13. Perjodohan

168 36 0
                                    

Keluarga Al-givear terlihat sedang bersiap-siap untuk menemui calon keluarga mereka.

    "Ja, kamu sudah siap kan?"

   "Hm," jawab Senja dingin.

   Terbesit dalam benak Senja, kenapa dirinya harus di jodohin segala? Ini kan bukan zamannya lagi! Memikirkannya membuat kepala ia pening.

   Keluarga Senja sudah menjalankan mobilnya untuk segera pergi dan cepat bertemu dengan calon keluarga.

   Di tempat keluarga Syahreza, terlihat seorang gadis dengan rambut yang terurai menatap sendu dirinya di depan cermin. "Ck,  kenapa harus gue sie yang di jodohin," batinnya menggerutu.

   "Lin, ayo cepat ber make-up," ucap bunda Zavira menyembulkan kepalanya.

    Hearlin diam, enggan menjawab ucapan bundanya. Bunda Zavira gemas melihat kelakuan Hearlin, ia lalu menghampiri putrinya.

    "Kenapa sie, cayang? Jangan ngambek donk. Bentar lagi datang loh calonnya," ucap bunda Zavira lembut sembari mengelus sayang pundak anak kesayangannya.

   "Ck, bunda sama ayah pasti nggak sayang lagi kan sama Hearlin," tuduh Hearlin kesal. Bunda Zavira melebarkan matanya. Lalu memeluk tubuh mungil anaknya.

    Ia mencubit gemas hidung Hearlin. "Bunda sama ayah itu sayang sama kamu, makanya kita mau yang terbaik buat kamu," tutur bunda Zavira.

   "Ck, ck, sayang? Kalo sayang ngapain jodoh-jodohin Hearlin? Hearlin kan masih kecil," rengek Hearlin.

    "Sstt... Jangan ngomong apapun lagi! Sekarang kita ke bawah yuk, mereka sudah datang."

Deg!

  Jantung Hearlin berbapacu cepat saat mendengar kata akhir tadi. Hearlin berdiri di gandeng oleh bundanya untuk turun kebawah.

   Jangan lupa pandangan Hearlin yang terus menunduk karena sedang tremor.

    Bunda Zavira pun duduk, diikuti oleh Hearlin yang duduk di sampingnya dengan tangan yang berkeringat dingin.

   Aletta tersenyum menatap Hearlin. "Ya ampun, makin cantik aja anakmu Vir," puji Aletta. Zavira tersenyum.

    "Bisa aja, anakmu juga tidak kalah ganteng," puji Zavira.

   Gavin menatap keluarga Al-givear. "Ok, kita mulai saja langsung!"

   Senja mendongak saat di suruh oleh mamanya untuk memulai acaranya. Pria dengan jeans hitam itu menatap wajah Gavin dengan tenang. Ia menarik napas lalu menghembuskannya.

    "Kedatangan keluarga kami kesini adalah sesuai perjanjian yang telah lama kita buat, kan, Al?"

   "Benar! Ayah ingin kalian mau menerima perjodohan ini!"

   Senja yang dari tadi ingin tau dengan wajah cewek yang akan menikah dengannya. Ia pun menatap gadis yang ada di seberangnya. Hearlin pun sama halnya dengan Senja, ia ingin tau dengan rupa cowok yang akan menikah dengannya.

   Saat keduanya bertatap, betapa kaget keduanya. "Lo!" ucap Hearlin dan Senja berbarengan dengan tangan yang saling menunjuk satu sama lain.

   Keluarga Hearlin dan Senja yang awalnya sedang berbincang pun terlonjak kaget mendengar suara mereka.

   "Kalian saling kenal?"

  Pertanyaan itu yang terlontar dari mulut Aletta dan Zavira.

   "Hm," jawab Senja.

   "Ya ampun kenapa kebetulan gini sih," heboh Aletta.

   "Bukan kebetulan ma, dia itu teman sahabat Asy," ucap Senja cuek.

goodbye my beloved (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang