"Kak Raka tunggu!!"
Zitha langsung berteriak saat melihat keberadaan Raka yang tidak jauh darinya.
Melihat cowo itu berhenti, Zitha pun langsung bergegas cepat menghampiri kakak kelasnya itu. Ia tidak perduli dengan tatapan-tatapan siswa-siswi yang terlihat penasaran."Selamat pagi, kak!" sapa Zitha setelah berada di hadapan Raka. Ia mengangkat sudut bibirnya, ia sengaja berbicara dengan keras agar para siswi disana cemburu dengannya karena bisa berinteraksi dengan Raka.
"Pagi...kenapa?" balas Raka.
"Boleh bicara sebentar? Tapi jangan disini, banyak manusia-manusia kepo!" katanya sembari mengisyaratkan matanya ke belakangnya.
Raka mengerti dia pun mengajak Zitha menjauhi kerumunan. Sebelum pergi Zitha menyempatkan waktunya untuk meledek para fans-fans Raka.
"Bye.. gue mau ngobrol sama kak Raka...awass iriii..." katanya membuat siswi-siswi disana geram.
Kembali ke tujuannya, mereka berbicara di depan lab.kimia.
"Kenapa?" tanya Raka.
"Itu kak...semalem kakak yang udah nemuin Tasya, yah?" ucapnya ia mengetahui itu dari Sakara.
Raka hanya mengangguk kecil, "Kenapa bukan kakak yang ngater Tasya ke rumah?" tanyanya namun Raka hanya diam saja.
Zitha juga diam, lalu dia mengangguk paham, "pasti kakak belum siap ketemu sama tante Riana kan?"
"Belum waktunya gue dateng kesana," jawab Raka.
"Ouh gituh yah. Kalau misalnya kakak mau ke rumah Tasya juga, gapapa kok. Nanti gue yang temenin, gue yakin tante Riana masih mau terima kakak. Kemarin aja waktu kakak ketemu om Ardian, baik-baik aja kan? pasti ketemu tante Riana juga ga akan masalah."
"Zitha..."
"Yaa?"
"Udah gue bilang, lo ga usah urusin masalah gue. Fokus aja sama diri lo, gue bisa ngatasin masalah gue sendiri."
"Kalau bisa sendiri, kenapa sampe 5 tahun?" ucap Zitha membuat Raka diam, "Kak... Kakak itu ga salah, kenapa kakak diem aja sih? kakak rela aja di benci, padahal itu bukan salah kakak!"
Raka menghela napasnya, "Gue ada urusan," ucapnya langsung pergi dari sanah.
"Kak!" Zitha tahu Raka menghindari pertanyaannya.
"Gue bakal pastiin kak, kalian balik lagi kaya dulu. Itu janji gue!!"
🍁🍁🍁
Suasana kelas 11 IPS 2 yang semula bising mendadak hening ketika seorang gadis memasuki ruangan itu.
Dara. Dia mengkerutkan keningnya karena melihat tatapan teman-teman kelasnya yang aneh.
"Apaan sih? Kenapa liatin gue kaya gituh dah?!" sewot Dara karena merasa risi.
"Najis banget!! Gue kira cuman nakal doang, tapi sadis juga yah?"
"Tega banget lo, Dar. Gue ga nyaka lo bakal sesadis itu, kita tau lo ga suka sama si Tasya, tapi ga segitunya dong!!"
"Ga sudi banget gue satu kelas sama dia!!"
"Lagian kenapa lo masih bisa masuk sekolah sih? Seharusnya lo di keluarin!!"
Dara diam mendengar makian demi makian yang teman-temannya lontarkan. Ia tidak mengerti mengapa semua memaki dan menyalahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship of the Heart (Tamat)
JugendliteraturFriendship of the Heart adalah kisah persahabatan yang terguncang oleh persaingan cinta dan kebencian. Mereka terjebak dalam serangkaian kesalahpahaman yang begituh rumit. Konflik dan pengkhianatan menghancurkan kepercayaan mereka. Akan kah semua...