galaksi 21

3.4K 132 4
                                    

Teriakan melengking galaksi membuat semua orang terkejut, mendengar perkataan dari galaksi, yang mengatakan kalau anak dari Arthur sedang tidak baik baik saja.

Arthur yang akan pergi meninggalkan teras terkejut dan berbalik arah menatap ke arah galaksi dengan tatapan yang bertanya kepada galaksi.

Sedangkan si pemilik teriakan itu hanya cengengesan saja, dia saat ini sedang salting karena di lihat oleh mereka.

Jems kesal dengan si galaksi yang selalu saja membuat masalah, padahal niat dia adalah hanya ingin darah tuan Arthur saja tanpa memberi tau kan kepada mereka kalau areksa adalah anak dia.

"Apa maksud dari perkataan mu itu?"

"Ya, areksa anak kandung kamu dengan nyonya rania"

"Mana mungkin aku punya anak dengan Rania? Rania bilang kalau dia tidak bisa punya anak" ucap Arthur.

"Om nggak usah banyak omong, sekarang om ikut dengan kita, karena sekarang anak om sangat membutuhkan banyak darah, bukannya darah om o Rhesus negatif?" Tanya galaksi kepada si om tanpa ada sopan.

"Ya, darahku adalah o Rhesus negatif" ucap Arthur.

"Darah si om sama areksa adalah sama, jadi dia sudah di pastikan anak si om, jika om tidak menyelamatkan dia udah di pastikan anak si om mati, dan om menyesal,, tamatt" ucap galaksi membuat jems menatap ke galaksi dengan jengah, bisa bisanya di situasi seperti ini dia masih bisa bercanda.

Arthur berpikir sejenak, sebelum mengambil keputusan dia menatap ke arah ke-dua orang tuanya, meminta persetujuan. Karena mereka tau mereka sangat membenci Rania.

"Pergilah nak, jika benar dia anak kamu selamatkan, mama tidak ingin kamu menyesal tidak menyelamatkan putramu, walaupun kami sangat membenci Rania, tapi dia sudah melahirkan darah daging kamu, jadi mama mengizinkan kamu pergi"

"Nanti kami akan menyusul ke jakarta untuk menemui kalian, sekalian mama juga ingin meminta penjelasan kepada Rania"

"Baik ma"

"Pak, siapkan mobil untuk putra ku pergi ke jakarta" ucap tuan Robin.

Keluarga Walker adalah keluarga terkenal di Asia, bahkan perusahaan sudah menduduki perusahaan Eropa yang sangat besar, sampai ke Indonesia, keluarga Walker hanya memiliki satu anak Arthur Walker, sosok pria dingin, kejam dan datar dia seorang CEO di perusahaan Walker group.

Dia menikah dengan seorang wanita yang bernama Armenia Bahrain , namun mereka bercerai saat Arthur mengalami kelumpuhan, dan itu membuat keluarga Walker marah besar kepada Rania bahkan. Mereka mengusir Rania dengan sangat tidak manusiawi, dan kabar perceraian sampai ke media, dan kabar pernikahan Armenia dengan pengusaha sukses bernama Albano Gibraltar duda anak dua pun langsung tersebar.

Padahal perceraian Rania dengan Arthur baru satu minggu, tapi pernikahan sudah tersebar di kalangan pengusaha dan media.

Membuat Arthur dan keluarga pergi ke Semarang tempat kelahiran ibu dari Sarasvati, karena tempat itu adalah paling aman untuk menenangkan Arthur yang memiliki tempramental yang sangat tinggi, mereka takut akan membunuh mereka.

Jadi mereka membawa Arthur ke Semarang, dan itu membuat nenek Arthur mengutuk rania, karena dia sudah menghancurkan cucu tunggalnya, puluhan tahun Arthur terus mengurung dirinya di dalam kamar bahkan dia tidak ingin terapi lagi.

Dan kekayaan sementara di pegang oleh asistennya Arthur.

Di dalam perjalanan dia sangat senang karena dia bisa memiliki seorang anak, apa lagi dia didiagnosis tidak bisa memiliki seorang anak lagi.

Jadi mendengar kabar kalau dia memiliki seorang anak dia benar benar sangat bahagia.

"Sepertinya kamu sangat bahagia banget?" Tanya galaksi yang duduk di sebelah Arthur. Saat ini mereka sedang berada di pesawat, agar perjalanan mereka cepet sampai.

Berapa menit mereka sudah mendarat di Jakarta, mereka langsung keluar dari pesawat, bahkan sudah di jemput oleh asisten pribadi Arthur.

Johan Cruyff.

Johan yang mendengar kabar kedatangan tuan Arthur ke Jakarta langsung menjemputnya di bandara, karena Johan tau setelah kejadian itu dia tidak pernah kembali lagi ke Jakarta bahkan dia mengurung dirinya di dalam kamar.

"Selamat datang tuan Arthur!!" Salam Johan bersama dengan bawahannya yang lain.

"Hm"

"Semua sudah siap tuan"

"Antarkan kami ke rumah sakit"

"Baik tuan"

Sedangkan galaksi melongo melihatnya, dia tidak tau sekaya apa seorang Arthur sampai dia di jemput dan di kawal oleh ratusan orang.

"Sepertinya pak tua orang sangat kaya? Nggak ada salahnya kan jadi istrinya? Tapi dia tidak ngac*Ng lagi gimana dong? Tapi kan dia bisa di tusuk nggak ada salahnya juga kalau aku jadi seme si pak tua, dari pada di jadiin botita sama si om galak itu" batin galaksi, tapi bisa di baca oleh Arthur lewat ekspresi wajahnya.

"Apa yang kamu pikirkan? Jangan sekalipun macam-macam dengan saya atau aku penggal kepalamu"

"Hehehe.. pak tua ini seperti cenayang aja apa yang gue pikirin, jadi nggak ada salahnya bukan?"

"Nggak sudi sama bocah tengik seperti kamu"

"Cocote.. gue di sebut bocah tengik? Whhh nggak bisa nih gelut yuk pak tua?"

"Aku nggak akan merestui kamu"

"Yahhh, jangan gitu om ancamannya serem amat"

"Sudahlah ayok pak tua kita berangkat, pasti pak tua sedang di tunggu darahnya oleh areksa si manusia balok es" ucap galaksi.

Namun saat galaksi akan berjalan ke arah mobilnya langsung di cegah oleh jems, dia menatap ke arah galaksi.

"Gal, apa kamu tau jika sampai areksa tau, kamu bisa habis, karena dia tidak akan pernah memberitahu kepada tuan Arthur, sampai waktu yang tepat"

"Jems, apa kamu sadar? Kedatangan kita ke sana adalah untuk meminta tuan Arthur mendonorkan darah kepada om areksa, jadi otomatis mereka akan mengetahui kalau areksa adalah anak dari tuan Arthur"

"Dan kamu mikir, kita sudah membicarakan konsekuensinya, yang akan terjadi"

"Dan ya jika kita tidak memberitahu mereka yang sebenarnya mereka tidak akan pernah menyelamatkan om areksa"

Galaksi langsung pergi masuk dalam mobil yang di tumpangi oleh Arthur, dan disusul oleh jems, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menunju ke rumah sakit tempat areksa di rawat.

Selama perjalanan suasana di dalam mobil sangat sunyi tanpa ada yang bicara, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

Sampai di mana mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah sakit yang sangat megah bahkan para pekerjanya bukan orang sembarangan.

"Selamat datang tuan Johan Cruyff! Satu kehormatan bagi kami kedatangan tuan terhormat seperti anda"

"Hm" dehem Johan dia pun mendorong kursi roda milik Arthur menunju ke ruangan areksa dengan di ikuti oleh jems dan galaksi.

Para pembisnis tentunya tau siapa Johan, Johan adalah asisten kepercayaan Arthur untuk merawat perusahaan sementara waktu.

Mereka terlah sampai di depan ruangan areksa yang sudah ada anggota keluarga gibraltar.

"Kita berjumpa lagi Armenia"

Galaksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang