Sesampai nya di rumah sang gadis dengan rambut sebahu itu langsung membersihkan dirinya. Mandi, mengganti baju nya, dan langsung berbaring di atas tempat tidurnya.
Rumah yang sepi dan sunyi menjadi alasan mengapa sang Gadis itu lebih memilih menetap di rumah daripada Ia harus keluar bertemu dengan banyak orang, hanya akan menguras energinya. Entah mengapa setiap Ia keluar rumah kepala nya akan menjadi sakit, mual dan badan nya demam, seakan badan nya menolak untuk di luar lebih lama.
"Tugas belum ada, temen gak punya, terus Gue harus ngapain? Ya tidur lah anjir masih nanya lagi." Pertanyaan itu di lontarkan Impi untuk dirinya sendiri dan diri sendiri nya pula yang akan menjawab nya.
Dan benar saja hanya dengan hitungan menit Impi langsung tertidur dengan pulas di balik selimut ya yang hangat. Entah mengapa cuaca Di Kota itu sangat tak menentu membuat tidur Impi lebih cepat dan lebih pulas.
Jam sudah menunjukan pukul 23.00 WIB dan Gadis itu terbangun dikarenakan Telfon dari Sarah.
"Hallo, kenapa?" Tanya Impi dengan suara parau bangu tidurnya.
"Impiii ayok kita keluar malem ini." Ajak Sarah dengan semangat yang sangat menggebu-gebu. Sedangkan Impi hanya menatap layar Handphone dengan malas, Ia tau bahwa teman-teman nya itu akan mengajak nya keluar malam ini.
"Tau gitu gak Gue angkat Sar telfon lu." Jawab Impi dengan nada malas.
"Ah ayolah Mpi malem ini gak terlalu rame kok cuma ada beberapa aja." Ajak Sarah kembali sambil menyebutkan satu persatu teman-teman nya yang ikut.
"Hm Ok deh Gue ikut tapi Gue cuma mau di bawa sama Adit." Jawab Impi yang membuat Sarah syok. Wah keajabian besar apa ini seorang Impi Request dengan siapa Ia ingin berboncengan.
"Dih anjir ada apa Lu sama Adit kenapa mendadak mau sama Dia." Tanya Sarah sangat penasaran.
"Gausah mikir macem-macem Sar, Gue mau sama dia karna Dia doang yang berani ajak Gue ngomong selebihnya Gue di anggep batu berjalan." Jawab Impi meyakinkan Sarah.
"Ok deh 15 menit lagi Adit jemput Lu, siap-siap yang cantik ya Impi sayang."
Impi yang tak begitu peduli dengan penampilan memutuskan untuk tidak bangun dari kasur nya terlalu cepat. Dan benar saja kurang ,lebih 20 menit Impi sudah di jemput dengan salah satu teman nya yang tak ia ketahui namanya.
Hanya dengan menggunakan sweater Hitam dan celana legging hitam nya tanpa menggunakan riansan tebal hanya dengan Liptint sheer Impi langsung turun ke bawah untuk menemui teman nya itu.
"Hai Mpi." Sapa Teman Laki-Laki Impi yang menggunakan Hoodie hitam dengan motor Abu-Abu.
Ternyata dugaan Impi salah Ia kira, Ia akan di jemput oleh seseorang tak Ia ketahui namanya ternyata Impi mengetahui nama laki-laki tersebut Ia adaalah Samudra

KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta
Teen FictionPerkenalan yang tak di duga, perkanalan yang selama ini sudah di nantikan, Perkenalan yang sangat di harapkan, Terima kasih semesta mempertemukan ku dengan "Semesta" yang aku harapkan, inginkan dan Ku nantikan. Hangat nya menyelimuti diriku dari din...