Hari weekend tiba, yang seharusnya hari ini Tasya full day istirahat dirumah. Namun harus diganggu dengan kedatangan makhluk Tuhan yang paling cantik menurutnya sendiri:v
Zitha. Siapa lagi, yang berani masuk ke kamar tampa seizinnya. Dengan sangat tidak berdosanya gadis itu membangunkan Tasya dengan cara meniupkan terompet pas di daun telinganya.Dan bukan itu saja dengan rasa sopannya gadis itu mengobrak-abrik lemari hingga isinya menjadi berantakan.
"Cepet mandi, gue tunggu dibawah!" Kata Zitha setelah menemukan baju yang pas untuk Tasya gunakan hari ini.
Tasya berdecak kesal, sudah dibangunkan dengan cara elite hingga membuat telinganya berdenging. Sekarang disuruh mandi di pagi buta seperti ini. Itu katanya, tapi nyatanya diluar udah siang:v
"Ya elah! Ganggu aja lo, gue mau tidur!" kesal Tasya sembari menarik selimutnya lagi.
"Astaga! Ini udah siang neng. Noh liat jam, lo lupa kalau hari ini kita ada acara?" ucap Zitha sembari menaruh tangannya di pinggang.
Tasya mengangkat sebelah alisnya. Dan situ Zitha langsung memutar bola matanya dengan malas, sudah ia duga jika gadis itu melupakan acara yang sudah mereka buat beberapa minggu lalu. Yaitu, memberi suprise kepada Julva yang hari ini berulang tahun.
"Kita mau kasih kejutan buat Julva, masa lo lupa. Dasar! Masih muda udah pikunan aja!" dengus gadis itu.
Mendengar itu Tasya langsung menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal. Sungguh ia melupakan itu, maklum orang sibuk.
"Cepetan siap-siap. Gue tunggu di bawah, laper gue belum sarapan. Untungnya tante Riana masak..." ujarnya sembari berjalan keluar kamar Tasya.
Setelah kepergian Zitha, gadis itu langsung bergegas mandi.
Butuh waktu kurang lebih setengah jam dia ber siap-siap membuat Zitha kesal. Tapi untungnya ia menunggu sembari makan jadi masih bisa memaafkan Tasya untuk kali ini.
"Kenapa ga rayain di rumah aja?" tanya Riana--Bundanya Tasya. "Kalau dirumah nanti bunda buatin kuenya loh."
"Itu nanti aja di ulang tahun aku Tan~~hehe" jawab Zitha.
"Dih! Siapa yang mau rayain ultah lo?" beo Tasya dengan sinis sembari tangannya meraih roti bakar yang sudah di siapkan Bundanya.
Zitha memanyunkan bibirnya. "Tante Riana--yah kan Tan? Tante mau rayain ultah aku?"
Riana mengangguk kecil. "Iyaa, nanti kita rayain disini yah, tante buatin kue special untuk kamu!" timpalnya, membuat Zitha tersenyum bahagia sembari mengejek Tasya.
Ting!!
Notif pesan berbunyi Zitha pun langsung memeriksanya.
Rafael
: Lo dmn njirr??
: Gw kek orang dongo diem diatas pohon sambil pegang keranjang!Membaca pesan itu Zitha tertawa hingga Tasya yang melihatnya langsung mengkerutkan keningnya.
"Kenapa?" tanya Tasya.
Zitha tak menjawabnya melainkan dia mengklik icon telepon, untuk menghubungi Rafa.
"Woyy lo dimana?---eh! Anying! Semut sialan, gue digigit!" Rusuh Rafa disebrang sanah karena ada segerombolan semut yang menggigit kakinya.
"Lo ngapain diatas pohon, anjir?" tanya Zitha dengan tertawa.
"Ck! Lo kan bilang gue suruh taburin bunga kalau si Julva dateng!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship of the Heart (Tamat)
Roman pour AdolescentsFriendship of the Heart adalah kisah persahabatan yang terguncang oleh persaingan cinta dan kebencian. Mereka terjebak dalam serangkaian kesalahpahaman yang begituh rumit. Konflik dan pengkhianatan menghancurkan kepercayaan mereka. Akan kah semua...