galaksi 25

3.5K 135 36
                                    

Mendengar kata maaf dadi mulut galaksi, membuat raut wajah areksa berubah murung, dia sudah siap jika dia mendapatkan penolakan dari galaksi.

"Aku tau kok kamu nggak suka dengan aku, karena usia kita cukup jauh,, jadi nggak mungkin kalau kamu mau sama aku" ucap Areksa memotong pembicaraan dari galaksi.

"Om kenapa asal potong saja?? Kan aku belum selesai berbicara" ucal galaksi sedikit kesal kepada areksa karena memotong perkataan dari dirinya.

"Aku tau apa yang akan kamu katakan jadi nggak usah di lanjutkan lagi"

"Ckk... Memangnya om tau apa yang ingin aku katakan?" Tanya galaksi.

"Tau"

"Apa?"

"Maaf om aku.. tidak bisa menerima cinta kamu, gitu kan?" Tanya areksa.

"Dasar om sok tau, makanya kalau orang lagi bicara tuh di dengerin dulu sampai selesai agar tau"

"Memang itu kan yang ingin kamu katakan?"

"Sabar.. sabar, menghadapi om kolot harus memiliki kesabaran seluas samudra jangan setipis tissue, akkkhhhhh anjing!!" Teriak galaksi membuat areksa menatap tajam ke arah galaksi.

"Om, dengarkan aku baik baik, oke?" Ucap galaksi menatap ke arah areksa sambil kedua tangannya memegang kedua pipi areksa.

"Hm"

Cupp

Galaksi mencium bibir areksa, membuat areksa yang tidak siap membola sempurna, karena ciuman dadakan dari galaksi.

Galaksi melepaskan ciumannya, dia lalu membisikkan sesuatu kepada areksa yang membuat areksa mematung.

"Aku juga cinta kamu om,, ayok kita nikah? Kalau bisa sekarang kita ng*we dulu baru nanti kita nikah" ucap galaksi membuat areksa terdiam.

"Apa kamu serius?" Tanya areksa yang masih belum hilang rasa terkejutnya karena tindakan dari galaksi.

"Om, mana mungkin aku bercanda, palagan aku dua kali rius dari om"

"Baik ayok kita Ng*we dulu terus nanti nikahnya kalau aku sudah sembuh" ucap Areksa antusias.

"Kenapa jadi om yang bersemangat??" Ucap galaksi menatap sinis ke arah areksa.

"Karena senjataku butuh di tiduri, kamu tau dia tidak akan tidur sebelum kamu yang meniduri, karena mulut kamu sudah menjadi candu buat senjataku"

"Berarti pantat aku nggak candu om?"

"Om belum tau, kan om belum merasakan bagaimana rasanya, melihat saja belum pernah apa lagi merasakan"

"Apa om kepengen ngerasain lubangku?"

"Pengen banget, karena kamu tau aku seorang duda dan sudah lama nggak ngerasain lubang lagi sejak cerai"

"Kenapa om nggak nyari wanita di luaran sana??"

"Apa kamu lupa?? Kalau aku hanya mencintaimu bahkan pernikahan itu atas dasar terpaksa, karena ingin membuat kamu cemburu"

"Tapi aku nggak cemburu tuh,, palagan aku benci sama om karena om selalu galak sama aku"

"Itu karena aku terlalu mencintaimu, sampai aku mencoba membencimu tapi hal itu tidak bisa, palagan rasa cinta itu semakin dalam dan semakin besar"

"Masa??"

"Iya"

"Serius?

"Dua rius"

"Sudah cepet senjataku terus berkedut, apa kamu ingin membuat aku sakit? Karena adiknya nggak di tidurin"

"Baiklah aku duduki senjata om ya?"

"Hm.. silahkan didudukin tapi kamu telanjang juga, karena aku ingin melihat semua milik kamu"

Tapi tidak di dengar olah galaksi dia lalu naik ke ranjang tempat areksa istirahat.

Namun, saat akan menduduki senjata besar milik Areksa, handel pintu ruangan di buka membuat kedua pria itu kalang kabut, mencari celana milik Areksa, karena sudah tidak ada waktu lagi areksa menutupi senjatanya menggunakan selimut, hal itu membuat sebuah tenda.

Dokter datang bersama dengan keluarga Walker, mereka masuk ke dalam ruangan.

"Kenapa kalian masuk?" Tanya areksa dingin kepada mereka semua.

"Maaf tuan areksa, saya mendapatkan laporan kalau anda sudah sadar, jadi kami datang untuk memeriksa kondisi tuan." Ujar dokter Hadi kepada areksa.

Namun saat akan memeriksa keadaan areksa dia tidak sengaja melihat ke arah pemancar yang tertutup selimut.

"Ternyata selain tuan sadar dari koma juniornya juga ikut sadar" tanya dokter Hadi kepada areksa.

Membuat areksa menahan malu, karena ini akibatnya galaksi belum menyelesaikan pekerjaannya.

"Ya, Tuhan ternyata milik cucuku panjang juga, ini mah sangat cocok menjadi suami idaman.. galaksi kamu adalah orang yang beruntung dapat senjata sepanjang itu dari suami kamu" ucap Sarasvati membuat semua orang menatap ke arah Sarasvati.

"Apa cucu? Maksudnya apa?"

"Sayang, maafkan kami yang baru mengetahuinya kalau kamu adalah putra dari arthur"

"Bisa ada yang jelaskan ada apa ini?" Ucap Areksa menatap dingin mereka semua, membuat mereka terdiam, lalu dia menatap satu orang yang mengetahui rahasia semua ini, karena dia adalah orang yang memiliki rahasia selain dirinya dan ibunya.

"Jems?!" Satu nama yang membuat semua orang menatap ke arah Jems,

Sedangkan Jems yang di panggil oleh tuannya pun hanya terdiam, dia sudah tau apa yang akan terjadi, bahkan dia tau tuan'nya akan menghukum dirinya sesuai perjanjian yang di buat mereka membongkar rahasia ini.

"Jems bisa kamu jelaskan semuanya??" Tanya areksa dengan dingin. Namun, Jems hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan dari tuannya.

"JEMSSS!! AKU BERTANYA KEPADAMU APA YANG SEBENERNYA TERJADI??" Bentak areksa kepada Jems membuat suaranya menggema di ruangan perawatan Areksa.

"Maaf tuan"

"Jems saya tidak membutuhkan kata maaf kamu, yang saya butuhkan adalah penjelas kamu Jems"

"Jika kamu tidak ingin memberi tau kepadaku, aku akan semakin menghukum mu dengan sangat berat"

"Nak, ini bukan salah Jems.."

"Diam!! Saat ini saya sedang bicara dengan Jems, jadi jika kalian ikut campur lebih baik keluar" ucap Areksa dingin.

Mau tidak mau mereka semua diam, mereka tidak berani ikut campur lagi. Mereka membiarkan Jems menjelaskan semuanya.

Huffff

Hembusan nafas panjang Jems memecahkan keheningan, dia menatap ke arah areksa.

"Sebelumnya saya minta maaf tuan, karena sudah lancang memberi tau kepada mereka bahwa anda adalah anak dari Arthur keturunan dari keluarga murni Walker, karena saat itu tuan sedang membutuhkan banyak darah, apa lagi tuan mendonorkan darahnya buat anak tuan, jadi darah tuan hampir kehabisan, selama satu minggu kami sudah berusaha mencari pendonor darah buat tuan tapi tidak ada yang memiliki darah yang sama, jadi dengan terpaksa...

'jems menjeda ucapannya, dia menghela nafas lalu menghembuskan nafas panjang, dia pun melanjutkan perkataannya'

Saya memberi tau kepada mereka niat kami untuk meminta tuan Arthur mendonorkan darahnya buat anda tuan... Tapi mereka menolak mendonorkan darah, sampai tuan galaksi..." Jems menghentikan ucapannya dia menatap ke arah tuan areksa dan tuan galaksi.

"Apa kamu bilang galaksi?? Memangnya apa yang dia lakukan?" Tanya Areksa menatap ke arah galaksi.

"Aku lah yang memberi tau kepada keluarga Walker kalau kamu adalah anak kandung dari tuan Arthur, karana sebelum berangkat kesana aku meminta penjelasan kepada Jems untuk memberi tau semuanya"

"Apa??"

Galaksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang