Assalamualaikum, bertemu lgi di sini. Semoga kalian suka dengan cerita nya ya,klo ada yang salah boleh di komen ya
Selamat membaca
Beri semangat dan vote ya biar aku makin semangat bikin ok
Seorang gadis sedang tertidur nyenyak, seperti ia habis bergadang malam tadi.
Drtt... Drtt...
Hearlin pun terusik tidurnya ketika mendengar getaran di alam bawahnya, Hearlin membuka matanya lalu menguceknya dan mengambil hpnya yang dia atas nakas. Lalu menekan tombol hijau.
"Halo babe."
"Hai babe udah bangun ya? Atau ke bangun gara-gara aku nelpon?" tanya Kevin hati-hati takut mengganggu Hearlin.
"Gak kok aku udah bangun dari tadi, ada apa emang babe?" jawab Hearlin, dia memang terpaksa berbohong klo tidak katanya takut Kevin tidak jadi mengutarakan keinginannya.
"Hmm, jadi gini kamu mau gak ikut jalan-jalan?" tanya Kevin.
Hearlin segera menggaguk, dia lupa kalau Kevin di seberang sana tidak bisa liat dia, biasa lah orang baru bangun tidur, nyawanya belum terkumpul.
"Iya babe, tapi jemput aku depan komplek aja ya," jawab Hearlin ragu-ragu sembari menggigit bibir bawahnya.
"Loh, kenapa emangnya, hm"
"Aku takut ketahuan ayah plissss ya babe," ujar Hearlin memohon kepada kekasihnya.
Kevin menghela nafas panjang. Iya sebenarnya cinta sama Hearlin tapi, sayang Hearlin tidak dibolehkan pacaran oleh orang tuanya katanya mau di jodohin.
"Ok, nanti aku tungguin di depan komplek deh." kevin pun mematikan telepon sepihak.
Hearlin membuang nafas kasar, iya takut ortunya mengetahui kalo ia pacaran. Tapi, ia juga takut kalo tindakan ia ini membuat Kevin sakit hati. Sangat susah.
Hearlin segera beranjak dari tempat tidur. Lalu ia mengambil handuk dan pakaian dan segera menuju kamar mandi.
Setelah 20 menit di kamar mandi Hearlin segera keluar dari kamar mandi menuju meja rias.
Di depan meja rias Hearlin tampak melamun sembari mengoleskan lip balm di bibirnya. Setelah selesai memakai lip balm Hearlin segera keluar dari kamar. Ia jalan dengan hati-hati takut orang tuanya mewawancarainya.
Setelah sampai di depan gerbang ia segera berlari menuju depan komplek. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi tak menemukan Kevin. Dimana kevin? Bukanya ia akan datang? Begitulah isi otak Hearlin. Ketika ia membalikkan badannya ingin pulang. Matanya membulat sempurna.
Apakah yang di depannya ini Kevin yang sedang duduk di atas motor?"Cari apa?" tanya cowok itu. Hearlin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Cari kamu" ucapnya malu-malu. Kevin terkekeh mendengarnya.
"Ayo naik," titah nya. Hearlin meneguk salivanya. Apa Kevin yakin ia naik motor ini? Motor sport?
"Babe, kamu yang benar aku naik ini?"
Kevin seperti sedang berpikir. Lalu mengangguk.
Hearlin yang melihat Kevin menggaguk di buat cengo sendiri. Kevin di buat gemas melihatnya.
"Ya, enggak lah babe nanti kita ke apartemen aku dulu buat ambil mobil gimana?" ujarnya sembari menaikkan sebelah alisnya. Hearlin segera menggaguk.
Ia naik ke atas motor dengan hati-hati, masalahnya ia memakai rok saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
goodbye my beloved (Hiatus)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA 🤗 CERITA BELUM DI REVISI Hiatus untuk sementara waktu. CERITA INI BENAR-BENAR PEMIKIRAN KU BUKAN PLAGIAT. JIKA ADA YANG MEM PLAGIAT DIA DOSA!!! KALO SAMPAI KETAHUAN PLAGIAT SEMOGA PANTATNYA KELAP KELIP 😁😁 Baca ceritanya y...