4. boys cool

191 60 3
                                    


Bintang-bintang bertaburan kemana-mana, bulan yang berada di sisi sisi mereka. Angin sepoi-sepoi yang bertiup menggoyang dahan pohon. Seorang pria sedang memikirkan perkataan papanya beberapa jam yang lalu.

"Kamu, jangan pernah punya pacar karena papa ingin menjodohkan kamu...?" Lintang memberi peringatan kepada anaknya.

Pria yang memiliki hidung mancung dan alis indah itu mengacak rambutnya, ia benar-benar frustasi.

Namanya Senja Asykara Al-givear
Sering di panggil Senja. Pria yang bernama Senja memiliki umur 20 tahun, di umurnya yang kedua puluh ini ia sudah bisa berpenghasilan sendiri.

"Halo, besok kita ada tugas main basket di ACG School, siap-siap besok pada." Setelah itu ia mematikan penggilan dan melempar hpnya asal.

"Huaaa, gw bingung, gw capek, anj" monolognya.

🌊

"Pagi, semua," sapa bu guru yang dilihat dari id card nya bernama Dinda.

"Pagi, bu guru" jawab para siswa dan siswi.

"Ok, ibu langsung to the point aj. Kita hari ini jamkos, karena semua guru mau rapat. Bagi yang mau menonton basket boleh tapi, jangan sampai ganggu! Paham! "peringat bu Dinda tegas.

"Paham!!" sorak siswa dan siswi kelas XI IPA 1.

"Baik, sampai sini sekian saya undur diri." Bu guru Dinda pun hengkang dari kelas XI IPA 1.

"Yoi cabut ke lapangan basket sekarang" seru Haifai.

"Gas" Seru Hearlin dan Karina berbarengan.

Area basket sekarang benar-benar riuh.

Pertandingan di mulai. Lawannya adalah anak sekolah British School. Yang katanya jago dalam bermain basket.

"Wihh, njirr coba liat cowok itu ganteng banget" heboh salah satu penggemar anak sekolah British School.

"Oi, sadar itu anak sekolah sebelah" seru temannya.

Di depan, penonton paling depan yang biasa di kenal geng lebay.

"Heh, gw naksir sama cowok sekolah British School. Yang bajunya angka satu" bisik Yuzu.

"Heran deh gw, Lo itu kan lagi dekat sama Septian" beritahu Viya.

Yuzu mendengus. "Gw, lagian gak jadian sama dia. Kan gw sama dia cuma teman" bela Yuzu.

"Sstt diam, co." Syila menatap mereka memberi teguran.

Hearlin asik ngeliat pertandingan tanpa di sadari ada cowok yang dari tadi memperhatikannya. Seketika tersadar ada yang memperhatikannya Hearlin menatap pria yang menatapnya.

"Tuh cowok ngapain ngeliatin gw kek gitu" gumam Hearlin. Ia risi di tatap seperti itu.

Hearlin mengalihkan pandangan ke arah lain, tetapi sejenak ia stop menatap cowok yang berseragam merah basket.

"Oi, Lin jangan kek gitu juga kali ngeliatnya. Gw tau kok cowok yang Lo tatap itu ganteng" celetuk Haifai yang baru selesai ke kantin sekolah bareng Karina.

Hearlin berdeham pelan lalu mengalihkan pandangannya. "Gak ya, gw masih ada hati yang harus gw jaga" bela Hearlin.

"Eh, ngomong-ngomong skornya tu coba liat"

"Hah?" Bingung Hearlin dan Haifai.

"Skornya tu loh. Coba di liat." Hearlin dan Haifai menatap ke arah papan skor lalu membulatkan matanya kaget. Bagaimana mereka tidak kaget jika skor sekolah mereka hanya mendapatkan lima sedangkan sekolah sebelah mendapatkan sembilan.

goodbye my beloved (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang