Selimut

3 0 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 07.45 Impi baru saja terbangun karna Ia merasa bahwa tenggorokan nya sangat terasa kering. Hingga Impi pun beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar untuk mengambil minum.

"Ternyata pada belum balik." Ucap Impi sambil berjalan ke arah Pantry yang disediakan oleh Villa tersebut.

Saat Ia sedang meneguk air yang berada di botol Tumblr nya, Ia terkejut dikarenakan ada sosok laki-laki yang sedang tertidur pulas di sofa yang berada tak jauh dari Pantry tersebut. Impi pun akhirnya berusaha mendekat untuk memastikan siapa yang sedang tertidur karna sepengetahuan Impi semua anak sedang pergi untuk melihat Sunrise sekaligus sarapan.

"Ah ternyata Semesta."

Dipandangnya lekat-lekat wajah Semesta yang sedang tertidur pulas sambil meringkuk. Mungkin Ia kedinginan.

Impi langsung membuka ponsel miliknya dan mengecek suhu terkini.

"Sial, ini 12 derajat dan dia tidur ga pake selimut, beruang kutub ni orang? apa gimana dah." Oceh Impi sambil melihat suhu di ponsel nya.

Impi pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Namun ada yang aneh.

"Kalo sampe ni anak sakit Gue ikutan repot harus Extend disni beberapa hari, gausa kepedean." Ucap Impi sambil menyelimuti tubuh Semesta dengan selimut yang Ia bawa.

Iya, benar. Impi ke kamar untuk mengambil selimut untuk Semesta yang terlihat kedinginan.

~ Hm sepertinya Impi mengetahui isi pikiran para pembaca ~

~~~~~~

Impi kembali ke Rooftop kali ini dengan segelas teh yang sudah Ia seduh, Impi sangat menyukai teh dan kopi bahkan Ia membawa merk teh dan kopi kesukaan nya. Ia akan merasa harinya sangat tak berharga apa bila tah meminum teh dan kopi kesayangan nya itu.

"Mpi!" Panggil seseorang dari arah belakang.

"Hai Mar, udah pada balik ya?" Jawab Impi yang sudah menoleh ke arah Maria.

~Yah kirain Semesta xixixi ~

"Gue ambil teh yang ada di atas meja rias, Gue tau itu punya Lu." Ucap Maria sambil menunjukan secangkir teh di tangan nya.

"Hm." Jawab Impi.

"Boleh apa kagak nih?" Tanya Maria lagi.

"Itu teh udah Lu seduh ngapain pake tanya Gue lagi setan." Ucap Impi dengan wajah datarnya.

"Hehehe lebih ke ngasih tau aja sih."

Maria pun akhirnya bergabung dengan Impi yang duduk di pinggir Rooftop sambil menikmati suasana dingin dan Gloomy pada saat itu.

"Luka nya bertambah tapi sakitnya gak hilang juga kan Mpi" Ucap Maria dengan mata yang terus menatap lurus ke depan.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang