau," putus Ray, ia yakin yang ia putuskan ini tidak salah.
Haifai dan Karina saling tatap. Karina lalu mengangguk.
"Oke, Haifai dan Karina menyetujui syarat ini. Deal!" ucap Haifai lantang sembari menjulurkan tangannya tanda persetujuan.
Khai yang bersiap untuk menerima uluran tangan Haifai tapi-
"Oke, deal! Kita akan kasih tau." Bukan Khai yang menerima uluran tangan Haifai melainkan kekasihnya, Ray.
Khai segera menarik tangannya kikuk sendiri lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Karina yang melihat kelakuan kekasihnya geleng-geleng kepala, ia lalu menghampiri ketiganya.
"Jadi, kalian tau nggak kenapa Senja waktu itu bilang 'makan sana tuh cinta?" tanya Ray.
Haifai dan Karina kompak memutar bola matanya malas. Kan, mereka mana tau kenapa Senja ngucapin itu. Kesal? Atau nggak suka di ejek? Gitu sih pikir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
goodbye my beloved (Hiatus)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA 🤗 CERITA BELUM DI REVISI Hiatus untuk sementara waktu. CERITA INI BENAR-BENAR PEMIKIRAN KU BUKAN PLAGIAT. JIKA ADA YANG MEM PLAGIAT DIA DOSA!!! KALO SAMPAI KETAHUAN PLAGIAT SEMOGA PANTATNYA KELAP KELIP 😁😁 Baca ceritanya y...