Maria

2 0 0
                                    

Rooftop tempat Impi berdiri sekarang, semenjak kejadian April dan Semesta tadi Impi menjadi lebih banyak diam. Ia langsung menyeduh kopi kesayangan nya dan membawa nya ke Rooftop. Anak-anak yang lain sudah memasuki kamarnya ntah untuk tidur siang atau hanya sekedar membaringkan diri. Tak sedikit pula yang keluar untuk mencari makan siang.

Sebenarnya ini adalah acara informal yang di adakan dadakan dan tak semua mahasiswa/i yang ikut hanya sekitar 37 orang namun itu sudah sangat ramai untuk Impi yang sangat mencintai sepi.

"Kringg"

Lagi? Ponsel itu berbunyi kembali yang membuat Impi sangat merasa lelah, namun kali ini mau tidak mau Impi harus mengangkatnya.

"Halo?" Ucap Impi.

"Kenapa Telfon dari Saya tak di angkat?" Tanya orang di sebrang sana yang sedang melangsungkan penggilan dengan Impi.

"Untuk apa?" Tanya Impi singkat.

"Kamu Saya sekolahin di sana biar kamu hidup mandiri, tidak bergantung pada Saya dan Mama Mu. Kamu malah seenaknya dengan Saya dan Mama Mu" Jawab orang itu.

"Mandiri? Aku udah hidup mandiri sejak 7 Tahun yang lalu dan satu lagi Aku udah gak punya Mama, Mama ku cuma satu dan itu adalah Ibu tjung. Dia sudah meninggal 7 tahun yang lalu dan Ibu mati di tangan orang yang sangat Ia cintai, yaitu Papa Aku sendiri." Jawab Impi dengan nada yang rendah namun penuh tekanan.

Impi yang sudah kalang kabut dengan perasaan kesalnya pun langsung mematikan panggilan itu, yang ternyata adalah Papa nya. Impi tak menyadari bahwa Maria sudah duduk di bangku belakang sedari tadi sebelum Impi mendapatkan panggilan masuk itu.

Maria hanya memandangi Impi yang Ia yakini sedang menangis, bahu yang naik turun dan gerakan tangan Impi yang sesekali mengusap wajahnya.

"Ternyata bener ya Mpi luka nya sedalam dan sehebat itu." Gumam Maria dengan suara yang sangat kecil hingga Impi tetap tak menyadari kehadiran Maria.

Maria yang takut Impi mengetahui keberadaan nya pun langsung turun ke bawah dan menunggu di tangga, sekaligus menjaga Impi, takut jika ada yang ingin menuju Roftoop dan mengetahui bahwa Impi tak baik-baik saja.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang