Annyeong💐
*
*
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 ʀᴇᴀᴅɪɴɢ
"SAYA INGATKAN KEMBALI!!! ikuti jalan yang sudah di tentukan, jangan sok tau ngambil jalan pintas lain..." Tegas Pak Elga mengarahkan anak didiknya untuk menjelajahi hutan dengan jalan yang sudah ditentukan oleh panitia. "Dari sini kalian harus sampai di pos satu... Disana sudah ada Bu Mira dan Pak Reihan yang akan menjelaskan kembali kemana kalian pergi...MENGERTIII???""SIAP... MENGERTIII PAKK!!"
"Baiklah kalian boleh pergi sesuai urutan kelas..... Dipimpin oleh kelas 10 terlebih dahulu dan seturusnya hingga kelas 11!"
Semua anak-anak pun langsung bergegas pergi dengan tertib.
Tasya dkk yang tidak mau sedak-sedakan mereka memilih berjalan paling akhir dari rombongannya.
"Ck! Gembel banget dah engga ada sinyal terus dari kemarin!!" kesal Zitha sampai berjalan kesana kemari sembari mengangkat ponselnya tinggi-tinggi agar bisa mendapatkan sinyal.
"Namanya juga di hutan" celetuk Julva yang berjalan di sampingnya.
"Zitha jalannya yang bener lo... keseleo mampus dah lo!" tegur Rafa yang berjalan dibelakangnya.
Zitha langsung menoleh kebelakang. "Ceritanya lo perduli sama gue nih?" ucapnya sembari senyum-senyum tidak jelas membuat Rafa langsung mengindikkan bahunya.
"Dih! Gue cuman ogah kalau gue harus gendong lo nanti!"
"Lah? Emangnya gue mau minta gendong lo?.... Dih! Kaya engga ada orang lain aja!"
Rafa menjitak kepala Zitha. "Emang ga ada... Cuman gue doang cowonya..."
"Ck! Biasa aja kali!" kesal Zitha sembari mengusap kepalanya.
Julva yang memerhatikan itu menggelengkaan kepalanya. Sudah hal biasa jika mereka berdebat. Tapi ada hal aneh yang ia rasakan... Tasya!
Gadis itu sejak tadi diam saja, Julva pun langsung menghampiri Tasya.
"Are you okay?" tanya Julva sembari menepuk pundak Tasya.
"Hah?"
"Lo dari tadi diem aja... Lo gapapa??" tanya Julva kembali.
"Gapapa....cuman lagi mikir aja" jawabnya.
"Mikir apa?"
"Mikirin kenapa gue harus mikir hehehe~~"
"Gue serius, Sya!"
"Gue juga... Udah lah gue gapapa... Ayo posnya udah ada di depan!" Tasya pun langsung berjalan terlebih dahulu menyusul Zitha dan Rafa yang sudah bergabung dengan yang lainnya.
Mereka pun langsung mendengarkan penjelasan Pak Reihan dan Bu Mira tentang jalan selanjutnya yang akan mereka lalui.
"Untuk sampai ke Pos dua... Kalian harus jalan lebih hati-hati karena jalannya menanjak dan melewati beberapa jurang kecil..." ucap Bu Mira.
Zitha mengangkat tangannya karena ingin bertanya. "Bu saya mau tanya... Saya belum ngerti... Emangnya kita mau kemana sih? Dari awal di suruh jalan doang.... Tujuan akhirnya kemana emang?" tanyanya dan diangguki lainnnya juga yang belum paham.
"Untuk itu akan dijelaskan oleh Sakara dan Raka di pos selanjutnya..." jawab Pak Reihan.
Mendengar nama Raka disebut Tasya langsung menatap kedepan. "Plss deh... Kenapa setiap gue mau ngehindarin dia... Ada aja halangannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship of the Heart (Tamat)
Fiksi RemajaFriendship of the Heart adalah kisah persahabatan yang terguncang oleh persaingan cinta dan kebencian. Mereka terjebak dalam serangkaian kesalahpahaman yang begituh rumit. Konflik dan pengkhianatan menghancurkan kepercayaan mereka. Akan kah semua...