Rumah

0 0 0
                                    

Drttt..Drttt...

Getar Handphone Impi tak berhenti sejak tadi, sebenarnya gadis itu sudah terbangun dari jam 08.00 pagi tadi namun hatinya enggan untuk membuka benda kecil itu. Sampai akhirnya ponsel itu berbunyi menunjukan bahwa ada yang sedang memanggil nya.

"Hallo?" Sahut seseorang dari ujung sana.

"siapa?" Tanya Impi.

"Ini Gue, Sarah. Ya ampun Mpi kenapa sih susah banget di chat."

"Oh, Sarah. Kenapa?" Tanya Impi tanpa menghiraukan pertanyaan Sarah.

"Bentar lagi kan kampus bakal adain acara ulang tahun, Gue jadi panitia nya. Lu mau dateng bareng gak?" Tanya Sarah.

"Hm, gak." Jawab Impi singkat.

"Ya elah Mpi, mikir dulu coba jangan langsung jawab gak." Omel Sarah.

"Sore ini Gue sama Maria ke kos Lu ye." Sambung Sarah

"Gue nggak ngekos Sar."

"Lah terus Lu tinggal dimana?" Tanya Sarah penasaran.

Sambungan telfon itu langsung dimatikan oleh Impi. Namun Ia langsung membuka room chat dengan Sarah dan mengirim lokasi Ia berada.

  —•—

Sudah pukul 16.00 dimana ketiga gadis itu sedang berkumpul di kamar Impi yang bernuansa putih dan wangi bunga itu.

"Mpi gede banget rumahnya Mpi, ini Bokap Lu beli karna Lu disini?" Tanya Sarah sambil melihat ke selurih sudut ruang.

Maria pun merasakan hal yang sama dimana Ia merasa rumah ini terlalu besar untuk di tempati seorang diri namun bukan takjub melihatnya justru Maria merasa sedih berada disini. Rasa rumah ini penuh dengan kesepian.

"Iya, Bokap gak bolehin Gue ngekos." Jawab Impi sambil mengganti channel Youtube.

"Mpi ini darah apa?" Tanya Sarah seraya mengambil tissue yang berserakan di bawah meja rias.

"Darah hidung, Gue kalo panas dalem langsung mimisan." Jawab Impi dengan tenang.

Maria yang melihat itu langsung melirik pergelangan tangan Impi yang tertutup oleh Long Sleeve yang Ia kenakan.

"Eh tau gak sih si April sama Semesta kayaknya pacaran deh." Sahut Sarah yang duduk di meja rias.

"Gosip darimana lagi sih Sar?" Tanya Maria sambil mengambil bantal untuk menjadi sandaran nya.

"Kemarin Gue ketemu sama mereka lagi makan di fish&co." Jawab Sarah dengan menunjukan ponselnya yang menampilkan April dan Semesta sedang makan bersama.

Impi yang tak ingin perduli pun tak kuat untuk tak melihatnya.

"Wah anjing ni Semesta." Ucap Maria.

"Kenapa Mar?" Tanya Impi yang sedari tadi tak bersuara.

"Gak apa-apa kok cuma kaget aja." Jawab Maria sambil tersenyum kaku.

—•—

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang