Salah

2 0 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 03.30 dini hari yang artinya mereka sudah harus bersiap untuk bergegas melihat Sunrise. Namun berbeda dengan Impi yang masih setia duduk di pinggir danau itu. Gadis itu sudah tidak menangis dan juga sudah tak menjerit seperti di awal namun fikiran nya masih sangat kacau.

Begitu pula dengan Semesta yang masih setia memperhatikan Gadis itu dari kejauhan. Sampai Ia harus mengabari Samudra.

"Sam, tolong chat di grup untuk semuanya kumpul ya." Tulis Semesta pada Samudra.

"Lah Lu dimana ego, ini anak-anak udah pada bangun." Balas Samudra.

"Gue lagi di luar bentar, udah cepet chat gitu ke grup. Gue OTW balik Villa." Balas Semesta.

"OK."

Setelah mengabari Samudra, Semesta pun langsung beranjak dari tempatnya dan akan menunggu Impi di tempat yang sekiranya Impi tak akan melihatnya.

Ting....

Bunyi yang berasal dari Handphone Impi dengan segera Impi membukanya.

"Guys yuk bangun, siap-siap bentar lagi kita OTW ya." Tulis Samudra yang dibagikan ke Grup.

Impi yang membaca pesan itu pun langsung melihat ke arah pergelangan tangan nya yang terdapat jam tangan kecil berbentuk kotak itu.

"Ternyata Gue udah cukup lama disini, makasih ya untuk tempat indahnya. Gue harap Gue suatu saat bisa kesini lagi, I Wish." Ucap Impi.

Setelah itu Impi langsung bergegas untuk kembali ke Villa begitu pula Semesta yang masih setia menunggu Impi di gubuk kecil yang berada disana, sepertinya gubuk itu milik salah satu penjual yang berada disana.

Impi terus berjalan diikuti oleh Semesta yang terus memperhatikan Gadis itu dan Semesta menyadari suatu hal yang aneh dari Gadis itu. Lengan bajunya terdapat darah.

~~~~~

"Mpi Kamu darimana?" Tanya April yang sedang memakai sepatunya.

Impi sudah memasuki Villa namun Semesta masih menunggu di luar Ia tau jika Ia masuk bersamaan dengan Impi, Impi dan teman-teman nya akan berfikiran buruk.

"Dari minimarket beli Ice cream." Jawab Impi yang sedang membuka jaket yang Ia kenakan.

"Ini dingin tau nanti Kamu pilek." Ucap April dengan perhatian.

"Thx tapi Gue gak akan kenapa-kenapa." Jawab Impi singkat dan langsung menaiki tangga untuk ke kamar.

Sesampainya di lantai 2 Impi melihat semua teman-teman nya sedang bersiap-siap, ada yang sedang memakai jaketnya, memakai sepatu dan lainya. Impi yang melihat Sarah, Tania dan Maria sedang berkumpul langsung menghampiri mereka.

"Gue gak ikut ya, Gue gak kuat dingin." Bohong Impi kepada ketiga teman nya yang sebenarnya ingin bertanya darimana Gadis itu namun mereka urungkan dikarenakan wajah Impi yang sangat terlihat lelah.

"Iya Mpi, Lu istirahat aja nanti kalo kita udah pada balik kita bangunin kok." Ucap Sarah sambil tersenyum.

Tania yang masih tak percaya apa yang dikatakan Impi dan kebingungan darimana Impi dan mengapa wajah Impi terlihat sangat lesu. Berbeda dengan Maria yang terlihat seperti mengerti keadaan Impi.

Semesta yang baru saja menaiki lantai 2 langsung diserbu pertanyaan oleh Samudra.

"Darimana aja Lu Ta?" Tanya Samudra.

"Dari minimarket beli Ice cream." Jawab Semesta yang sedang membuka jaketnya.

"Sama April? Ciee." Ucap Samudra yang membuat seisi ruangan menjadi tertawa dan ikut menggoda Semesta.

Sedangkan Semesta yang tak mengerti pun langsung menoleh ke arah belakang dan menemukan April yang berada di belakang nya seolah mereka pulang bersama.

April hanya diam sambil tersenyum tapi di sisi lain Ia bertanya-tanya.

"Tadi Impi beli Ice cream di minimarket sekarang Semesta, apa mereka pergi bareng?" Tanya April di dalam hatinya.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang