galaksi 5

5.7K 199 2
                                    

Bukannya menjawab pertanyaan dari keponakannya, reksa pergi begitu saja meninggalkan galaksi seorang diri, karena reksa tau sejak kecil galaksi sangat takut dengan suasana di dalam rumahnya apa lagi rumah yang di tempati areksa adalah rumah peninggalan dari nenek buyutnya berarti rumah itu sudah sangat tua.

Galaksi yang di tinggal begitu saja merasa kesal dengan sang om paling nyebelin di seluruh jagat raya bahkan seluruh dunia, om areksa adalah om paling di benci oleh galaksi, karena areksa tak seperti Antares.

Saat sedang melamun tiba-tiba saja galaksi merasakan ada orang lewat bahkan sampai bulu jembut galaksi berdiri semua karena Susana yang tiba-tiba menjadi seram.

"Hooh, setan memilik rumah gw tidak ganggu lu ya? Gw disini cuma numpang kalau lu mau gangguin tuh gangguin om nyebelin" galaksi bergumam dengan ketakutan ini yang paling galaksi benci, saat main ke rumah areksa, karena rumah'nya banyak hantu yang sangat sadis.

Pluk, seorang menepuk pundak galaksi dengan tiba² sampai membuat sang pemilik menjerit dengan sangat kencang, bahkan galaksi langsung mengumpat di bawah meja karena ketakutan galaksi bukan main-main.

Areksa yang menepuk pundak galaksi menatap tidak percaya dengan kelakuan galaksi yang sangat ketakutan.

"Hey! Preman kampung kenapa?" Reksa mendekati keponakan bangal yang sedang meringkuk di bawa meja ruang tamu.

"Hussst, om jangan keras-keras itu ada setan pengganggu, dia sangat menyukai gue karena gue ganteng jadi banyak setan disini yang menggoda gue om"

Areksa yang mendengar itu menaikkan alisnya karena ocehan konyol galaksi, yang mengatakan banyak setan yang naksir dengan galaksi.

"Gak, usah mengada² cepat bangun kalau tidak bangun om akan kurung kamu di gudang"

'Gudang' tentu saja galaksi trauma dengan kata itu apa lagi di situ adalah tempat di mana setan pada rumpi atau reuni keluarga, bisa² galaksi menjadi santapan para setan terkutuk. Segeralah galaksi keluar dari kolong meja, tapi karena terburu-buru kepala galaksi sampai terbentur meja.

Jedug.

"Ahhhhh.... shhhhhh... sakittt..."

"Dasar meja keparat berani²nya melukai kepala gue yang sempurna"

"Dasar preman lemah segitu aja kesakitan, mental preman jiwa hello Kitty"

"Apa om bilang?"

"Apa!"

Galaksi yang mendapatkan tatapan seperti itu langsung menciut karena tatapan tajam om sangat berbahaya bisa² ia di jadikan manusia guling oleh om Ter lekdon.

"Tidak om, gue hanya bercanda"

Areksa langsung menatap galaksi tajam karena dia mengatakan tidak sopan dengan orang yang lebih tua dengan sebutan 'lu' 'gue', karena ia sangat membenci akan kata itu,

Dia bahkan tidak segan-segan lagi untuk menampar galaksi yang sudah bertindak tidak sopan dan areksa pun memperingati galaksi untuk tidak menyebutkan kata itu lagi jika sampai mengatakan itu ia akan langsung mengurung galaksi kedalam gudang selama satu minggu.

Jelas saja galaksi takut akan ancaman dari om-nya itu karena ancaman dari areksa tidak main-main jika dia sudah berkata tidak ada yang bisa melarangnya.

Areksa pun segera meminta kepada galaksi untuk mengikuti langkahnya karena ia akan menunjukkan kamar buat galaksi yaitu di lantai dua ujung lorong tempat yang sangat sunyi dan menakutkan.

Setelah sampai di depan kamar galaksi areksa berhenti dan menyuruh galaksi masuk dan istirahat karena besok dia akan bersekolah di sekolah yang sudah ia sediakan bahkan di sekolah itu banyak mata² dari areksa.

Galaksi ragu untuk masuk kedalam kamar itu karena kamar itu adalah kamar bekas Tante kecilnya saat meregang nyawa dan galaksi ingat betul di dalam sana banyak darah berceceran dimana-mana.

"Hm, om bisa tidak kalau gala tidur bersama dengan om saja? Gala takut tidur sendirian"

Ingin rasanya areksa tertawa kencang namun ketawa itu tidak bisa di keluarkan karena tertawanya sudah hilang jadi areksa tidak bisa tertawa. Lantas areksa memegang kening gala yang tidak panas lalu menempelkan kepada pantatnya.

"Pantas saja panas orang gilanya di atas batas" galaksi yang mendengar om mengejek dirinya hanya bisa memanyunkan bibirnya karena sebel dengan om satu ini, andaikan ayah tidak mengirimkan ia bersama dengan si areksa mungkin saat ini ia sedang bersenang-senang bersama para cewe yang memanjakan kontolnya.

"Dimana jiwa preman mu, jiwa pembangkang, jiwa pemberani, jiwa ketua geng motor masa sama setan saja takut"

"Bukan takut om, gala hanya ngeri saja sama para setan yang naksir sama gala, bisa² gala di perkosa trus para setan hamil anak gala gimana? Gala g mau punya anak dari para setan"

"Dan kau bagian dari setan jadi mereka naksir sama kau"

"Sudah masuk dan istirahat karena besok kamu sekolah"

"Om, plis ijinkan gala tidur sama om, gala bener² gak mau tidur sendirian"

Bagaikan anak kecil yang meminta permen kepada orangtuanya, sampai gala memegang kaki areksa memohon agar areksa mengizinkan gala tidur berama dengan reksa.

Mau tidak mau reksa mengizinkan gala tidur bersama dengan dirinya dengan sangat berat hati, karena ia tidak menyukai orang yang mengemis kepada dirinya.

Mendengar areksa mengizinkan membuat gala sangat senang karena gala tidak perlu khawatir akan ketakutannya

Areksa lantas pergi dari situ dan ia pergi menunju ke arah kamarnya dengan di ikuti oleh galaksi yang membawa koper miliknya.

Setelah sampai di kamarnya areksa langsung pergi ke arah kamar mandi karena ia ingin membersihkan badannya yang sangat lengket dengan keringat, ia tidak memperdulikan gala yang ada di dalam kamarnya.

Sambil menunggu om areksa selesai mandi, galaksi melihat sekeliling kamar areksa yang tema kamarnya warna gelap, belum lagi ada benda-benda kuno yang tersusun rapi di setiap ruangan bahkan gala juga melihat sebuah keris kuno yang seperti seekor naga yang sangat indah, namun bagi gala itu sangat menyeramkan melebihi setan yang ada di atas pohon.

"Bisa²nya om mengoleksi benda Kramat, jangan² om penyembah jin sampai dia mengumpulkan benda Kramat" gumam gala yang tanpa sadar areksa mendengar jelas apa yang terlah di katakan oleh galaksi sampai membuat areksa kesal kepada galaksi.

"Kalau ngomong jangan asal jeplak, belum tau rasanya di timpuk sama kontol"

"Hah apa om?" seketika galaksi menjadi budheg tidak mendengar apa yang di katakan oleh areksa bahkan sampai ia mengecek kupingnya takut ada masalah namun ternyata tidak.

"Segeralah mandi karena saya tidak ingin kamar saya bau tidak sedap karena kau belum mandi"

Galaksi pun langsung berlari ke kamar mandi karena jika sudah berkata maka segera di laksanakan karena si duda tua tidak menyukai mengulangi perkataannya.

Karena di dalam rumah areksa hanya menggunakan bokser saja tanpa menggunakan celana dalam maupun baju, areksa yang memang sudah terbiasa seperti itu, apa lagi ia tidur sendirian setelah kematian istri tercintanya.

Di saat areksa sedang berkutat dengan benda pipihnya tanpa menyadari kalau gala sudah selesai mandi ia keluar tidak menggunakan apa² karena gala lupa membawa handuk.

"Om ada anduk gak?"

Deg...

Galaksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang