galaksi 16

4.7K 147 2
                                    

Sebelum galaksi menyelesaikan perkataannya areksa menarik pentil susu galaksi dengan sangat keras, membuat galaksi berteriak dengan sangat kencang, namun itu hanya berapa detik saja karena areksa membungkam mulut galaksi dengan menggunakan mulutnya.

Galaksi langsung mematung dengan perlakuan om-nya itu yang kembali mencium bibirnya kembali membuat dia kembali dengan isak tangisnya., Om-nya sangat kejam kepada dirinya.

"Lihat kan? Kamu nangis dan kamu kalah dari om mulai sekarang kamu harus turuti mau om"

"Mana ada aku hanya kelilipen debu saja, mana ada aku nangis aku ini seorang Genk motor dan sudah keluar masuk penjara jadi mana ada aku nangis"

Areksa tersenyum sinis ke arah galaksi, dia lalu menunjukan video galaksi nangis saat ciuman pertamanya di renggut oleh dirinya dan kedua ya tadi karena di cium kembali.

Galaksi membulat saat om-nya mempunyai rekaman dirinya sedang menangis karena ciumannya di renggut.

Saat galaksi akan merebut ponsel milik Areksa, denga cepat areksa menjauhkan ponselnya dari pandangan galaksi.

"Gimana jadinya kalau semua temen kamu melihat semua ini??"

"Om jangan om, nanti aku malu om"

"Om tidak perduli"

Dia bangkit, menjauh dari galaksi dan dia berjalan ke arah balkon yang hanya menggunakan celana dalam saja membuat galaksi melihat itu meneguk ludahnya sendiri.

"Sadar gal, dia pria jangan buat malu dengan mencintai laki laki, mau di taruh mana muka ku ini yang tampan"

Galaksi merebahkan kembali tubuhnya lalu dia memejamkan mata dia ingin kembali istirahat, karena dia merasa lelah.

Lama kelamaan galaksi pun terdiam kembali dengan sangat pulas sampai tidak terusik akan apa yang di lakukan oleh areksa.

Cup

"Selamat malam sayang semoga mimpi indah, aku akan selalu menjagamu dari siapa pun" gumam areksa kepada galaksi dia pun mencium kening galaksi.

Pagi hari...

Saat ini semua keluarga sedang berkumpul di meja makan, mereka akan sarapan bersama, begitu juga dengan galaksi dan Areksa yang ikut makan sarapan bersama dengan keluarganya.

"Areksa, mama mau kamu tetap tinggal di Jakarta, karena mama tidak ingin kamu pergi lagi" ucap Rania yang tidak ingin putra bungsunya pergi dari dirinya.

Areksa yang mendengar itu pun menatap ke arah mamanya dengan dagunya bertumpu pada kedua tangannya,

"Bukannya mama sudah tau?? Kalau aku tidak ingin tinggal di sini lagi, jadi jangan pernah maksa aku untuk tinggal di sini"

"Tapi ini tetap rumah kamu nak, mama tidak ingin jauh jauh dari kamu"

"Sudahlah ma, lagian tadi bilang kalau mama sudah tidak menganggap aku anak lagi setelah aku berkata keras kepada sky" ucap Areksa.

"Dan satu lagi urus suami mama jangan biarkan dia di goda oleh orag lain" sambung areksa dengan menatap tajam ke arah papa nya.

"Apa maksud kamu, hah??!" Bentak albino karena putranya menuduh dirinya.

Areksa, tidak menggubris perkataan dari papa nya yang pura pura tidak tau, dia pun segera pergi dari ruang makan, dia sudah tidak berselera makan lagi.

"Areksa..!! Areksa..!!" Panggil Rania kepada putranya, tapi tidak di tanggap oleh areksa.

Sagita, yang mendengar Areksa berkata seperti itu merasa curiga kalau mantan suaminya bermain api kembali,

"Jika kamu bermain api lagi aku tidak akan membiarkan itu terjadi, lihat saja aku akan menghancurkan kamu jika sampai kamu menyakiti hati Rania" batin Sagita, karena dia tidak ingin adik angkatnya di sakiti oleh albino.

Dia bercerai dengan. Albino karena ketahuan melakukan hubungan dengan berapa orang wanita sampai membuat dia jijik dan dia memutuskan untuk bercerai dari albino.

Tapi albino menahan putrinya dia tidak mengizinkan dirinya membawa putrinya, dan disitu mereka sempat ribut sampai albino mengancam akan membunuh kedua orang tuanya jika Sagita membawa Natasha pergi dari kediaman gibraltar.

Akhirnya Sagita pasrah meninggalkan Natasha di kediaman itu, tapi dia mempercayakan seorang wanita sebagai perawat Natasha, dia adalah Rania.

Rania berjanji akan menjaga Natasha, seperti dia menjaga putri kandungnya., Di situlah Sagita mempercayakan Rania. Dia pun pergi dari kediaman itu.

*

*

*

*

Saat ini Areksa sedang berada di perusahaan milik Natasha, yang sebentar lagi akan berpindah kepemilikan menjadi milik galaksi putra tunggal dari Natasha.

"Jems, selidiki siapa yang sudah berani korupsi di perusahaan kak Natasha? Saya tidak akan membiarkan dia lepas jika terbukti bersalah"

"Baik tuan aku akan mencari tau, siapa dalang dari karyawan kita yang melakukan penggelapan uang perusahaan"

"Bagus, cepet kerjakan" ucap Areksa, yang langsung duduk di kursi kebesaran miliknya, karana di situ ada kursi kebesaran miliknya dan kursi kebesaran milik Natasha.

Drttt... Drttttt... Drtttt.

Ponsel milik Areksa terus saja bergetar, membuat areksa kesal karena saat ini dirinya sedang mengerjakan laporan yang ada di meja kerjanya.

"Apa!!" Bentak areksa kepada seorang di sebrang telpon karena mengganggu jam kerjanya.

"Om-" belum sempat berbicara sudah kembali di bentak oleh areksa.

"Apa kamu tidak tau kalau saat ini saya sedang bekerja?? Jadi jangan ganggu saya!!" Bentak areksa yang marah kepada keponakannya itu yang menelpon dirinya.

Dia kembali melanjutkan pekerjaannya, karena di tinggal sebentar dokumen sudah begitu banyak di meja kerjanya.

Tokk... Tokkk

"Tuan"

"Masuk"

Jems masuk kedalam ruang kerja tuannya, dan dia menyerahkan berkas yang berisi tentang orang orang yang sudah berani melakukan penggelapan perusahaan.

"Ini semua data mengenai orang yang sudah berani melakukan penggelapan perusahaan" ucap jems.

Areksa menerima berkas itu dan dia mulai membaca itu dengan sangat teliti sampai dia tersenyum sinis melihat siapa orang yang sudah berani melakukan penggelapan.

"Siapkan ruang meeting sekarang, kita harus lakukan apa yang harus kita lakukan sejak dulu, dan aku tidak akan membiarkan dia menikmati hasil kerja kerasku" ucap Areksa.

Areksa pun kembali berkutat dengan berkas berkas sampai ponselnya kembali berbunyi lagi, dengan marah dia mengangkat panggilan telepon dari seseorang.

"Sudah aku katakan aku sibuk!!" Bentak areksa.

"Apa begini cara kamu bicara dengan mama??" Bentak Rania.

"Mama? Ada apa mama telpon??"

"Apa kamu memang tidak memperdulikan anak kamu, hah? Sekalipun anak kamu mati?' ucap Rania.

Mendengar apa yang mama nya katakan membuat areksa terdiam dia tidak mengerti apa yang di katakan oleh mamanya.

"A..a..a. apa maksud mama?" Tanya areksa terbata bata terkejut dengan apa yang mamanya katakan.

"Putra kamu jatuh dari tangga dan sekarang Putramu dalam keadaan krisis, jika kamu menyayangi putramu pergi ke rumah sakit segera, tapi jika kamu tidak menyayanginya maka dengan terpaksa kamu akan kami anggap kamu sebagai orang lain"

Medengar itu Areksa mematikan sambungan telpon lalu dia berjalan keluar dari perusahaan dan dia berjalan ke arah parkiran.

Areksa mengendarai mobil dengan sangat kencang, dia tidak memperdulikan jalanan, sampai dia tidak menyadari ada sebuah mobil dari samping mengarah kepada mobil areksa.

Brakkkkkkkk!!

Galaksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang