2. Dia itu GGG

212 70 6
                                    

"Semua yang terjadi telah ditetapkan dalam takdir semesta ini."
= Friendship Of The Heart =

***

"Rafa! Berhenti!" Ditengah perjalanan Tasya meminta Rafa untuk menghentikan motornya.

"Kenapa? rumah lo masih jauh," tanya Rafa setelah berhenti pas di halte Bis.

Sebelum menjawab Tasya turun terlebih dahulu "Sampe sini aja, gue ada urusan,"


"Urusan apa? Udah mau hujan ini."

"Gue mau ke tokok buku dulu, nyokap gue nitip buku resep, " katanya yang baru teringat akan pesan bundanya tadi pagi. Untung saja Tasya mengingatnya kalau tidak nanti dia kena omel karena lupa membeli pesanan bundanya itu.

"Ya udah gue anter,"

Tasya langsung menggeleng menolak "Nggak perlu. Lo balik istirahat aja sana, lo pasti cape seharian ini."

"Mampir sebentar doang ga akan lama ini, ayo gue anter!"

Rafa tetap kekeh untuk menemaninya. Tasya pun sudah tidak bisa melarang lagi. Karena percuma, Rafa lebih keras kepala darinya.

Tak mau berlama-lama, masuk kedalam tokok Tasya langsung mencari apa yang perlu ia beli tampa berkeliling dahulu.

"Udah itu doang? Lo ga mau beli buku lain?" Tanya Rafa memastikan sebelum pergi ke kasir.

"Udah ini aja."

Setelah melakukan transaksi mereka segera pergi. Rafa izin untuk mengambil motor yang ia titipkan ke ruko depan sedangkan Tasya menunggu di depan tokok buku sembari memainkan ponselnya.

Senyumnya seketika terukir di wajahnya saat mendapatkan pesan dari Papanya.

Papa♡
: Kamu dimana?
: sudah pulang sayang?

Anda
Aku lgi di toko buku, Paa :

Papa♡
: Papa di rumah

Anda
Seriuzzz?? :

Papa♡
: iya...
: Papa jemput yah

Anda
Ga perlu, Paa. Aku plng naik bis aja :

Papa♡
: Baiklah... Kamu hati-hati di jalan yah
: Papa tunggu di rumah.


Setelah satu bulan di luar kota mengurus perusahaan Opahnya akhirnya Papanya itu pulang, Tasya sangat senang mengetahuinya.

Bunyi klakson terdengar, Tasya pun langsung mendekati Rafa, "Raf, kayanya gue balik naik Bis aja, soalnya gue masih ada urusan, lo balik duluan aja yah."

"Mau kemana lagi? Biar gue anter."

Kali ini ia tidak memberi kesempatan untuk Rafa, "Ga usah yah, lo balik aja.  Bye... sampai jumpa besok!" Setelah berkata seperti itu Tasya langsung pergi.

Urusan lain yang di maksud Tasya itu, ia ingin membelikan sesuatu untuk Papanya dulu. Tasya sengaja menyuruh Rafa untuk pulang, karena dia tidak mau merepotkan cowo itu lagi.

Setelah berkeliling Tasya pun memutuskan untuk membeli Martabak. Makanan favorit Ardian, Papanya.

Saat sedang menunggu pesanannya, ponselnya terus saja berbunyi notif masuk. Tasya pun segera memeriksanya.

Friendship of the Heart (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang