Darah

0 0 0
                                    

"shit." Umpat Gadis itu yang bangun dari tidur nya dikarenakan ketukan kencang dari pintu rumahnya.

Impi langsung bergegas ke arah pintu untuk membuka kan pintu, sebenarnya Ia tau siapa yang akan datang.

"Anak gadis belum bangun jam segini." Ucap Laki-laki paruh baya ini.

Namun Impi tak menggubris ucapan Papa nya Ia hanya fokus pada perempuan di belakang Papa nya. Perempuan yang sangat Ia benci.

Berbeda dengan Impi yang terlihat marah Perempuan paruh baya itu tersenyum hangat lalu menghampiri Impi dengan niat memeluknya.

"Aku mandi dulu." Ucap Impi yang melangkah mundur dan masuk ke dalam rumah.

Papa Impi yang sudah ingin marah terhadapnya langsung di tahan tangan nya oleh sang istri.

"Jangan mas, Aku gapapa kok. Mungkin Impi masih ngantuk." Ucap Wanita berumur 38 tahun itu.

Impi mengahbiskan 2 jam waktunya untuk berada di kamar mandi ntah apa yang gadis bodoh itu lakukan.

"Assalamualaikum." Sahutan salam terdengar oleh Papa dan Mama Impi yang berada di ruang keluarga.

"Aku aja mas yang buka." Ucap Mama Impi yang sudah berdiri dan Papa Impi yang mengangguk.

"Walaikumsalam." Jawab Fiona sambil membuka pintu.

"Eh maaf tante kita cari Impi, kita temen kampusnya Impi." Ucap slaah satu gadis yang berdiri depan pintu.

"Oh ya yaampun, akhirnya tante bisa ketemu kalian. Ayok nak masuk." Ajak Fiona kepada mereka.

"Pa, ini ada temen-temen nya Impi." Ujar Fiona.

"Oh iya silahkan masuk, ini temen Impi dari mana."

"Kita temen kampus nya Impi Om." Jawab Sarah.

"Yaudah kalian masuk aja ke kamar Impi, dia masih mandi. Biasa lah anak gadis mandi nya lama." Ucap Mario pada ke empat teman Impi.

"Yaudah Om kita permisi ke kamar Impi ya." Ucap Maria.

"Silahkan, silahkan." Ucap Mario dan Fiona bersamaan.

Saat mereka memasuki kamar Impi kamar itu masih kosong dan gelap.

"Kayaknya dia masih mandi deh, hidupin dulu aja lampu nya."

Ketika lampu sudah di hidupkan betapa kagetnya mereka berempat melihat kamar Impi yang sudah berceceran darah menetes dari kasur hinggu kamar mandi.

"Ngapain kalian?" Tanya Impi yang baru saja keluar dari kamar mandi nya.

Sontak ke empat gadis itu langsung melihat ke arah Impi dan menelusuri sekujur badan Impi.

"Lu kenapa? Ini darah apa?" Tanya Sarah bertubi-tubi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang