Jalan

3 0 0
                                    

Sesampai nya di Titik kumpul Impi langsung menghampiri Sarah, Tania dan juga Evelyn yang sudah menunggu kedatangan Impi. Mata tajam Impi tak bisa lepas dari salah dua anak yang baru Ia temui di malam itu sudah beberapa kali Impi berkumpul dengan teman-teman nya itu tapi baru detik itu mata tajam Impi menatap dua orang asing yang Ia pertanyakan.

"Mereka siapa?" Tanya Impi pada Evelyn.

"Mereka temen nya Hito dari Fakultas Teknik, tapi Gue gak tau juga namanya. Yang Gue tau yang tinggi Ganteng banget." Jawab Evelyn sambil menatap salah satu orang asing yang sedang dibicarakan.

"Mpi Lu sama Adit gapapa kan ya? Soalnya Gue sama anak cowo yang lain?" Tanya Samudra sambil menatap Impi takut dikarenakan wajah Impi yang terlalu dingin.

"Oh iya gapapa santai aja." Jawab Impi dengan wajah datar namun hati nya bersorak riang dikarenakan itu memang keinginan Impi tak ada perjalanan paling menyebalkan selain duduk berdua di motor namun hanya berdiam diri bagaikan Batu yang berjalan.

Akhirnya mereka pun satu persatu mulai menaiki motor masing-masing untuk bergegas berjalan menuju tempat tujuan yang sudah di tentukan. Tentu saja seorang Impi tak ingin tahu mereka akan pergi kemana, Terlalu menyusahkan diri sendiri untuk berunding dengan teman-teman nya malam itu akan kemana.

"Lu sama Gue lagi gapapa kan Mpi." Tanya Adit dengan Impi yang sedari tadi hanya berdiri di samping motor tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Huh? Iya gapapa." Singkat, padat dan jelas jawaban dari sang Gadis yang menurut kebanyakan orang menyebalkan.

Di sepanjang jalan sesuai dengan dugaan Impi, Adit mengajaknya mengobrol bahkan untuk hal-hal yang tak penting walaupun sang gadis hanya menjawabnya dengan singkat bahkan tak jarang Ia hanya menjawab dengan tawa kecil, huh sangat membosankan.

Sesampai nya di tempat yang sudah dituju teman-teman impi langsung mendatangi sebuah pendopo gelap dengan pemandangan citylight yang cantik. Benar, tempat ini berada di dataran tinggi sehingga dapat menyaksikan betapa cantik nya pemandangan kota dari atas.

"Eh foto yuk." Ucap salah satu teman Impi yang tak Ia ketahui namanya tapi dari desas desus yang beredar Ia bernama Reihan salah satu kandidat ketua angkatan, yang sekarang sedang menjalani "Pendekatan" dengan Sarah, Hmm sangat cepat bukan?

Selesai foto beramai-ramai ada beberapa teman Impi yang sedang berfoto berpasang-pasangan, Impi yang sudah jelas dan mutlak tak memiliki pasangan hanya dapat menyaksikan bahkan tak jarang Impi menjadi Photographer dadakan, sangat amat melelahkan.

"Mpi ayo foto." Ajak Adit dengan suara besar dan lantang yang membuat satu pendopo menoleh kepada nya.

Impi yang masih terdiam mendadak tersadar karena tangan nya di tarik oleh Sarah untuk mendekat ke arah Adit.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang