Anak-anak itu sedang berkemas barang-barang nya untuk bergegas pulang, mereka memang hanya berencana 3 hari 2 malam berada di Villa itu.
Pada hari itu Impi masih seperti biasanya, diam dan menghindari banyak orang-orang, namun hatinya nya tak seperti biasanya. Semenjak kejadian panggilan masuk dari Papa nya Impi merasa sakit kembali bahkan Ia mampu memutar Memory buruk tentang kejadian-kejadian yang mati-matian Ia lupakan.
"Mar, mau beli Ice Cream?" Tanya Impi mendadak pada Maria yang berada di samping nya.
Maria melihat sorot mata Impi yang sangat kosong dan menyakitkan.
"Ayok, Kita beli Ice Cream yang banyak ya. Rencana pulang kita juga di tunda sampai malem kok karna katanya sebentar lagi hujan. Takut Kita kehujanan." Jawab Maria dengan senyuman nya.
Impi yang mendengar ucapan Maria seketika tersenyum kecil. Wah ini kedua kalinya Impi tersenyum walaupun hanya senyuman tipis dan penuh luka.
Maria tak terlalu menawan namun tingkah lakunya yang ceria dan galak, perhatian kecil-kecilanya mampu membuat orang-orang di sekitarnya akan merasa nyaman.
Mereka sudah sampai di minimarket yang beberapa hari lalu juga Impi singgahi.
"Lu yakin beli Ice Cream sebanyak itu Mpi?" Tanya Maria yang melihat tangan Impi dengan Ice Cream rasa Strawberry kesukaan nya.
"Iya, Gue suka Strawberry." Jawab Impi sambil berusaha membawa Ice Cream nya agar tak terjatuh.
Maria yang melihatnya hanya terdiam.
"Lu cuma suka Strawberry nya Mpi tapi nggak dengan Ice Cream nya." Gumam Maria yang melihat Impi berhasil membawa Ice Cream nya ke kasir.
Setelah Impi dan Maria selesai melakukan pembayaran, Mereka pun memilih untuk duduk di depan minimarket itu yang memang sudah di siapkan bangku dan meja.
"Bagus ya bisa lihat sawah." Ucap Impi sambil memakan Ice Cream nya dan tatapan lurus ke arah sawah.
"Hahaha orang kaya beda ya Mpi, gapernah lihat sawah." Ucap Maria dengan kekehan.
Impi hanya tersenyum dan terus memakan Ice cream nya.
"Dingin Mpi jangan banyak-banyak Ice Cream nya." Ucap Maria yang melihat Impi sudah mulai bersin-bersin karna dingin nya udara di tambah Ice Cream yang sudah Ia makan ntah berapa.
"Gue suka Strawberry Maria." Ucap Impi yang terus-terusan memakan Ice Cream nya dan tangan sebelahnya yang selalu menyeka ingusnya. Persis seperti anak kecil.
"Lu cuma suka Strawberry tanpa suka Ice Cream nya, Ice Cream selalu buat Lu sakit tapi Lu ga punya pilihan lain karna Lu terlalu mencintai Strawberry." Ucap Maria yang menoleh ke arah Impi.
Impi yang mendengar itu seketika langsung berhenti memakan Ice Cream yang berada di tangan nya.
"Gue takut lupa rasa Strawberry Mar tapi Gue gak bisa makan buah Strawberry. Cuma Ice Cream Strawberry yang bikin Gue gak lupa gimana rasanya Strawberry." Ucap Impi yang kembali memakan Ice Cream nya.
"Besok Gue beliin Ice Cream Strawberry yang banyak." Ucap Maria tersenyum.
Dan mendengar ucapan Maria seketika Impi langsung menoleh ke arah Maria dengan senyuman lebarnya, catatat "senyum lebar". Maria yang melihat Impi tersenyum lebar untuk pertama kalinya justru merasa hatinya sangat amat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta
Teen FictionPerkenalan yang tak di duga, perkanalan yang selama ini sudah di nantikan, Perkenalan yang sangat di harapkan, Terima kasih semesta mempertemukan ku dengan "Semesta" yang aku harapkan, inginkan dan Ku nantikan. Hangat nya menyelimuti diriku dari din...